bagian 4| obrolan diwaktu istirahat

370 35 0
                                    

"bi, dimata kamu kaya ada galaksinya kalau natap aku." Ah, kalau bang rayhan mendengarnya, dia pasti akan bilang. "kecil-kecil udah belajar ngerayu." dia menatapku dengan bingung. "maksud kamu?"

"lupakan. kamu tahu kenapa aku suka ngomong sama kamu, dibanding anak perempuan lain?" aku menikmati bagaimana kita saling memandang dengan cara seperti ini.

"uh jelas, aku kan baik, pinter, pengertian, gak jahat." aku menggelengkan kepala mengatakan jika jawabannya salah. aku menarik salah satu kepangannya. "pede banget sih."

"terus apa?"

"karena aku merasa harus."

hening beberapa saat sebelum dia bertanya. "reza, percaya gak bi bisa rengking satu?"

"off couse." aku segera meralatnya. "tentu saja percaya. tapi aku gak akan ngalah."

"reza, aku seneng banget kamu kaya gini." suaranya lirih, seperti berbicara dengan dirinya sendiri, tapi aku masih bisa mendengarnya.


***
[21 Mei 2020]

Aku hanya ingin penyesalan itu pergi.

Biru

kelahiran kembali: ketika semesta mengizinkan mengulang kehidupan (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang