Hari ini adalah ulang tahun Ryujin yang ke 20. Sebagai yang termuda karena masuk ke kelas akselerasi saat smp, dia bisa setara dengan kami sekarang. Setahun sebelum ulang tahunnya, perayaan itu sudah dia tata dengan rapih.
Kehadiran lengkap kami, membawa banyak makanan, dan alkohol. Hanya tiga hal tapi menurutnya adalah yang merupakan faktor primer kehidupannya.
Ketiga perempuan di kelompok kami sudah mengenal sejak lama sehingga sudah ada janji yang dibuat yaitu mencoba alkohol ketika mereka bertiga mencapai umur 20 bersama. Ryujin yang merupakan paling bengal diantaranya mengalami masa sulit menghindari karena banyak yang menggodanya. Sehingga hari ini adalah yang paling dia tunggu-tunggu.
Percaya atau tidak, malah sebenarnya perjanjian ini dibuat demi dirinya sendiri. Heejin berujar kalau dulu saat masih sekolah, Ryujin sempat stress sehingga ingin mencoba alkohol sebagai pelepasannya. Sebagai teman tentu dia membantu mengatasi tujuan salah temannya dan Ryujin yang sangat patuh akan janjinya menghasilkan hari ini.
“Kuenya kok gini bentuknya?” komentarku.
KJ tampak malas,“Jaemin yang gambar.”
“Heh, Jaemin. Ini gambar hewan apaan dah? Tikus, beruang atau marmut?”
“Imajinasiin sendiri ajalah kyu, gue juga lupa tadi gambar apa.” jawab Jaemin sambil cengegesan.
Ketika aku sampai kami semua sudah lengkap. Meja sudah di tata dengan banyak makanan, minuman, cemilan, dekorasi ulangtahun yang dibuat untuk berfoto, kue di tengah-tengah dan beberapa kado juga terhimpit di ujung sofa beserta bawaan lain.
“Bitch, you're so loyal. You really through all years without alcohol.” ujar Felix
Ryujin mengibaskan rambut pendeknya,“Thanks, I guess.”
“It's kinda sexy tho. You keep your loyalty for a simple promise.” sambung Hyunjin.
“Bro gue kira cuma sendirian yang mikir kaya gitu sekarang?” kataku. “The beauty from physical body too boring now, everybody looks the same to match the sucks of beauty standart.”
“Gue juga gitu sih sekarang, gimana ya. Percuma dia cantik kalau sifatnya enggak menarik. Percaya diri, pintar, loyal dan sifat baik lain akan nambah kecantikan sih menurut gue.” sambung Bomin.
Ryujin tersenyum sombong sambil berkacak pinggang,“Udah deh, baris lo semua yang pengen jadiin gue pacar! Seleksi dulu!”
“Diskualifikasi, kaga jadi. Terlalu narsis is a big no.” ujarku yang membuat Ryujin kesal memukulku dan mereka tertawa.
“Diem lo semua, gue udah dapat nih. Cantik wajah dan hati, Jeon Heejin! Hahay!”
“Keju banget.” desis Heejin.
“Sayang banget lo dapat modelan begitu jin.” komentar Sunwoo yang sibuk mengatur gelas agar membentuk piramid.
“Tukang nge-lem gausah ngomong.”
KJ menatap dengan kebingungan, “Hah? Sumpah? Lo beneran gitu woo?”
“Ih Jaemin ember beneran dah! Kan udah dibilang boys talk jangan dibawa pas sama cewek-cewek, dajjal!” keluhnya yang sekarang berhenti di sisa satu gelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
around us | kim junkyu
FanfictionI wish, I had found you earlier in life. it's all about Kim Junkyu and his decision.