"Sayang!!!!!!!!" seruku setelah melihat Heejin dan KJ berjalan dengan santai di depanku. Mereka berbalik secara bersamaan kemudian aku pun mengejar mereka untuk merangkul keduanya. "Mau ngapain ke fakultas gue?"
"Kyu, lepasin ih. Malu dilihat orang." sebut KJ yang malah membuatku mengeratkan rangkulan serta membawa mereka untuk kembali berjalan.
Heejin tertawa kecil,"Ini KJ mau ngasih oleh-oleh ke Hyunjin. Temenin dong ke kantor jurusan dia."
"Lah? Belum move on lo?" kulirik KJ yang ada di sebelah kananku dengan main-main. "Ah, padahal mau gue deketin. Gimana sih? Kalo udah mantan yaudah."
"Enggak! Ini murni ngasihin oleh-oleh titipan dari kakak gue. Kan dia dulu sering banget kerumah, jadi-"
"Udah deh Kyu, ga usah mengharapkan orang yang masih belum move on." sambung Heejin yang ikut bercanda.
"Bercanda KJ, nanti lo baper sama gue."
KJ berusaha melepaskan rangkulanku kasar,"Ih! Amit-amit deh Kim Junkyu."
Kami berdua tertawa puas melihat reaksi sebal dari sepupu jauhku yang kuketahui beberapa bulan lalu akibat pertemuan silsilah keluarga bermarga 'Kim'. Aku melihat kehadiran orang tua KJ kemudian segera memberitahunya semua fakta yang kudapat. Buyut KJ dan buyutku adalah sepupu sehingga kami bisa tidak saling kenal sebelumnya. Mungkin terdengar jauh namun itu yang terjadi, yang menimbulkan ejekan tak menyangka bahwa teman sepermainanku adalah saudara yang kudapat dari buyut yang bersepupu.
Kami akhirnya sampai di lantai tiga , teman kami itu terlihat sedang duduk di bangku dekat kantor jurusan bersama orang-orang yang mungkin satu jurusan dengannya. Ketika dia menyadari kehadiran kami, Hyunjin izin dari mereka kemudian mendekat pada kami.
"Aduh, maaf ya ngerepotin jin." ujar Hyunjin ketika menerima bungkusan dari KJ.
"Aduh yang diucapin KJ doang jin, padahal kita juga ikut terlibat disini."
Hyunjin meng- headlock kepalaku, "Lo panas-panasin aja terus, kyu!"
Kupukul lengannya kasar karena tindakan spontannya. Tenaga Hyunjin memang gila,"Ampun, sakit banget!"
Dia melepaskanku kemudian beralih jadi merangkul saja,"Yaudah, makasih juga Heejin dan lo juga Junkyu bangsat. By the way, mau kemana lagi nih? Ikut dong, kelas gue udah kosong."
"Gue sama KJ mau ke cafe dekat sekolah lo Junkyu. Tau ga sih yang tahun lalu terkenal karena interiornya penuh bunga-bungaan."
Kuanggukkan kepala,"Ah, yang pembukaannya rame banget itu kan?"
"Avocado latte, nya enak kata kakak gue." komentar KJ.
"Yaudah, yuk ke mobil gue aja." ajak Hyunjin.
"Bareng lo aja kita berempat? Biar supir, gue kasih tau nih?" tanya Heejin memastikan.
"Iya, Nona Heejin." Hyunjin melemparkan kunci mobilnya padaku. "Bentar lagi gue nyusul, mau pamit dulu sama senior. Mobil gue di parkiran pas pintu masuk."
Lalu kami bertiga berjalan menuju lift agar langsung turun ke lobby. Dengan mudah Mercedes Benz putih milik Hyujin terlihat terparkir tepat di tempat yang dia katakan sehingga kami pun masuk untuk menunggu si empunya datang. Melihat kesatuan KJ dan Heejin saja sudah heboh apalagi ditambah dengan Ryujin, pasti lebih gila lagi.
"Lo sama Hyunjin terkenal banget ya satu fakultas, gila aja banyak yang nyapa." ujar KJ.
Aku tertawa keras,"J, lo harus tahu kalo di fisip ini banyak banget cara biar lo bisa terkenal. Nih ya, kalo gue terkenalnya karena jadi ketua kelas. Diatas sana nih," ku gambarkan Hyunjin berada di kasta teratas seakan di langit. "Ada manusia namanya Hwang Hyunjin yang terkenal karena memang terkenal dari dulu. Baik karena dia dekat ke senior, ganteng, easy going, temen banyak orang dan hal lain lah pokoknya yang ga bisa gue jelasin."
"Kalo tau segitu luasnya zona pertemanan Hyunjin dari dulu harusnya gue mempersiapkan diri, kapan aja tentu dengan mudahnya dia bisa selingkuh."
"Udah gue bilangin dari dulu tapi lo ngeyel. Hyunjin tuh banyak temennya, kalo pun dia berengsek lo jangan sampe separah itu sakit hatinya. Persiapin diri lo karena emang itu resikonya pacaran sama dia." Heejin kembali menasehatin KJ yang malah terlihat lucu karena perempuan itu yang paling tenang sebenarnya diantara kami. "Lo tau ga Kyu, dia sampe gamau makan 2 hari sangkin terpukulnya pas tahu Hyunjin ciuman sama kakak tingkat dia. Terus ngurung diri di kamar seminggu dan gak ikutan pertandingan ballet terakhir dia di semester itu padahal udah latihan 3 bulan, bodoh ga tuh?"
KJ terlihat menghembuskan nafas menyesal. Pasti waktu itu dia tak pernah membayangkan bahwa mantan kekasih paling jahatnya akan berhubungan kembali dengannya sebagai teman. Lebih parahnya di sebuah kelompok pertemanan yang sama.
"Ya bodoh lah!"
"Jijik banget sumpah ih sama diri sendiri!" keluh KJ sambil mengusap seluruh tubuhnya.
Pintu pengemudi kemudian terbuka menampilkan Hyunjin dengan ransel hitamnya- panjang umur.
"Bajingan lo!!"
"TIN—"
Hyunjin yang baru saja mendaratkan bokong di kursi terkejut hingga terjungkal kedepan tanpa sengaja mengakibatkan klakson mobil tertekan. Aku dan Heejin yang tahu sebab umpatan yang keluar dari mulut KJ tentu tertawa terbahak-bahak.
"The fuck, J? Gue baru masuk dan lo tiba-tiba gitu? Kenapa sih?"
KJ yang duduk di belakangku mendengus kemudian mengalihkan pandangan,"Ga ada. Gue pengen aja."
Lelaki itu menggeleng tak percaya kemudian menjalankan mobil menuju lokasi yang diinginkan para perempuan ini,"Ga mungkin tanpa sebab. Lo lagi pms?"
"Ini nih salah satu yang gue benci. Setiap marah-marah pasti mengkaitkannya sama pms, padahal karena ada masalah."
Kutepuk bahu Hyunjin,"Selesain dulu deh drama putus lo sama KJ. Tadi ngomongin sih dikit karena mereka terkejut pemegang kasta tertinggi, tingkat famous di fakultas kita adalah lo."
"Anjing, punya temen ga ada akhlak. Ngomongin temennya tapi dikasih tau."
"Bagus dong, biar ga ada kebohongan di pertemanan kita." ujarku tertawa.
Hyunjin ikut tersenyum dan melirik rare view untuk melihat KJ, "I'm sorry for being a dick, Hyunjin. But at that time, I was trully in love with you. Gue beneran merasa bersalah karena nyakitin orang yang gue sayang."
"Yeah, you're such a dick."
Hyunjin menyeringai,"Because I have a dick."
"Ini nih kenapa gue bersyukur Tuhan ngasih waktu cepat banget buat bongkar keburukan lo di depan gue! Karena kalo kelamaan, gue bakalan botak ngadepin manusia kaya lo!" omel KJ kembali.
Isi pembicaraan di dalam mobil adalah beberapa fakta yang dibeberkan oleh kedua orang bernama Hyunjin ini diiringi irama tawaku dan Heejin yang tak berhenti karena argumen mereka berdua. Tidak masuk akal awalnya namun lama-lama malah mengundang tawa karena balasan-balasan Hyunjin sangat konyol, sedangkan KJ yang masih panas atas kejadian dua tahun lalu.
Kami akhirnya sampai di cafe itu. Interiornya memang cantik seperti yang dikatakan orang-orang. Tidak butuh waktu lama hingga kedua perempuan itu sudah sibuk berfoto dan Hyunjin yang dipaksa menjadi photographer dadakan serta tugasku yang memesankan pilihan menu yang mereka inginkan.
"Selamat datang di cafe—"
Kilihat wanita yang menjadi kasir disini dengan lekat, meyakinkan apakah ini benar dia. Bibirku melengkung dan kusebut namanya.
—
lupa banget sama works ini, maaf.
fyi : KJ = Kim Hyunjin (LOONA)
KAMU SEDANG MEMBACA
around us | kim junkyu
FanficI wish, I had found you earlier in life. it's all about Kim Junkyu and his decision.