15

381 76 0
                                    

Chaeng's...

"Chaeyoung!!" yang manggil datengin Chaeyoung yg lagi asik sama semangkok baksonya, "ciyee sama Sunwoo jadi juga.."

Chaeyoung natap dia berbinar. Baksonya jadi lebih enak, "Aisha anjir."

"Gue jadi penasaran.. yang lo bilang waktu upacara itu."

"Yang mana?"

"Mantan lo." Chaeyoung tersedak. untung baksonya udah kekunyah coba kalo belum. Kan ngga lucu kalo Chaeyoung keselek bakso sebulet utuh!?

"Sorry sorry, ngga kebiasa ada yang ngomongin mantan gue jadi gini." Kata Chaeyoung abis minum air mineral yang sempet disodorin sama Aisha.

Aisha natap Chaeyoung horror. Segitu kagetnya anjir, "iya.. gue cuma mau tau aja siapa mantan lo. Trust issues katanya lo putus ngga baik-baik, ya?"

"Ya.. gitu deh.." Chaeyoung garuk tengkuknya yang ngga gatel. Ya canggung bor, dia ngomongin sepupunya Aisha sama Aishanya, "but that's fine. It was a long time ago. At least I've Sunwoo in my side right now. Hehe."

"Eeiyy.. hahaha. Calon bucin, nih."

Lagi Chaeyoung garuk tengkuknya. 'Sorry nih Sun, gue nyebut-nyebut lo di luar kontrak.' batin Chaeyoung. Hadeuh.

"Yaudah, gue tinggal ya Chae. Udah mau bel." Setelah itu Aisha cabut sambil dadah dadah.

"Najisin banget sih, dasar Heo's family." gumam Chaeyoung.

Untung ngga ada yang denger.

















Pulang sekolah Yiren sama Nancy ngajak girl's time. Sekalian rayain jadiannya Chaeyoung. Sekaligus Nancy yang akhirnya dijauhkan dari Felix 'katanya'. Yiren mah masih kosong mlompong. Belum ada niat buat deketin cowok.

Dan dimana mereka? Di restoran. Lebih tepatnya mereka pesan private room sih. Katanya butuh privasi.

"So, Nancy? How could you? I mean, lo kan sebelumnya senekat itu mau deketin Felix." Yiren mulai obrolan yang emang itu alasan kenapa mereka ada di private room ini. Kalo Chaeyoung mah satu negara juga tau kali.

Nancy muter bola matanya malas, "Felix tuh main main ke semua cewe."

"Oh iya? Sialan banget dia sok mau mainin lo?!" Chaeyoung kesel tapi sambil makan salad buahnya.

"No.. Felix isn't wrong. Gue yang baper duluan. Lagian Felix juga emang ngga ada niat buat deketin gue."

"Kenapa si Felix astaga," Yiren gelengin kepalanya pelan, "kurang apalagi temen gue yang ini?"

Chaeyoung ikut ngangguk, "pinter, famous, cantik, bohay, aduh paket lengkap."

"Asal kalian tau," Nancy lagi-lagi bikin dua anak curut itu ngedeket, "Felix lagi deketin anak kelas berbakat."

"HAHH!?" Chaeyoung sama Yiren kaget. Banget.

"Ya masa, sih!?"

"Gila kali ya si Felix!?"

"DIA NGGA GILA!? Makanya gue mau mundur aja kalo emang tipenya Felix tuh macem anak dari sana.."

"Gada otak Felix, tuh." Yiren minum smoothie nya.

"Hah ngga tau deh. Felix sinting. Case closed." Tutup Chaeyoung yang lagi-lagi makanin ayam panggang.

Nancy cuma cemberut terus buka ignya. Fiks, ini mah emang dunia suka naik turunin hati anak perawan. Ngomong-ngomong soal naik turunin hati harusnya lebih etis membahas perasaan temennya Nancy, deh. 


Siapa, ya?






I'm so sorry for the late late update. Aku lagi masa ujian buat masuk univ. So, I'm really sorry atas terbengkalainya work ini T^T. Harap dimaklumi ya.. I'm working hard for my future btw. Untuk sementara aku bakal hiatus. But don't worry, after all of this test aku bakal buru-buru selesaiin work ini. So maaf dan semangat buat kita semua !!!


wuff you all. Thanks for all of the supoport.

-xiarenyu, nana

[2] Simbiosis MutualismeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang