Hasrat di Antara Persahabatan

759 90 40
                                    


Noted: Ada kata kata vulgar, mohon kebijaksanaannya. 

ʕ•ᴥ•ʔ


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bagi Tae Hyung, Joo Hyun sangatlah berharga laksana fajar. Sosok indah wanita itu mengingatkannya pada suasana pagi hari di kampung halaman mereka, Daegu. Senyuman cantik Joo Hyun mendamaikan, bagai kabut dari kaki Gunung Gaya yang turun menyelimuti pucuk-pucuk pohon. Binar matanya mengkilau, bagai embun yang bulirnya tertangkup pada lembar daun.  Sahabat. Cinta pertamanya. Cinta selamanya. Bae Joo Hyun.


Di dunia ini, banyak hal yang terjadi singkat namun karenanya menjadi begitu berharga. Kabut di pagi hari itu sejuk damai, sebab ia tertahan disekitar. Jika ia menguap, tak ada lagi pagi yang menentramkan. Embun itu mengkilau indah, sebab bulirnya tertahan. Jika ia menetes, tak ada lagi embun yang mengkilau. Sama dengan rasa kekaguman Tae Hyung kepada Joo Hyun. Perasaan indah itu telah lama tersimpan. Namun jika ia tersampaikan, akankah tetap menjadi spesial?


Tae Hyung mencintai Joo Hyun sepenuh hati. Merindunya sepenghujung malam. Mendamba eloknya begitu dalam. Namun perasaannya selalu terpendam. Tak pernah diungkapkan oleh perantara kata. Tae Hyung memang memilih untuk mencintai dalam diam. Sebab cinta tak selamanya indah. Cinta bisa melukai persahabatan mereka. Dan mereka pernah berjanji untuk tidak menciderai rasa persahabatan. 



"Patah hati adalah perasaan paling melegakan, meskipun itu menyakitkan. Benar tidak, Tae?"


Tae Hyung memang selalu di sana. Di sisi Joohyun dalam menyelami tiap malam dukanya karena putus cinta. Bersama hidangan satu paket ayam goreng dan tiga botol soju di atas meja. Taehyung tidak menanggapi setiap racauan Joo Hyun. 

Wanita itu sudah benar-benar mabuk dan sesuka hati mengatakan apa saja. Berisik pun tak apa, sebab saat ini mereka tidak di luar. Mereka berada di apartement Joo Hyun. Meski sempit setidaknya temboknya cukup tebal.


"Apa kalian bertengkar?" tebak Tae Hyung hati-hati.

"Tidak. Kami putus baik-baik." Joo Hyun memerucutkan bibirnya. "Keluarganya yang elit itu tidak menyukaiku."


Joo Hyun baru saja putus dari pacarnya. Seorang senior di kampus mereka. Kim Jun Myeon namanya. Tampan dan kaya raya khas anak kota Seoul. Penampilannya bak pangeran dengan balutan pakaian brand ternama. Serta mobil mewah pribadi yang selalu antar-pulang Joo Hyun kuliah. 

Sedangkan Tae Hyung sangat berbeda. Ia sungguh tidak bisa disandingkan dengan deretan mantan Joo Hyun yang berkelas dan rupawan. Ayah Tae Hyung seorang saudagar tani kelas desa yang hampir bangkrut karena dampak revolusi industri. Tae Hyung tak jago berdandan apa lagi berpakaian. Belum pula kacamata yang setebal pantat botol soda yang bertengger diwajahnya. Benar-benar kampungan.

Love in SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang