"Lepas!"
"Lo tuh kenapa sih? Lo marah gue makan siang sama Hani?"
"Kalo iya kenapa?"
"Lo juga makan siang sama Azka. Apa gue marah? Enggak Rim"
"Tapi pak Azka kan atasan kita Rey"
"Terus karna dia atasan. Lo jadi mau aja gitu?"
"Kan ga enak Rey kalo di tolak"
"Lo tuh ngga satu dua kali Rim makan bareng sama dia dan lo juga sering dianter pulang kan sama dia? Apa gue marah? Engga kan. Rim dengerin gue.. Hani itu sahabat lo. Gara-gara sahabat lo melakukan satu kesalahan dengan segitu gampang nya lo benci sama dia? Lalu kemana pergi nya dukungan dia, kemana pergi nya perhatian dia, kemana pergi nya nasehat dia ketika lo ada masalah. Lo egois Rima"
"Jadi sekarang lo lebih milih dia?"
"Rim.. please buang sedikit ego lo. Dia juga sahabat lo" kata Rey sambil memegang kedua pundak Rima.
Rima menghentakkan kedua tangan Rey dari pundaknya.
"Ck! Sahabat macam apa yang nusuk Sahabatnya sendiri hah?!" teriak Rima.
"Udahlah Rim, cuma karna satu cowo lo sampai ngerusak persahabatan sejak kecil lo? Apa lo gak mikir hah. apa lo gak mau ngasih Hani untuk menjelaskan yang sebenarnya? Lo lebih percaya sama cowo yang baru kemarin lo kenal dengan Hani Sahabat lo sejak kecil?"
Sedangkan Rima bungkam dan sibuk dengan pikirannya sendiri.
'Benar! Gue gak pernah ngasih Hani untuk penjelasan yang jelas, gue melihat Hani sama Azka. tapi gue gak tau maksud mereka ber2an itu apa! Argh' batin Rima.
"Sekarang terserah lo. Kalo lo lebih milih Azka silakan, tapi jangan pernah lagi gue liat lo ribut dan sebegitu benci hanya karna Azka!" ucap Rey dan berlalu pergi meninggalkan Rima yang mematung ditempat.
Dan tak lama isakan tangis terdengar.
"Gue tau perkataan gue kasar Han, sorry. Hiks gue bakalan kasih kesempatan buat lo jelasin ke gue, gue juga sebenarnya cape dalam situasi kaya gini di depan lo."
Setelah bergumam begitu, Rima melangkahkan kakinya mencari Hani di penjuru Resto dengan sedikit berlari.
****
Langakahan kaki terdengar jelas dipendengaran Hani, tetapi wanita itu tak menghiraukannya. Kekeuh dengan apa yang sedang ia kerjakan.
"Han" panggil seseorang yang ia sangat kenal.
Hening.
Wanita itu tak menjawab panggilannya.
Rey menghembuskan nafasnya lelah dengan ke 2 sahabat wanitanya yang akhir-akhir ini bertengkar yang menurutnya dengan alasan yang- yah..
"Han, gue tau isi hati lo. Pasti lo sakit hati dengan perkataan Rima tadi, gue harap lo gak masukin hati perkataannya"
Hani pun berbalik dan menatap kedua mata yang kini menjadi favoritnya dengan mata yang coklat itu.
"Gak ko Rey, gue tau Rima ngomong gitu karna dia sedang emosi. Gue wajarin itu ko" ucapnya sambil mengembangkan senyum andalannya itu.
"Lo emang paling bisa nutupin luka dengan senyum lo itu, dan gue paling gak suka kalo lo kaya gini. Gue lebih suka, lo lebih terbuka sama gue Han"
Hani yang mendengarnya menunduk dan tersenyum miris, lelaki itu begitu peduli. Tetapi ia juga tau pedulinya tak hanya untuknya, Rima juga mendapatkannya juga.
Tangan Rey terangkat menangkup kedua pipi Hani dan menatapnya lekat.
"Han, lo dengar perkataan gue barusan kan? Jangan pernah menutupin apa pun masalah lo, Oke?"
![](https://img.wattpad.com/cover/225932131-288-k941677.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Completed A Love
Genç KurguDulu mereka Sahabat tetapi sejak mengenal cinta persahabatan seketika hancur begitu saja. Keegoisan yang mengusai perasaan, keegoisan yang tak bisa dikendalikan membuat suasana yang damai berubah menjadi perselesihan. Salah paham dan menyimpulkan ke...