HDIE 9

72 41 10
                                    

"Semua yg saya ucapkan belum tentu sama seperti yg saya rasakan"

🕊

Sekarang alegra dan elina berada di garasi, jika yang kalian pikirkan alegra dan elina sedang memilih mobil..big no, yg sedang mereka lakukan adalah..

"El biar gue yang bawak mobil"ujar alegra kesal.

"Eh ga ada, biar gue aja , gue dah lama gak bawak mobil tau"ujar elina memalingkan wajahnya dari alegra sambil menumpuk kedua tangannya di dada.

"Masa cowo yang duduk manis si, gue mau nyetir el"ujar alegra lesu, bisa turun image nya jadi alegra kalo dilihat para fansnya.

Eline yang melihat alegra pasrahpun menyerah dan mengasih alegra kunci mobil yang di pegangnya, lagian dia lelah hampir setengah jam berdebat dengan alegra yang tidak akan bisa selesai bila tidak ada yang mau mengalah.

"Nah gitu dong, yaudah ayok"ujar alegra lalu memasuki mobil,elina dengan santainya memasuki pintu kedua, lalu duduk manis.

"Lo kira gue supir, duduk di depan!"ujar alegra kesal.

"Banyak maunya lo kayak cewek"ujar elina kesal lalu berpindah tempat duduk di depan di samping alegra.

Mereka berniat kebutik terlebih dahulu lalu ke mall untuk membeli aksesoris.dimobilpun tidak ada percakapan sama sekali.

Setelah sampai di butik, alegra dan elina di persilakan duduk di sofa empuk, karna butik ini butik terkenal, maka di sajikan kenyamanan pelanggannya.

"Warna apa yang akan anda pilih mbak?dan gaunnya mau sebatas mana?"ujar pelayan dengan ramah.

"Emm saya mau yang berwarna putih biasa sebatas lutut tanpa lengan"ujar elina.

Lalu pelayan membawakan sepasang gaun, beserta toxedo alegra yang pas banget buat elina dan alegra, karna ingin menyesuaikan ukuran, elina dan alegra mencoba baju yang mereka beli,

Alegra yang selesai duluan keluar dari ruangan ganti dan bercermin di cermin di depannya, sedikit bergaya karna bangga melihat ketampananya.

"Gue emang gans dah"ujar alegra lalu menyisir rambut nya ke belakangan.

Elina pun keluar dari ruang ganti, betapa terkejutnya alegra melihat kecantikan dan kenggunan elina memakai gaun itu.

"Gue ga salah liat kan?ini suer cant-mulut gur dih amit amit b aja tu" batin alegra sambil menepuk dahinya sendiri.

"Gausah gitu kali, gue tau gue cans"ujar elina lalu bercermin dengan melihat bagian punggung dan sedikit memutar kan gaunnya.

"Mbak, saya pilih gaun yang ini aja, tapi ukurannya lebih di perkecil ya, ini terlalu gede"ujar elina.

"Baik mba-"

"Gausah mbak yang ini aja, gausah perkecil kecilan "ujar alegra memotong pembicaraan.

"Lo apa apaan si, serah gue lah mau di perkecil kek diperbesar kek, yang makek kan gue bukan lo"ujar elina kesal.

"Itu aja udah ketat banget di lo, dahlah mbak tolong bungkus ya ,"ujar alegra.

"Iya mas"ujar mbak itu kikuk lalu segera membungkus baju yg dipesan.

Setelah selesai membeli baju yang mereka pakai tadi dan kini mereka sudah melepas pakaian juga sedang berada di mobil yang hanya diam tanpa bicara ataupun bergerak.

"El lo marah sama gue?"ujar alegra menoleh ke elina yang memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Ga"ujar elina lalu mendengus.

"El.."ujar alegra lalu mendekat ke elina, elina pun sebenarnya gugup tapi bersikap seolah biasa saja, alegra menarik dagu elina agar menghadap ke arah nya.

"Gue cuman ga mau lekukan tubuh lo terlihat orang lain diluar sana,gue ga mau punya gue di lihat orang lain"ujar alegra lalu mengelus pipu elina sebentar dan duduk di tempatnya, lalu menjalankan mobilnya ke mall.

Kalian tau apa yang elina rasakan?ingin sekali elina berteriak kali ini, tapi demi menjaga image nya dia hanya memalingkan wajahnya ke arah jendela karna takut alegra melihat mukanya yang memerah.

Setelah sampai di mall, alegra dan elina pun memasuki toko aksesoris, sekedar beberapa mahkota kecil dan jepit kecil pelengkap tata rambut nanti.

Lelah berkeliling mereka duduk di kursi dekat toko es krim.

"Gue mau beli es krim, lo mau gak?"tanya elina.

"Biar gue aja yang beli, lo tunggu disini"ujar alegra, karna lelah elina mengaunggukan kepalanya saja,toh alegra juga tidak keberatan.

Setelah memesan, alegra membawa satu es krim besar dengan dua sendok ke elina.

Elina yang melihatnya pun terkejut, ini bahkan lebih dari porsi nasi yang dimakannya setiap hari.

"Alegra bego, gue minta nya yang kec-"

"Gue juga mau kali, kita abisin bareng bareng"ujar alegra lalu mengambil salah satu sendok dan memakannya.elina yang kesal pun ikut memakan es krim yg di pegang alegra.

Alegra tampak menikmati es krimnya, es krim adalah makanan kesukaan alegra yang sangaat sangat di sukainya di banding cake.

Elina pun melihat alegra makan seperti anak kecil, yang seharusnya begini kan elina agar seperti di novel novel yang di bersihkan sudut bibirnya oleh pacarnya karna ceweknya makan belepotan, oke ini kisah alegra dan elina, berbanding terbalik dengan kisah romansa di luar sana.

"Lo mau gak si el?klo gak mau buat gue semua, jangan mandangin gue mulu"ujar alegra tanpa melepaskan tatapannya pada eskrim dan memakannya kembali.

"Sono buat lo aja, ga nafsu gue"ujar elina.

"Yaudah gue abisin ni ye?"tanya alegra.

"Iya"ujar elina lalu melihat lihar ke adaan mall yang cukup ramai, setelah alegra menghabiskan es krim super jumbo itu dengan ludes, alegra menatap elina.

"Yok el kita pulang"ujar alegra.

Elina bukannya menjawab malah terkekeh kuat sampai orang orang melihat aneh ke arah elina, sadar dia menjadi pusat perhatian, elina pun tersenyum malu dan mengambil tisu dari tas nya.

"Ck lo makan kek anak kecil tau, belepotan sampe hidung malah haha"ujar elina lalu mengelap sisa sisa es krim yang ada di beberapa bagian di wajah alegra.

Deg

Jantung alegra tidak berdetak dengan normal,

"Emm yaudah yok kita pulang"ujar alegra gugup lalu pergi mendului elina.

🕊

Hola readers,
Maaf bangett aku slow update:(
Lain kali aku fast deh kek doi awoks.
Jangan lupa vote ya,
Hargain aku yang capek banget ngetik:)
Oke babay

How Did It End?[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang