Di lautan orang, mataku akan selalu mencarimu.
-RELULA-
*******
Alula mengunyah permen karet dan sesekali mengecek ponselnya.
[6.40 AM]
Hampir telat.
Alula masih setia duduk di teras rumahnya menunggu Regan datang. Tak biasanya Regan telat seperti ini karena Regan termasuk tipikal siswa yang disiplin.Alula berjalan keluar pagar dan mencari sosok Regan yang masih belum datang menjemputnya. Selang beberapa detik, ponselnya bergetar.
Regan :
Alula, sorry. Gue udah di sekolah.Alula kesal karena ia baru dikabari sekarang, kalau tahu Regan tidak akan menjemputnya, ia pasti sudah berangkat lebih awal.
Alula berdecak sebal melihat sebentar lagi jam pelajaran akan dimulai, mau tak mau ia harus naik angkutan umum karena tidak ada waktu untuk memesan ojek online. Ia langsung berlari sekuat tenaga agar segera sampai di sekolah, walaupun ia tahu sudah pasti telat.Setelah membutuhkan waktu sekitar lima belas menit untuk sampai di sekolah dengan naik angkutan umum, ia segera bergabung dengan para murid yang telat di lapangan.
"Kamu telat lagi, Alula?" Tegor guru piket.
"Bukan karena saya, Pak." Jawab Alula.
"Banyak alasan. Regan saja datang awal, kok. Kenapa kamu telat?" Ucap guru piket.
Yap. Satu sekolah bahkan tahu bahwa setiap hari Alula dan Regan selalu bersama. Datang dan pulang bersama. Maka dari itu, jika Alula tidak bersama Regan, warga sekolah akan langsung menyadari.
"Pak, saya dan Regan itu nggak satu rumah. Jadi, mana saya tahu kalau Regan datang awal atau telat." Jawab Alula kesal.
"Biasa aja dong, PMS kamu?"
Alula hanya menanggapi guru piket dengan bergumam. Jujur, dalam hati, Alula sangat kesal hari ini.
Setelah menjalani hukuman karena telat, ia dibolehkan masuk kelas. Kondisi kelas tampak ricuh karena guru yang seharusnya mengajar tidak dapat hadir.
Alula melempar tasnya ke atas meja lalu duduk. Moodnya sangat hancur.
"Lagi?" Tanya Nata.
Alula menatap Nata kesal, "Kali ini gue udah bangun pagi, Nat."
"Terus?"
"Gue telat karena Regan." Ujar Alula.
Nata menopang dagunya pada meja, "Regan hari ini berangkat pagi, lho."
"Iya, gue tahu. Justru itu, gue telat karena nunggu dia. Eh- dia malah berangkat duluan." Ucap Alula menjelaskan.
Nata mengelus rambut Alula dengan lembut, "Perlu gue kasih pelajaran?"
Alula menggeleng malas menanggapi ucapan Nata.
**
Kringggg kringggg
"Kantin, yuk." Ajak Nata.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELULA
Teen Fiction"Kenapa kita nggak pacaran aja, sih?" . . . Satu pertanyaan yang merubah segalanya. Benteng pertahanan yang selama ini dibuat runtuh seketika hanya dengan satu ucapan. Lantas, bagaimana kisah selanjutnya? Bagaimana rasa selanjutnya? Apa mereka akan...