PB;31

149 21 2
                                    

LavenderWriters Project III Present

PakBoy © Group 9

Part 31 — Created by clarisme28

▪▪▪

Seseorang itu tengah menunggu perempuannya, ia bersandar di dinding samping pintu itu. Semenjak semalam karena satu perempuannya, hati pria jangkung itu tengah berbunga-bunga sampai tersenyum-senyum sendiri.

“Tam, woy!!!” seru Daniel.

“Eh Bang Daniel, Rachelnya udah selesai?”

“Abang-abang, gue bukan abang tukang jualan ya!” sungut Daniel sembari duduk di kursi.

“Ye sewottt amet Bang, pms ya?”

“Pala lo pms, cewek lo kali yang pms,” ucap Daniel.

“KUDANIELLLL!!!” teriak Rachel tak jauh dari pintu.

“Astaga, gue bangunin macan betina,” gumam Daniel, “Tam, gue pergi du–”

“Mau pergi kemana heh!” seru Rachel memegang pergelangan tangan Kakaknya–Daniel.

“Hehee..., Adek gue yang cantekk, udah keluar toh.” kekeh pelan Daniel, “tadi lo ngomong apa!” tatap tajam Rachel.

“Tadi?” tanya Daniel pura-pura lupa.

“Tauah, males,” ucap Rachel berlalu.

Lima langkahnya, Rachel membalikkan badannya kembali, “kudaniel, awas kalo lo masih bahas privasi gue,” peringati Rachel sambil menggerakkan tangannya di lehernya.

‘Serem amet dah cewek gue,’ batin Tama bergidik ngeri.

“Hel, udah yuk. Berangkat,” relai Tama menengahi.

Daniel pergi menjauh dari keberadaan Adiknya, “GUE GAK TAKUT, WLEEEE...,” ejek Daniel.

“GUE SUMPAHIN LO BAKALAN JOMBLO SAMPE BENGKOTAN!!” teriak Rachel di samping Tama.

“Sayang.., udah dong,” gumam Tama sambil mengelus punggung Rachel membuat perempuannya tenang.

“Hel pake ya,” Tama memakaikan helm itu.

* * *

Suara kendaraan lain beradu, langit memperlihatkan awan indahnya, di pagi hari yang indah, di atas motor itu Rachel yang tengah menggenggam erat pinggang Tama sesekali perempuan itu meneriaki nama kekasihnya.

“TAMA!!! GUE BELUM MAU MATI!” teriak Rachel sambil mengecangkan eratan tangannya.

“PEGANGAN AJA,” Tama melirik kearah spion itu.

“Ck,” decak Rachel, “Sebentar lagi sampe kok,” seru Tama.

Pukul 06:30.

Cittttttttt......

Bunyi decitan begitu nyaring, “Tama! Kalo mau ngrem bilang-bilang ih,” sebel Rachel sesekali memukul punggung Tama pelan.

09;PakBoy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang