Part 2

316 7 0
                                    

Setelah sekitar tiga jam berada di dalam pesawat. Akhirnya pesawat ini transit di Singapore Changi Airport. Dan akan melanjutkan perjalanannya ke paris dua jam kemudian.

Menginjakan kaki di bandara ini, seketika mataku tak berkedip melihat pemandangan yang sangat menganggumkan. Nuansa emas mengelilingi bandara ini. Lantai dan eskalator emas yang mewah, dekorasi yang cantik di setiap sudut bandara. Kuamati tempat ini sudah seperti mall mewah yang luas.

Aku memasuki salah satu toko. Mengambil beberapa snack dan softdrink secukupnya. Setelah menuju ke kasir, ternyata uang yang kumiliki tidak cukup untuk membayarnya. Padahal jumlah yang kuambil tidaklah banyak hanya untukku dan bunda, mungkin harga snack dan softdrink disini lebih mahal dari biasanya.

Akhirnya aku memutuskan hanya membeli softdrink tersebut. Perasaanku malu mengatakannya. Namun tak ada yang bisa kulakukan lagi selain mengambil keputusan tersebut.

"I 'm sorry , but it looks like my money was not enough to buy this snack . I will just take this soft drink". Tiba-tiba sosok laki-laki dengan tubuh tinggi berada di sampingku saat ini.

"I will pay for groceries this girl". Apa?laki-laki ini ingin membayar belanjaanku? sontak aku berbalik arah menghadap kearahnya. Dan yang kulihat sekarang adalah laki-laki tampan yang sedang membayar belanjaan yang kubeli tadi.

Mata yang sipit menarik perhatian siapapun perempuan yang melihat tatapannya. Kuperhatikan garis hidungnya yang terlihat mancung dengan sempurna. Tatapanku beralih ke bibir merahnya yang tipis dan rambutnya yang berwarna kecoklatan.

Wajahnya menunjukan bahwa ia memiliki kelembutan hati dalam dirinya. Wajah yang memberi kesejukan dan rasa nyaman pada siapapun yang melihatnya.

Kuperhatikan headphone berwarna merah pada lehernya. Tubuhnya berdiri kokoh di harapanku saat ini.

"hei, what are you looking for?" suara itu terdengar jelas di hadapanku. Suara laki-laki yang terdengar lembut di telingaku memperlihatkan jika ia adalah sosok yang penyayang.

"oh, i'm sorry. But you should not have to pay for my groceries" kukatakan penolakan yang sepertinya sudah terlambat kusampaikan.

"It's okay. Are you from Indonesia?" dari pertanyaannya sepertinya ia meyakinkan jika aku dari Indonesia.
"Yes i'm from Indonesia . Are you from Indonesia too?" Tanyaku.

"Iya, Alfian. Panggil aja Alfin" dia tersenyum kepadaku. Senyum ketulusan terlihat diwajah tampannya.

"Ah iya, Hanny. Makasih banyak atas bantuannya Alfin" aku tersenyum kepadanya sambil memberikan seluruh uang yang kumiliki.

"Hanny?" Tanyanya.
"Iya, kenapa?" Jawabku pada laki-laki itu. "Tak apa-apa. Nama yang manis seperti pemiliknya. Ah iya soal uang ini, kau simpan saja untuk keperluanmu."

Jawabannya membuatku tak dapat menahan rasa malu, kurasa wajahku sudah memerah saat ini.

Tiba-tiba informasi nomor penerbangan pesawatku telah tiba. Dengan terburu-buru aku mengambil belanjaanku. "Terimakasih banyak Alfin. Aku akan membalas kebaikanmu jika kita bertemu lagi".

"Iya sama-sama. Semoga kita bisa bertemu lagi Hanny" ucapannya membuatku berharap dapat berjumpa dengannya juga.

Setelah sampai di bangku pesawat yang akan menuju ke Paris, kulihat bunda sudah menungguku dengan cemas. Aku memang meminta bunda untuk menunggu di bandara, melihat kondisinya aku tak tega jika ia harus menemaniku mengelilingi bandara yang luas ini.

Aku juga berpesan agar bunda menuju pesawat keberangkatan lebih dulu jika sudah ada informasi. "Maaf bun, membuatmu cemas".

"Kenapa kamu lama sekali Hanny? Bunda sudah takut kamu akan ketinggalan pesawat ini" tanya Bunda cemas kepadaku.
"Tadi ada sedikit masalah di toko bunda" jawabku pada bunda.

"Masalah apa? Apa masalahnya sudah selesai?" wajah cemas bunda masih terlihat. "Hanya masalah kecil bun. Sudah tidak ada yang perlu di cemaskan lagi" aku tersenyum untuk mengurangi kecemasan bunda.

Kulihat wajah kecemasan bunda berkurang. Tiba-tiba mataku tertuju pada pintu kelas eksekutif yang terbuka.

Laki-laki yang kulihat tadi, Alfin dia berada di pesawat yang sama denganku namun ia duduk di bangku kelas eksekutif disana. Sepertinya tujuan kita sama, karena pesawat ini hanya akan menuju ke Paris.

Alfin memakai headphone merah yang tadi sempat kulihat di lehernya, yang berbeda sekarang ia mamakai di telinganya. Dia terlihat sangat cool mendengarkan musik dengan headphone itu.
Tiba-tiba pramugari kembali menutup pintu ruang kelas eksekutif tersebut. Entah kenapa perasaan kecewa tak bisa melihatnya lagi menyelimutiku.

Kuambil belanjaan yang tadi. Namun baru kurasa belanjaan ini terasa lebih berat dari sebelumnya. Setelah kubuka ternyata ini bukanlah snack dan softdrink yang kuambil.

Sepertinya belanjaan kami tertukar. Belanjaan ini terlihat lebih banyak. Kulihat bungkusan buah apel. Mungkin Alfin adalah penggemar apel, karena buah apel yang ia beli jumlahnya cukup banyak.

Aku melangkah membawa belanjaan ini menuju pintu ruangan kelas eksekutif. Dan tiba-tiba seorang pramugari menutup jalanku. "Permisi kak, ada yang bisa saya bantu?"

"Ah iya, aku ingin bertemu dengan laki-laki yang memakai headphone warna merah bernama Alfin. Karena sepertinya belanjaan kami tertukar" jawabku pada pramugari itu.
"Baik kak, akan kusampaikan padanya. Silahkan menunggu sebentar" kulihat pramugari itu membuka pintu menuju ruang kelas eksekutif. Mungkin tidak sembarangan orang dapat masuk ke ruangan itu. Mengingat aku hanya berada di kelas ekonomi.

Tak beberapa lama, laki-laki tampan itu sudah berada di hadapanku. Ia membawa belanjaan yang sepertinya adalah milikku.

"Hai Hanny. Apa ini belanjaan milikmu?" senyum ketulusan terlihat di wajah tampannya. Entah kenapa rasanya aku ingin meleleh setiap melihat senyumannya.

"Ah iya. Maaf atas kecerobohanku" aku menunduk dan segera menukar belanjaan kami.

"Tak apa Hanny. Sepertinya tujuan kita sama" ucap Alfin. Aku hanya membalasnya dengan senyum dan tiba-tiba informasi jika pesawat akan segera berangkat terdengar.

"Sampai ketemu di Paris Hanny" ucapnya dan segera berlalu menuju ke ruangannya. Akupun segera kembali di bangku yang kududuki.

..............................................................
Haaai, makasih ya buat yang udah luangin waktunya untuk baca novelku ini. Jangan bosen-bosen ya. Keep reading guys!

Aku tunggu comment dan ratenya. Gomawo, salam sayang dari fany({})

I find you in ParisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang