24| ketika untuk pertama kalinya berpisah

98 13 0
                                    

sial. entah sudah berapa banyak aku mengumpat sejak semalam, meruntuki semua kelakuanku kemarin. pada akhirnya, berapa banyakpun dia bilang tak marah, dia masih menjauh. pukul enam ketika aku datang kesekolah, gerbang baru dibuka. setelah memarkirkan motor aku hanya berjalan menuju kelas, merebahkan kepala di atas meja. ketika bel masuk berbunyi, dia baru masuk ke dalam kelas dengan santai. duduk dikursinya setelah tersenyum tipis. sangat bukan dia.

aku ingin mendengar ocehannya seperti biasa, ah ini sangat menyebalkan. bahkan ketika anak kelas membuat kejutan ulang tahun dia hanya ikut bernyanyi dengan terkejut, dan mengucapkan selamat ulang tahun alakadarnya. 11 november, menyebalkan.

sekarang bahkan materi olimpide menjadi membosankan. olimpiade tahun depan tidak lagi membuat semangat. aku hanya ingin pulang, kemudian bermain ps sepuasnya. ketika kelas berakhir, jam menunjukan pukul 17. 05. aku yang keluar paling akhir, dan mengunci pintu.

ketika berbalik, dia tersenyum di depan lilin ulang tahun yang menyala. "selamat ulang tahun." aku menatapnya dengan bingung. "semoga kamu semakin tinggi, ganteng, tambah suka ngasih contekan, semakin pinter." dia kembali berujar ketika aku diam. matanya menatapku bingung, tapi tak lama dia meniup lilinnya sendiri. "kue nya udah aku potong tadi, jadi tinggal ngambil."

memegang kue dengan tangan kiri, mengambil satu potong dengan tangan kanan, menyuapiku dengan sabar. "kamu udah gak marah?" dia mengangguk. "oh, ayo kita pulang, roni, putri, dan widi udah kerumah kamu duluan, kata mama kamu ada acara makan-makan."


***
[19 juni 2020]

kalau masuk 2021, gw rasanya males banget. rindu kampus, pen uang jajan balik, dan bucinin bias bareng.

Biru

kelahiran kembali: ketika semesta mengizinkan mengulang kehidupan (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang