Setelah mengumpulkan semua informasi dan mendapatkan lokasi paling akurat.
Kami langsung berangkat kesana. Misi penyelamatan ini harus berhasil.Aku bersama 5 lainnya termasuk Naruto langsung menyergap. Sebuah gedung 5 lantai yang sudah tak terpakai.
" Lakukan seperti biasa " perintahku.
" Ha-i "Semua menyebar mengambil posisi masing-masing. Aku sudah cukup lama bersama mereka. Merekapun sudah tau alur permainanku jadi tak banyak yang bisa ku katakan lagi. Cukup percayakan pada mereka saja.
Perlahan akupun masuk dan mencari Hinata.
" Untuk apa kita kesini? "
" Ini tempat yang sesuai "
" Untuk apa? "
" Bersiaplah.. sebentar lagi kita akan menjadi orang kaya "
" Apa maksudmu? dan dimana Hinata? "Aku masih diam dan mendengar percakapan beberapa orang di sebuah ruangan.
" Oi dimana Hinata? "
" Diam Toneri.. kau mengganggu "
" Apa maksudmu? Aku yang menyewa kalian "
" Tidak lagi "
" Ha?? "Sepertinya Toneri sudah di tipu. Lalu apa yang mereka rencanakan?
" Masaka " gumamku.
Aku teringat pada Tsunade-san, dia Walikota Konoha!
" Sial "
Aku berbalik dan langsung menyusuri setiap ruangan. Mencari keberadaan Hinata. Itu yang terpenting!
" Lapor semua nyamuk diluar berhasil dilumpuhkan " suara Karin dari microphone.
" Tetap siaga "Bip
" Lapor, sisi barat dan timur berhasil dilumpuhkan " suara Suigetsu.
" Hm "
" Tapi kami belum menemukan Hyuga-san "
" Akan ku cari "
" Danchou.. kiotsukete "Bip
Aku kembali berjalan melihat satu demi satu ruangan disini.
Cklek
" Apa kau mencari ini? "
Deg
Onyx ku membulat melihat Hinata di ikat di sebuah kursi dengan mulut tetutup plester. Di sisi lain Toneri terbaring di lantai tak sadarkan diri. Aku masih menodongkan senapan laras panjangku. Bersiap menembaknya kapan saja.
" Menyerahlah.. aku sudah mengepung gedung ini "
" Tidak semudah itu "
" Apa mau mu? "
" Bagaimana kalau kau letakkan dulu pistol mu itu "Aku hanya diam.
" One..ga..i.. "
Tangannya menarik surai Hinata. Dan membuatnya kesakitan.
" Hiks..hiks.. "
Aku langsung melempar senapanku ke lantai beserta semua pistol juga pisau di kantongku.
" Karna sudah begini aku tidak mungkin meneruskan rencanaku " ucapnya
" Maksudmu? "
" 15 menit lagi akan ada helikopter menjemputku, kau harus menemaniku ke atas sampai aku naik "Aku masih diam.
" Bagaimana? "
Kini dia menodongkan pistol di kepala Hinata. Ini sangat merepotkan.
" Aku akan menjamin keselamatanmu sampai atas tapi lepaskan dulu dia "
" Hahahaha... kau pikir aku bodoh? "Aku hanya diam menahan geramku.
Dia menarik Hinata yang masih terikat.
" Kita pergi bersama " ucapnya.
Aku berjalan di depan, dia bersama Hinata di belakangku.