Part 4: One Day With Bang Joedy

8 2 0
                                    

Hari Sabtu waktunya sekolah libur. Joe mempunyai rencana buat seharian bersama Vio.

"Vi, Abang mau ke Mall mau ikut gak?" Tanya Abangnya.

Vio yang lagi nonton TV, mendengar pertanyaan Joe hanya mengangguk isyarat memberi jawaban.

"Yaudah cepetan ganti bajunya"

MALL

Banyak pasang mata yang melihat kakak beradik ini jalan barengan.

'iihh mau deh deket-deket cowoknya' celetuk cewek-cewek.

'wih gila bidadari dari mana nih' celetuk cowok tersebut.

'iihh sayang, dasar genit sama cewek, padahal udah ada cewek masih aja jelalatan dasar buaya' greget pacar cowok tersebut.

"Bang, Vio mau beli buku-buku di Gramedia" pamitnya

"Oke, Abang mau liat Fashion dulu ya, kalo udah selesai beli buku samperin Abang, jangan ngelantur kemana-mana" perintahnya

"Iya Abang"

Walaupun Abangnya ini cowok, tapi masalah fashion ngelebihin cewek-cewek. Iyasih selain kuliah, abangnya ini jadi model fashion gitu, jadi gak salah lagi kalo abangnya ini tau fashion yang lagi trend.

GRAMEDIA

Vio melihat buku-buku yang berjejer rapi sesuai dengan judul per judul. Vio melangkahkan kakinya ke rak buku novel untuk melihat novel-novel keluaran baru atau lama tapi masih best seller.

"Sifat dingin akan hancur dengan hangatnya perasaan yang saling menyayangi" Vio membaca salah satu novel yang berada di rak tersebut.

'boleh juga gue baca nih buku, kayaknya menarik' batin Vio

Sesudah melihat novel, Vio hanya membeli novel yang berjudul 'Lihatlah Semesta' dan segera menuju kasir untuk membayarnya.

"Ini aja mba, tidak ada yang lain?" Tanya kasir, Vio hanya menggeleng sebagai jawaban

"Totalnya Rp. 89.000 mba".
Vio memberikan selembar uang seratus ribu

"Kembaliannya Rp. 11.000 ya mba" memberikan kambalian dan struk belanjannya.

"Makasih" menyinggungkan senyuman

🍁🍁🍁🍁🍁

Vio berjalan menuju fashion yang abangnya suruh samperin ketika sudah selesai membeli bukunya. Tapi Vio udah muter kesana kemari mencari abangnya tidak ketemu, lantas Vio langsung menelfon abangnya yang entah dimana.

"Abang dimana? Vio nyari tempat fashion gak ada"

"Abang di Restoran Jepang, deket Timezone" jawab abangnya diseberang telfon.

Vio mematikan telfonnya dan segera menyusul abangnya.

"Katanya tadi suruh nyamperin ditempat fashion, pas nyampe sana orangnya malah kabur ke tempat makan" omel Vio, abangnya hanya cengengesan

"Ya maaf, tadi Abang laper banget soalnya abis milih-milih fashion yang lagi hits, biar bisa dipake pemotretan" menunjuk bawa belanjaannya

"Yaudah kamu mau makan apa, biar Abang yang traktir" lanjutnya

"Oke"

Vio memanggil pelayan untuk memesankan makanannya.

Pesanan Vio pun datang, dan segera melahap makanannya, sebab dari pagi Vio gak sarapan.
Setelah makan Vio izin ke kamar mandi.

"Bang, Vio ke toilet dulu ya" izinnya, Joe mengangguk aja. Vio berdiri dan melangkahkan kakinya ketoilet.

Vio membasuh mukanya yang agak pucat dan mengeringkan memakai tisu toilet dan memoles sedikit mukanya menggunakan bedak dan lip tint yang dia bawa didalam tasnya agar menjaga-jaga kalo mukanya terlihat pucat.

Terlihat sudah rapih, Vio keluar dari toilet menuju meja Abangnya.

"Vi, tadi kamu beli buku apa?" Tanya abangnya

"Nih" menyodorkan paper bag, Joe mengambilnya dan membaca judul tersebut.

"Lihatlah Semesta" menyiritkan alisnya, isyarat kalo Joe menanyakan maksud buku tersebut.

"Vio, gak tau isinya apa, pas Vio baca deskripsi nya bagus, yaudah Vio beli aja, daripada penasaran kan". Joe ber"oh" ria sebagai jawabannya.
Joe menaruh lagi buku itu di paper bag nya dan kasih ke Vio lagi.

"Yaudah Abang mau ke kasir dulu mau bayar makanannya" izinnya.

Vio dan Joe segera keluar dari cafe tersebut.

"Bang, main Timezone yuk" ajak Vio

"Hhhmmm" menimang ajakan Vio

"Boleh dehh"

Dengan girang, akhirnya mereka masuk ke area Timezone.

"Abang mau beli saldonya dulu, kamu tunggu dulu, nih pegang belanjaan abang" menyodorkan paper bag belanjaan Joe.

Vio menunggu abangnya yang lagi mengisi saldo card Timezone nya.
20 menit menunggu, akhirnya abangnya dateng

"Lama banget sih Bang, capek tau pengangin paper bag Abang mana berat-berat paper bag nya" omel Vio

"Yaudah maaf, Adek ku sayanggg" gemes Joe mencubit pipi Vio

Mereka pun langsung masuk, dan menemukan 1 permainan favorit nya Vio, yaitu tangkap boneka.

"Bang main ini yuk" ajak Vio

"Ayok" balasnya

Barang belanjaan mereka ditaruh dibawah, Vio dan bang Joe pun main permainan yang diinginkan oleh Vio.

"Bang gesekin tuh kartu nya gimana mau main kalo ga digesekin" perintah Vio

"Oh iya lupa" balasnya, sambil menggesek kartu Timezone nya.

Vio dan bang Joe Langsung main tangkap Boneka

"Bang, itu tuh ambil boneka yang warna pink" Suruh Vio

"Sabar dek, ini aja gak dapet-dapet"

"Sinilah, biar Vio aja yang maenin, Abang mah gak pakar, minggir" sewot Vio

Empat kali maen, Vio belum juga belum dapet bonekanya.

"Dah lah Vi, kalo gak bisa mah yaudah, cari maenan yang Laen aja" Bang Joe

"Hhhmm, kalo gak kita main Pump it up aja" saran Vio

"Oke"

Tak terasa sudah pukul 18.00 Wib yang artinya langit sudah mulai gelap. Joe dan Vio sangat bahagia dengan pergi selama seharian dari belanja, makan, bahkan main Timezone sampe lupa waktu.

----------------------------

Haii Guysss...

Ini Cerita Wattpad Pertama saya...

So, buat kalian yg baca jgn lupa untuk kasih Vote, Comment, dan Share ke semua orang✨

See u next part💛🎗️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terjebak Dalam CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang