🌟1. MOS

4.2K 137 9
                                    

Tips dari aku:

Wattpad gempar ya? Cuman bisa save 3/2 cerita?

Gampang, cari di Goggle wattpad version 6.99.0

Download, login lagi.

Semoga membantu, share ke temen-temen kalian biar nyaman bacanya

☁☁☁

Hari ini Rinai senang bisa bersekolah di SMA PERMATA, ia seperti peran utama di novel. Katanya SMA ini memiliki ikatan erat dengan GARUDA.

Rinai sudah memakai nama pengenal di kardus sesuai ukuran yang di anjurkan. "Jangan masuk MIPA deh, pusing gue sama kimia fisika."

Rinai menghabiskan roti gandumnya, ia pamit pada Aurel, mamanya. "Rinai berangkat dulu ma,"

"Iya, yang pinter sekolahnya." Aurel memberikan uang berwarna biru kepada Rinai.

Rinai diantar supir pribadinya.

Selama perjalanan Rinai ber-halu ria bagaimana ya jika masa SMA-nya di isi dengan cinta, cogan, dan teman barunya.

"Non Rinai, sudah sampai. Buruan gerbangnya mau di tutup," suruh pak Suryo.

Rinai tersadar, benar. Ia keluar dari mobil dengan langkah terburu-buru hingga ia menabrak dada seseorang yang hm keras. Rinai tak berani menatapnya, mungkin orang ini akan marah.

"Jalan matanya di gunain apa?" datar tapi menusuk, Rinai memberanikan diri melihatnya.

'Pangeran nyasar darimana nih? Masa sekolah disini?' Rinai terkagum-kagum.

Antariksa berdehem. "Gak usah liatin gue, sana gabung sama yang lain."

'Kalau seragam beda, pakai jas OSIS ya? Yang di novel emang gitu sih. Siapa ya namanya? Pingin bawa pulang,'

Rinai bergabung di barisan cemara sesuai saat pendaftaran sebelumnya. Di barisan belakang Rinai bisa menghalau sinar matahari, bukan takut bedak luntur tapi barisan terdepan sama saja akan terlihat OSIS dan pangeran tadi jelas ada disana.

"Kalian masuk sesuai nama grup yang sudah diberikan. Nanti pengumuman kelas sebenarnya ada di mading," ujar kepala sekolah.

"Silahkan ke kelas masing-masing nanti kalian akan diberi tugas oleh kakak OSIS,"

Rinai mampus sendiri, pasti cowok galak itu ikut. Semoga di kelas lain.

☁☁☁

Yang pertama kali Rinai masuki adalah sejuk, kelas ini terdapat kipas angin. Tapi siangnya pasti panas lagi. Rinai duduk didepan, ukuran tubuhnya mungil. Nanti tidak keliatan penjelasan dari OSIS.

Tiga OSIS memasuki kelas, Rinai cemas semoga bukan dia.

"Selamat pagi," sapa Rafi ceria, dia yang paling humble dan ramah.

"Pagi juga kak," jawab mereka kompak.

"Nah, siapkan selembar kertas ya. Minta tanda tangan OSIS yang kalian temui pakai jas kayak kakak ya, sertakan namanya juga. Disini sudah jelas?"

"Iya," mereka bersorak senang, waktunya modus ke OSIS, cari yang bening. Sekolah baru, pacar baru, mantan baru, teman baru.

Di sebelah kiri Rafi, Antariksa hanya diam. "Eh jangan galak-galak, ntar adik kelas takut sama lo," Rafi menyikut lengan Antariksa.

ANTARIKSA S1 & S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang