PB;46

133 21 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

PakBoy © Group 9

Part 46 — Created by faniii_332

▪▪▪

💬 Naura
Fan, lo gue jemput ya


💬 Fani
Iya, lagian gue udah siap juga kok

💬 Naura
Oke, gue otw ke rumah lo

💬 Fani
Sip, gue tunggu

Fani kembali menyimpan ponselnya kedalam tas salempangnya. Hari ini ia dan Naura berencana pergi ke mall. Fani memperhatikan tampilannya didepan cermin, merapikan sedikit rambutnya dan juga pakaiannya. Merasa sudah rapi Fani turun ke lantai bawah minta izin kepada ibunya untuk pergi jalan dengan Naura.

Setelah mendapatkan izin Fani menunggu Nuara didepan teras rumahnya. Duduk disalah satu sofa yang sengaja diletakkan disana. Biasanya Fani, Naura dan Nadine suka berkumpul disana. Menghabiskan waktu mereka didepan teras rumah Fani yang terbilang luaslah untuk sekedar kumpul-kumpul.

Sembari menunggu Naura datang Fani memainkan ponselnya. Geser-geser layar ponselnya, liat snap story orang, main game dan masih banyak lagi. Kalau bertanya tentang chatting, jangan ditanyakan lagi. Tidak ada yang yang menchat dirinya. Palingan hanya gc yang ia ikuti saja yang berisik.

Tiitt Tiiitt

Suara klakson mobil membuat Fani harus menyimpan ponselnya kembali. Naura sudah ada didepan rumahnya. Tidak mau berlama-lama Fani langsung menghampiri mobil Naura. Baru juga ia membuka pintu mobil bagian depan, ia dikagetkan dengan seorang sosok perempuan yang duduk disebelah Naura.

Fani mengangkat satu alisnya keatas, siapa gadis ini kenapa ada didalam mobil Naura? Sungguh Fani tidak pernah bertemu dengan gadis ini sebelumnya.
Naura yang mengerti maksud kerut-kerutan di wajah Fani langsung saja ia memperkenalkan gadis disebelahnya ini.

“Fan, mending lo masuk dulu deh kedalam mobil,” pinta Naura.

Fani hanya menurut dan menutup kembali pintu mobil bagian depan dan membuka pintu mobil bagian belakang.
Fani mencondongkan badannya kearah Naura dan juga gadis itu. Ia butuh penjelasan saat ini.

“Gak usah dekat-dekat juga Fan, geli gue kena rambut lo,” ujar Naura mendorong sedikit tubuh Fani kebelakang. Karena rambut Fani mengenai lehernya, dan itu sangat menggelikan.

Fani merengut kesal, dalam hatinya ia sudah mengutuk Naura mati-matian. Masa rambutnya yang bagus ini dibilang malah bikin geli. Emangnya rambutnya punya tangan apa?

“Oh iya Fan, kenalin ini Naomi kembaran gue. Yang pernah gue ceritain dulu sama lo,” ucap Naura memperkenalkan Naomi. Fani memperhatikan wajah Naomi dan Naura secara bergantian. Tidak ada yang mirip. Palingan yang mirip ukuran tubuh sama rambut mereka yang lurus dan halus.

“Gak mirip.”

“Ahaha, iya gak Fan, kan kita gak se identik,” jelas Naura setengah tertawa, “tapi kita kembar loh ya, ingat itu,” lanjutnya.

“Ooh, pantasan ya kalian gak mirip.”

“Iya Fan.”

“Hai Naomi, gue Fani, salam kenal ya,” ucap Fani sambil mengulurkan tangannya kearah Naomi. Naomi langsung menjabat tangan Fani tidak lupa dengan senyuman khas darinya. “Salken juga Fan,” balasnya.

09;PakBoy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang