Musim salju.
Pagiku dimulai dengan cuaca yang luar biasa dingin dan bersalju. Siapapun tidak akan mau beranjak dari tempatnya jika seperti ini. Sama hal nya denganku yang masih meringkuk di dalam selimut.
" Oi teme sampai kapan kau mau tidur "
Slap
Dia menarik selimut dan membuatku semakin kedinginan.
" Oi bangun kau konoyarou "
" Urusai na "
" Mau sampai kapan kau tidur "Dia Naruto, temanku. Memiliki bisnis restoran keluarga dan aku kokinya. Sebenarnya aku sendiri masih kurang percaya diri dengan masakanku meski aku cukup senang memasak. Yah setidaknya pelanggan disini belum ada yang melaporkan ke polisi atas tuduhan keracunan. Selain koki, aku juga memiliki pekerjaan sampingan lain tapi yah tidak perlu dibahas sekarang karna tidak rutin juga.
" Sudah waktunya buka restoran "
Seperti biasa dia slalu memaksaku bekerja.
" Oi bukankah sikapmu semakin kasar padaku "
" Karna kau paling susah bangun pagi "
" Kau membenciku ya? "
" Tentu saja tidak.. bakayarou "Menggodanya adalah hal paling menarik, karna dia mudah malu juga marah. Juga luar biasa bodoh. Kadang aku takut kebodohannya menular padaku jika terlalu akrab.
" Mana Suigetsu? "
" Dia koki yang tidak bisa diandalkan "
" Apa maksudmu? "
" Hanya bisa membuat sup dan tidak ada kemajuan sampai sekarang "
" Biarkan saja, dia sudah cukup membantuku di dapur "
" Oi Sasuke sekarang bukan saatnya santay dan merokok! Kau harus menyiapkan bahan di dapur "
" Mendokusai "
" Kau yang merepotkan! "
" Oi Naruto kau tau, orang yang sering marah-marah 90% lebih cepat terlihat tua "Dia diam sesaat.
" Benarkah? "
" Cobalah bercermin, meski usia mu masih 25 tahun tapi dengan semua kerutan itu kau terlihat seperti 40 tahun "
" Masaka "Aku hanya diam menghisap rokok ditangan.
" Aku akan pergi konsultasi " ucapnya berlalu.
Aku langsung menuju dapur setelahnya.
" Sasuke-san bukankah kau terlalu jahat padanya "
" Biarkan saja "
" Kau benar-benar iblis sejati "
" Aku tidak ingin dengar itu dari manusia lembek sepertimu Suigetsu "Dan begitulah kehidupan ku berjalan. Tentram dan damai.
Setiap hari restoran ramai terutama saat jam istirahat juga pulang kantor. Itu adalah jam sibuk bagi kami.
Ting
" Meja 8 " ucapku memberikan masakan.
" Arigatou "Dia Karin salah satu pelayan atau maid disini. Dan ada dua maid lainnya yang tidak begitu ku kenal. Sebut saja maid A dan maid B. Tidak seperti Karin yang rajin ke dapur dan berargumen dengan Suigetsu, dua lainnya.. aku hampir tidak mengenalnya.
Waktu menunjukkan pukul 10 malam. Saatnya restoran tutup.
" Sasuke-san kami pulang "
" Hm "Setelah semua orang pergi akupun mengunci setiap pintu dan jendela lalu bersiap tidur.
Dan begitulah setiap harinya, kehidupan biasa yang sangat biasa. Meski kadang membosankan tapi setidaknya ini lebih baik dari pekerjaan sampinganku yang lain.
Paginya di restoran.
" Sasuke.. tasukete.. Sasukeee.. "
" Apa sih " kesalku.
" Lihat aku.. lihat.. "
" Kau selalu saja berisik setiap pagi "Ku lihat jam di meja samping tempat tidur.
" Masih jam 6 pagi kau gila Naruto "
" Sasuke.. lihat aku.. "
" Aku tidak peduli "Restoran buka jam 10 masih banyak waktu bagiku tuk bersantay dan dia baka Naruto sudah menggangguku sepagi ini.
" Sasukeee "
" Apa lag- oi Naruto ada apa dengan wajahmu? " kagetku.
" Aku kemarin ke sebuah perawatan wajah melakukan inj dan itu lalu..lalu.. wajahku jadi kaku begini "
" Licin sekali " gumamku melihat kilau di pipi dan keningnya.
" Aku bahkan tidak bisa tersenyum maupun menangis Sasuke... rasanya setiap kali aku tersenyum ada sesuatu yang berbunyi krak di pipiku "
" Ha.. dia mengeras seperti semen "
" Apa yang harus ku lakukan Sasukeee "Karna kesal ide jahil pun keluar begitu saja di kepalaku.
" Bagaimana kalau kau hangatkan wajahmu dekat api "
" He? Apa bisa kembali normal? "
" Mungkin saja, logikanya saat kau ingin memasak sesuatu yang beku kau akan merendamnya di air atau meletakkannya disamping sesuatu yang hangat kan "
" Iya kau benar.. baiklah aku pergi dulu "Dia berlari sekuat tenaga meninggalkan restoran. Juga aku yang pada akhirnya tidak bisa tidur lagi. Sial.
Beberapa jam kemudian.
" Huaa.. manager wajah anda " kejut para maid.
" Sasukeee.. entah kenapa rasanya malah perih, kau mengerjaiku ya "Naruto datang dengan wajah merah legam dan sedikit luka. Entah bagaimana cara dia menghangatkan wajahnya. Aku hanya diam dan menahan tawa melihatnya menderita sungguh sebuah hiburan.
~Skip~