Keesokan harinya, entah mengapa hari ini berbeda dari hari sebelumnya. Tiara terlihat bahagia, mungkin karena kemarin abis jalan ama sam.
Tiara pov
"Pagi duniaaaa" teriakku sambil membuka pintu rooftop kamarnya.
"Oh bentar kurang pas kalo gak sama teh"
Tiara pun turun membuat teh untuk dirinya.
"Cil ngapain lari-lari" tanya papa.
"Mau bikin teh pa, mau nikmatin sinar matahari di hari minggu"
"Tapi ya jangan lari-lari cil ntar jatuh dari tangga"
"Iya papa edhozell"
Tiara pun ke dapur dan membuat teh
"Tumben dah bangun, ke dapur lagi" ucap mama.
"Ih anaknya bangun pagi diledekin, bangun siang diomelin mama ih" kesalku.
"Hehe nggak sayang bercanda mama"
"Iya"
"Kamu bikin teh buat papa?"
"Ya enggak lah ma, buat titi sendiri"
"Kirain mau bikinin buat papa"
"Mama lah yang bikinin kan istrinya"
"Bilang aja gamau buatin"
"Hehe peace" senyumku.
Tiara membuat teh sambil berbincang-bincang hal random dengan mamanya.
"Nah udah selesai, titi ke atas ya ma"
"Dimakan di meja makan titi"
"Gamau ma, titi mau sarapan sambil duduk di rooftop kamar"
"Yaudah hati-hati bawanya"
"Iya mama bawel" pergiku.
Di rooftop,
"Jadi anak indie dulu haha" tawaku.
Tiara menikmati teh dan rotinya sambul bermain handphone. Hitung-hitung sambil berjemur biar sehat.
Tinggg...tinggg...tinggg...
"Sam ngapain lagi minta vc, yodahlah jawab aja ntar ngambek lagi"
"Halo sam, ngapain vc"
"Ih emang gabole vc kamu"
"Ya boleh si tapi kok tumben kamu pagi-pagi vc"
"Gabut si sebenernya di rumah sepi"
"Emang pada kemana?"
"Ke gereja"
"Kok kamu gak ibadah?"
"Mager tadi pura-pura sakit biar gak ke gereja"
"Dasar dari dulu males ibadah dosa kamu sam"
"Abisnya mager ti"
"Itu kewajiban lho sam itu agama jangan dipermainin taruhannya ama tuhan"
"Iya-iya minggu depan deh ibadah"
"Nah gini kan jadi gudboi"
"Hilih, kamu ngapain di rooftop?"
"Sarapan sambil berjemur"
"Tumben"
"Ih kok ngeselin, aku sering lho sam kek gini"
"Kok aku baru tau"
"Salah siapa gamau tanya"
"Emang ya cowo slalu salah cewe slalu benar"
"Nah tu tau"
"Ti, siang sibuk nggak?"
"Nggak, kenapa?"
"Anterin aku ke mall"
"Ngapain?"
"Beli jaket ama sepatu"
"Tapi tadi kan tadi kamu pura-pura sakit, mami sama papi gak curiga kalo kamu keluar?"
"Udahlah gampang itu mah, mau gak?"
"Iya deh sekalian mau beli make up"
"Oke aku jemput"
"Eh eh jangan dimatiin dulu ke mall nya jam berapa sam?"
"Jam 11 deh gimana?"
"Oh yaudah aku bisa mandi dulu"
"Belum mandi?"
"Belum"
"Dasar curut"
"Ih ngeselin"
Tutt...
"Ih samuel ngeselin dimatiin lagi awas aja kamu nanti" ucapku kesal.
"Kak tiaaaaa" teriak aurel.
"Apa sih rel kok teriak-teriak"
"Anterin aku jam 10"
"Kemana?"
"Mau ada kerja kelompok"
"Minta anter papa aja"
"Papa udah berangkat"
"Kan hari ini hari minggu"
"Ada clien yang mau ketemu papa, anterin ya"
"Gak bisa"
"Kenapa ih" kesalnya.
"Mau keluar gue"
"Sama kak sam ya? Dasar bucin" perginya.
"Heh anak kecil ngeselin, gak samuel gak aurel sama aja ntar siapa lagi hufttt sabar titi" ucapku.
"Dahla mau mandi"
Sam pov
Jam menunjukkan pukul 10.00, sam segera bersiap-siap untuk keluar bersama pujaan hatinya, tiara.
"Sam, mau kemana?" tanya papi.
"Mau keluar"
"Kemana?"
"Ke mall"
"Ngapain?"
"Beli jaket ama sepatu"
"Katanya sakit"
"Kan boongan pi, sam kan dari dulu males ke gereja"
"Dasar kamu minggu depan kamu harus ke gereja titik gaada penolakan" tegas papi.
"Iya papi, sam pergi ya"
"Iya"
"Papi introgasi kek gue dah nyolong barangnya aja" dumelku.
Sam menjemput tiara ke rumahnya. Dan di rumah tiara,
Maaf author slow update lagi nyari ide yang pas buat cerita ini, takutnya kalo idenya jelek gak nyambung ceritanya. Hehe maapin ya semua.
Vote and comment ya rekkk
Thankyuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
CONVENIENCE | SAMTIARA
RomanceDidekatmu aku tenang, Bersamamu aku nyaman. Sebab itu, Aku ingin kita lebih dari sekedar teman. Tetapi satu hal yang ku takutkan, kamu pergi tanpa memberi alasan. Sebuah cerita yang mengajarkan arti kenyamanan tanpa adanya sebuah ikatan. Just for fu...