09;PakBoy✔

PB;30

LavenderWriters Project III Present

PakBoy © Group 9

Part 30 — Created by faniii_332

▪▪▪

Tanpa di sadari Rachel, sebuah notifikasi ponselnya muncul di layar utama.

Alvaro
Lo nemu kertas kecil gak?
Seharusnya gue chat lo, tp Hp Gw mati tadi

Rachel bingung harus jawab apa, tapi tak mungkin juga ia mengabaikan pesan dari Alvaro.
Rachel mengehela napasnya, tangannya mulai menari-nari diatas keyboard Hpnya.

Rachel
Iya, td gue nemu

Dan terkirim. Rachel kembali mematikan ponselnya melihat keatas langit sembari menunggu Tama kembali.

Tapi pikiran Rachel masih tak tenang, ia merasa tak enak hati kepada Alvaro. Kata-kata itu masih terngiang-ngiang di benaknya.

Dateng ke taman, waktu istirahat nanti. Gue bakal tunggu lo.

‘Apa Alvaro benaran nunggu gue tadi,’ batin Rachel.

Tapi, dengan cepat ia menepis jauh pemikiran itu. Ia tidak boleh memikirkan laki-laki lain selain Tama. Kalau Tama tau ia memikirkan Alvaro, bisa-bisa Tama marah besar kepadanya.

Rachel mengehela napasnya pelan mengedarkan penglihatannya kesegala arah masih belum ada tanda-tanda Tama kembali, padahal sudah sepuluh menit lebih ia menunggu kedatangan Tama. Tapi laki-laki itu belum juga kunjung datang.

“Apa Tama ninggalin gue?” ucap Rachel pelan.

“Mana mungkin seorang Tama meninggalkan seorang Rachel sendirian apalagi ditempat yang sepi kayak gini. Bisa-bisa sayangnya Tama di ambil sama gendruwo,” ucap Tama tiba-tiba dari belakang.

Rachel tersenyum mendapati Tama yang sudah kembali.

“Kemana aja? kok lama banget?” tanya Rachel cemberut.

“Ulululu kasian banget sih pacar aku ini..., baru ditinggal bentar udah kanget aja,”

“Ish..., siapa juga yang kangen,”

“Udah deh Hel, gak usah gengsi sama pacar sendiri,”

“Emang kita udah pacaran?” tanya Rachel pura-pura lupa.

“Kamu lupa?”

“Iyaa?”

“Seriusan gak ingat?”

“Engga,”

Tama mencebikkan bibirnya kesal. Dan, menghempaskan bokongnya secara kasar di sebelah Rachel.

“Kan aku udah nyantain cinta aku sama kamu, trus kamu juga udah terima cinta aku. Kok sekarang kamu mendadak amnesia gini sih?”

“Aku curiga deh, tadi pas kamu disini ada makhluk halus nyamperin kamu gak?”

“Ada...”