O6

1.1K 202 55
                                    

taeyoung berdiri tepat di ambang pintu kamarnya, lebih tepatnya kamar mereka.

jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan, tapi seongmin belum juga keluar dari kamarnya.

hari ini hari senin dan itu berarti seongmin harus bersekolah. sebetulnya serim sudah menyuruh seongmin untuk izin saja, tapi anaknya itu tidak mau sekalipun bolos untuk pergi ke sekolah.

dasar anak teladan :)

baru saja taeyoung ingin mengetuk pintu, tiba-tiba pintunya sudah dibuka lebih dulu dengan gerakan yang cepat.

taeyoung terperanjat.

"AaaaaaaaaaaAaaaaaAaaaaaAaaaaAaaaaaAaaaaaAaaaaAaaaaaaaaaaAaaaaaaaaAAAAAAAAAAAAAAAA"

astaga, teriakannya kayak anak perawan.

PLAK.

seongmin memukul dada taeyoung.

"KAU MENGEJUTKANKU! UNTUK APA BERDIRI DISITU?!"

"aku... cuma.. mau memastikan kamu sudah bangun"

"tch, minggir! aku mau sekolah"

"sarapan dulu seong–"

"tidak perlu!"

taeyoung menggelengkan kepalanya.

ia menghampiri seongmin yang sedang membenarkan dasinya.

"sini..."

"awas–"

chup.

ucapan seongmin terpotong saat tiba-tiba taeyoung menempelkan bibirnya ke bibir tipis milik seongmin.

seongmin mematung seketika.

"turuti aku!"

bundaaaa,, bibir seongmin udah gak suci untuk kedua kalinyaaaa (╥﹏╥)

dengan cepat taeyoung membenarkan dasi seongmin dan menarik tangan mungil itu menuju dapur.

"sarapan dulu, nanti bunda allen marah"

seongmin pun akhirnya menuruti perkataan taeyoung dan melahap roti panggang juga susu yang sudah tersaji diatas meja makan.

"nanti aku antar ke sekolah"

"tidak apa, kak, seongmin naik bus saja"

tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba saja taeyoung tertawa terbahak-bahak sambil sesekali memukul pelan lengan seongmin.

"apa sih, aneh"

"pertama, kamu sekarang sudah menjadi tanggung jawabku. kedua, jangan panggil aku kak, kita ini seumuran tau! memangnya aku kelihatan seperti om-om ya?" taeyoung tertawa lagi.

"hah?"

"haha, iyaa, kita seumuran.. tapi aku sempat loncat kelas waktu SD makanya aku sekarang sudah kuliah"

"...o-oh"

seongmin menundukkan kepalanya.

ah malu,, kok bisa-bisanya aku panggil dia kak sih. batin seongmin.

"ayo habiskan, kamu bisa terlambat"

"makasih" ucap seongmin singkat lalu langsung berlari menuju kelasnya.

baru saja ia duduk dan meletakkan tasnya, tiba-tiba sebuah suara mengejutkannya.

"ya! seongmin!"

can you love me? × gongtang (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang