09;PakBoy✔

PB;06

LavenderWriters Project III Present

PakBoy © Group 9

Part 06 — Created by faniii_332

▫▪▫▪

“Jangan pernah usik ketenangan hidup gue, walaupun itu dengan kata-kata indah dari lo! Karena gue tidak sudi menjadi target lo yang selanjutnya!”

***

Baru juga Rachel ingin membuka pintu utama tapi ia sudah disambut dengan teriakan Raya dan Daniel yang saling sahut-menyahuti.

“KUDANIEL! BALIKIN MAKANAN GUE!! JANGAN RAKUS DEH JADI KAKAK!”

“KUDANIEL! SINIIN GAK!”

“YA ALLAH, DOSA APA SIH GUE PUNYA KAKAK KAYAK LO, KUDANIEL!!”

“YEE, SEHARUSNYA LO BANGGA PUNYA KAKAK GANTENG KAYAK GUE, JALAN RAYA!”

“DI KAMPUS BANYAK ORANG YANG NGEJAR-NGEJAR GUE TAU GAK LO! KATA MEREKA GUE ITU MIRIP SAMA IQBAL RAMADHAN!”

“PRETT, NAJIS! IQBAL MANA ADA SIFATNYA KAYAK LO KUDANIEL!”

Rachel memutuskan masuk ke dalam rumah, satu kata yang terlintas dibenaknya, Berantakan. Bantal sofa sudah ada dimana-mana, sandal sudah sampai di atas meja, bungkusan makanan berceceran diatas lantai.
Dan satu benda yang membuat Rachel naik pitam, kenapa roti jepangnya di diumbar-umbar begitu diatas udara?

Rachel menatap tajam Daniel dan Raya yang masih belum menyadari kedatangannya.

‘Awas kalian! Gue kasih pelajaran kalian satu-persatu!’

“WOI KUDANIEL! JANGAN MAININ PUNYANYA KAK RACHEL, BISA HABIS LO NANTI SAMA DIA!” peringatan Raya melihat Daniel memainkan barang sensitif Rachel.

“EMANG INI APAAN SEH? KEK KUE GINI BENTUKNYA?” tanya Daniel masih membolak balik benda di tangannya itu.

“ITU NAMANYA PEMBAL— KAK RACHEL,” kaget Raya melihat Rachel berjalan mendekati mereka.

“Ooo jadi ini namanya Pembal Kak Rachel, baru tau gue,” ujar Daniel masih tertarik dengan benda yang ia pegang.

“Itu, itu,” kode Raya menunjuk-nujuk kearah belakang Daniel.

“Apaan sih Jalan Raya, gak jelas banget jadi orang,” ucap Daniel masih belum mengerti maksud dari Raya.

“Cara makainya kayak apa sih?” tanya Daniel memperlihatkan kepada Raya.

“Cara makainya gini!” tukas seseorang dari belakang, mengambil paksa benda itu.

“Gimana sih, caranya?”

Daniel membalikkan tubuhnya, belum juga ia sempat bicara lagi benda itu sudah masuk kedalam mulutnya.

“Gitu cara pakainya!”

“Dan satu lagi ini rumah kenapa berantakan banget?! gue mau ini rumah harus bersih kembali! Gue gak mau liat Mama shock gara-gara rumah kayak kapal pecah.”