"Eh bukannya lo punya geng baru ya ?" ujar Seunghun.
"Lo juga punya kali, kak." balasku balik menyindirnya.
Byounggon menyambung pembicaraan tanpa diundang,"Gue pernah dengar pepatah, dapat temen baru, temen lama jangan ditinggalin."
"Halah itu suara hati lo karena kuliah online." komentar Hyunsuk.
"Iya anjing, emang ga perlu masuk kelas tapi susah banget dapat teman." komentar si anak kuliah daring- Lee Byounggon.
"Nih gue buka ig lo, coba sebutin nama-namanya." Seunghun menyerahkan ponselnya yang telah menampilkan salah satu foto yang kuungah.
"Nih ya dari yang cewek. Rambut pendek Ryujin, nyenderin kepala ke cowok Heejin, sebelahnya Kim Hyunjin-panggilan dari kami KJ." ujarku. "Lanjut yang cowok nih ada yang paling ganteng namanya Kim Junkyu-"
"Dih! amit-amit!"
"Eh tapi di post an lo, ada yang beneran ganteng banget anjir. Kaya serem-serem manis, kaga ngerti gue." sambung Byounggon.
"Hah? Kita lagi bicarain bagian cowok bukan cewek kali." sambung Seunghun kebingungan.
"Ya, emang maksud gue itu dia cowok."
Hyunsuk mengusap dadanya dengan dramatis,"Yaudah teman-teman tidak boleh judge pilihan orang lain. Kalau memang Lee Byounggon penyuka sesama jen-"
"Enggak! Bukan gitu maksud gue!" kilahnya.
"Gini nih karena kak Chaeyoung ga peka berimbas sama mentalnya." kugelengkan kepala. "Gue bilang juga apa! Kak Chaeyoung udah cinta mati sama mantan dia, kak!"
"Gue cuma komen, astaga!" Byounggon nampak berkelit.
Setelah ejekan-ejekan yang terus bertambah serta tawa yang terus menimpa. Akhirnya ditemukan maksud dari Byounggon adalah Lee Jeno, yang diakui juga oleh mereka tampang dan struktur wajahnya terlihat tegas."Ya kaya muka lo sih, kak. Tapi Jeno lebih macho soalnya ga bawa boneka dinosaurus biru dari mama di dalam tas."
Tawa kembali melebur dan ejekan kembali dilontarkan kepada yang tertua di kelompok kami ini. Lee Byounggon merupakan sosok terlihat ganas dengan kelakuan manis. Benar-benar anak ibu yang selalu hadir untuk keluarganya. Sangat berbeda ketika orang-orang melihatnya dari cover.
"Oh iya kak, gue udah selesain semua part lagu sesuai perjanjian. Udah ga ada lagi urusannya disini, jadi ngapain masih harus datang ?" keluhku pada Hyunsuk yang sedang sibuk menambahkan layer suara dengan laptopnya.
"Yaudah." sambungnya santai.
"Yaudah apaan?"
"Yaudah lo diperkerjakan, siapin kontraknya, Hun."
Seunghun melepaskan pandangan dari selusin dokumen pengeluaran,"Bener nih? Biar gue print di ruangan gue?"
"Astaga. Yang waras dong, gue seriusan." kataku.
Byounggon yang duduk di ujung ruangan dengan ponsel di genggaman tertawa,"Mereka cuma kangen sama lo, mumpung masih bisa ketemu."
"How cute?!" ledekku.
"Makin alay lo!" cibir Hyunsuk yang hanya dibalas helaan nafas oleh Seunghun.
"Kakak-kakakku sekalian, minta maaf deh ya. Bukan kenapa-kenapa, cuma gue takut keenakan dan lupa diri. Tau sendirikan keputusannya udah bulat, gue takut makin sayang sama studio sampe susah lepas." kataku. "Mulai besok gue ga bisa lagi datang ke sini, oke?"
Tidak ada yang menjawab perkataanku sehingga aku membereskan segala barang-barangku untuk segera meninggalkan lokasi. Aku harus kembali ke rutinitas yang tidak mengharuskan menuju tempat ini. Rasanya terlalu nyaman hingga kadang tak terasa bahwa sepanjang hariku adalah berkeliaran disini.
Ponsel Seunghun berbunyi,"Hah kenapa kak? Speaker?"
Matanya melirik Byounggon dengan tatapan seram. Aku dan Hyunsuk saling berpandangan untuk mendapat jawaban tapi hasilnya nihil dengan gerakan pundak tidak tahunya.
Sambungan telepon di speaker kemudian suara amukan wanita terdengar begitu nyaring.
"BYOUNGGON! LO GUE TELEPONIN GA NYAUT! SIAPA AJA YANG ADA DI STUDIO MIXING?!"
Byounggon dengan gelagapan menerima amukan tiba-tiba dari pegawainya,"EH! Sinbi! Maaf hp gue taro di ruangan gue. Di-disini ada gue, Seunghun, Hyunsuk terus Junkyu juga sih.""LO ITUNGAN KE 10 HARUS UDAH ADA DI RUANG LATIHAN LANTAI 3!"
"Hah?! Ngapain kak?" sambung Hyunsuk yang bingung.
"GAUSAH BANYAK TINGKAH LO, HYUNSUK. LO BEREMPAT SEMUA BURUAN! SATU-"
Byounggon sudah berdiri dan keluar terburu-buru menuju lift untuk naik, mereka berdua juga ikut bergerak. Aku hanya kebingungan melihat mereka setelah mendengar amukan dari kakak tingkatku juga.
Hyunsuk kembali masuk ke ruangan dan menarik tanganku,"Lo juga bego."
"Hah? Ngapain sih?!" ujarku ketika kami berempat sudah masuk kedalam lift.
"Turutin aja katanya Sinbi, takutnya dia mau ngamuk dan kerjaannya ketunda." jawab Byounggon pasrah.
"Baru ini kan lo liat bos dimarahin sama bawahannya." tawa Seunghun yang membuatku juga tersenyum.
Lift berhenti kemudian kami berjalan menuju ruangan kaca transparan. Dari jauh terlihat beberapa perempuan duduk di lantai depan kaca. Mereka tampak berdiskusi dengan serius yang mana membuat Byounggon menggumamkan sesuatu tentang 'mana sih mereka' 'aduh ini pasti karena kurang' 'ah gimana dong ini'.
Karena memang sejak memasuki dunia perkuliahan, baru ini aku kembali masuk ke studio mereka, jadi banyak sekali hal yang tidak kuketahui. Seperti beberapa ruangan baru, pekerja intern atau sistem barunya. Sehingga terasa sangat asing kali ini melihat orang-orang tak kukenal berkeliaran disini.
Sinbi tampak berkacak pinggang dan memutar tangan menunjuk kami satu persatu. Aku kebingungan setelah melihat bagaimana ekspresi mereka menghadapi kakak tingkatku ini. Sejujurnya aku pernah bertemu dengannya beberapa kali, bakat menarinya memang seterkenal itu sampai disandingkan bersama Chaeyeon tapi hanya sekedar begitu. Aku tak kenal bagaimana karakternya hingga mampu membuat ketiga sahabatku ketakutan.
"Lo berempat lulusan sekolah gue kan?" ujarnya.
Serentak kami mengangguk,"Bi, maaf banget anak-anak yang bakalan jadi anggota lo belum bisa masuk sekarang. Masih rada sibuk sama kegiatan kampus, katanya bulan depan baru bisa-"
"Lo sih, kalo memang belum bisa ngasih kepastian gausah sok-sokan. Gue ga bisa ngatur choreo bareng mereka kalo orangnya kurang. Lo pikir bisa dibuat dari otak ga pake praktek?!"
Byounggon nampak menunduk serta meminta maaf karena permasalahan yang tak bisa dikendalikan ini. Dia tamapak sangat menyesal serta terus menunduk ke lantai. Aku benar-benar tak mengerti situasinya,berusaha melirik Seunghun serta Hyunsuk yang ada di kedua sisiku. Bahkan aku menatap Chaeyeon dengan tatapan bingung yang dibalasnya bersama gelengan.
"Karena deadline udah mepet, dan gak mungkin lagi nungguin anggota lain. Lo berempat yang bakalan jadi anggota gue sampai project demo choreo nya selesai."
"Apa??"
![](https://img.wattpad.com/cover/224675854-288-k801128.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
around us | kim junkyu
FanfictionI wish, I had found you earlier in life. it's all about Kim Junkyu and his decision.