O7

1.1K 195 40
                                    

sekarang sudah pukul tujuh malam. seongmin dan taeyoung sudah kembali dari rumah orang tua seongmin.

tapi bukannya membereskan barang-barang yang ia bawa, seongmin justru langsung berlari ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk pergi.

"seongmin kenapa rapi sekali, mau kemana?" tanya taeyoung.

"ketemu kak wonjin" nadanya dingin.

"oh sahabatmu itu, oke"

taeyoung tetap menyunggingkan senyum walaupun sebenarnya ia merasa ada yang mengganjal di dalam hatinya.

"jangan pulang terlalu larut ya"

"ya"

seongmin langsung saja meninggalkan taeyoung yang masih sibuk membereskan kamar yang berantakan karena beberapa barang yang dibawa seongmin dari rumah lamanya itu.

seongmin berlari menuju halte bus terdekat dan berhenti disebuah mall.

ia tidak langsung dijemput oleh wonjin melainkan membuat janji untuk bertemu di salah satu mall dengan alasan kalau seongmin habis pergi ke toko buku.

karena jika wonjin tahu bahwa seongmin pindah ke apartemen yang bia dibilang cukup mahal, laki-laki itu pasti akan terlebih dahulu melontarkan ratusan pertanyaan tanpa jeda sebelum seongmin bisa mulai bercerita.

"kak"

seongmin membuka pintu mobil hitam itu. mobil yang sudah lama tidak ia jumpai, begitu juga dengan sang pemiliknya.

"seongminiee, aku merindukanmu... sudah sebulan lebih kita gak ketemu, kamu kemana aja?" wonjin menarik tubih kecil seongmin kedalam dekapannya lalu mengacak rambutnya.

"n-nanti ku ceritakan, aku butuh tempat yang tenang"

tanpa basa-basi lagi, wonjin langsung saja melaju. menuju tempat yang seongmin maksud, tempat yang tenang.

"kamu habis beli apa di toko buku?"

"itu.. eumm.. ada satu komik yang ingin kubaca, tapi sepertinya mereka kehabisan stok"

"jadi kamu tidak mendapatkan komiknya?"

seongmin menggeleng lalu terkekeh pelan.

maaf aku bohong kak :( batin seongmin.

tidak butuh waktu lama mereka pun sampai disebuah pantai. dulu wonjin sering sekali mengajak seongmin kesini hanya sekedar untuk melihat bintang-bintang. pantai ini sangat sepi di malam hari, jadi bisa dibilang tempat ini sangat tenang.

"kamu bisa mulai bercerita" wonjin membuka pembicaraan.

seongmin menunduk, "kak wonjin..." air matanya mulai menetes.

"ada apa hm?"

"aku malu untuk mengatakannya..."

"tidak apa seong, kamu bisa katakan apapun itu"

"janji jangan jauhi seongmin ya kak?"

"aku tidak janji..."

"kakaaakk..."

"haha maaf maaf, aku bercanda, iya seong, tidak mungkin kakak jauhi kamu" wonjin mengacak surai hitam milik seongmin.

ia menghembuskan napasnya kasar lalu memeluk tubuh laki-laki bermarga ham itu dan mulai terisak didalam dekapan hangat yang sangat ia rindukan itu

wonjin mengusap lembut punggung seongmin.

"ayah melarang aku untuk menemui kakak... karena ayah... menjodohkan aku" suara isak tangis seongmin makin terdengar jelas.

can you love me? × gongtang (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang