LavenderWriters Project III Present
PakBoy © Group 9
Part 24 — Created by faniii_332
▪▪▪
Rachel langsung masuk kedalam villa dan berjalan kearah ruang tamu yang mana Alvaro sedang disana.
Baru juga Rachel sampai didepan pintu, Rachel dapat melihat dengan jelas kalau cowok itu sedang menyadarkan kepalanya dikepala sofa dan memicingkan matanya.
Rachel berjalan dengan pelan takut menganggu sang empu. Rachel pun duduk disebelah Alvaro namun cowok itu masih belum menyadari kedatangannya.
“Al,” panggil Rachel pelan.
Alvaro membuka matanya perlahan setelah itu ia tersenyum, “Iya Hel,” balas Alvaro memperbaiki posisi duduknya.
“Lo sakit?” tanya Rachel to the point.
“Dikit...,” gumam Alvaro.
“Lo udah minum obat?”
“Belum,”
“Kenapa belum?”
“Obatnya gak ada Hel, hehe,”
Rachel menghela napasnya pelan.
“Lo tunggu disini bentar,” titah Rachel lalu ia berdiri ingin meninggalkan Alvaro.
“Lo mau kemana?” tanya Alvaro lesu.
“Dapur.”
Alvaro hanya manggut-manggut dan kembali memancingkan matanya. Badannya meriang dan kepalanya sangat berat bak di hantam oleh beribu batu besar. Sebenarnya Alvaro sudah terbiasa seperti ini, ia paling tidak bisa berlama-lama menghirup dinginnya udara malam. Kalau ia sudah berlama-lama diluar, makanya resikonya pasti seperti ini.
Tak berselang lama Rachel kembali dengan secangkir teh panas yang sudah ia campur dengan irisan jahe supaya tubuh Alvaro bisa lebih hangat sedikit.
“Ini Al, diminum dulu,” ucap Rachel memberikan minuman itu untuk Alvaro.
“Makasih Hel,” Alvaro mulai menyeruput pelan minuman yang dibuatkan Rachel untuknya. Dan untuk pertama kalinya Alvaro diperhatikan seperti ini oleh Rachel membuat rasa cintanya bertambah besar kepada gadis itu.
“Iya,” balas Rachel sekenanya.
Alvaro meletakkan cangkir itu atas meja. Denyutan di kepalannya semakin menjadi. Alvaro memegangi kepalanya dan sedikit meringis beberapa kali menahan. sakit.
“Lo kenapa?” tanya Rachel sedikit khawatir.
“Kepala gue pusing Hel,” keluhnya masih memegangi kepalanya.
“Sini lo rebahan biar gue pinjat,” ucap Rachel sembari menepuk-nepuk pelan pahanya.
“Boleh?” tanya Alvaro meyakinkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
09;PakBoy✔
Teen Fiction#LavenderWriters Project Season 3 ;Ketua: @clarisme28 ;Asisten: @Faniii_332 Bagaimana respon kalian ketika seorang pakboi mendapat tantangan untuk naklukin cewe yang sering ia bully? Tama Adhitya, siapa yg tidak mengenalnya, laki-laki dengan tubuh...