Jangan lupa vote:)
Happy ReadingEcha membuka pintu nya secara perlahan dan menampilkan seorang laki-laki berdiri membelakangi nya.
"Maaf mau cari siapa?" Tanya Echa takut-takut.
Ketika mendengar suara orang di belakang nya, lelaki itu menoleh dan..
"Kamu siapa?" Tanya Echa.
"Lo.. Anak nya om Johansa?" Tanya balik lelaki itu.
"Ehh.. "
"Bu.. Bukan, kamu siapa?" Sungguh Echa takut. Siapa lelaki ini?
Echa hanya di rumah sendirian, ia takut lelaki ini berbuat yang tidak-tidak.
"A.. Ada perlu apa?" Echa berusaha agar tak terlihat takut di depan lelaki ini.
"Santai aja gue nggak makan orang kok" Lelaki itu terkekeh.
"Gue kesini mau cari om Johansa, ada?"
"Ng.. Nggak ada, ini.. Ini bukan rumah nya bapak Johansa. Kamu salah rumah"
"Lo kali yang salah rumah, ini rumah om Johansa" Tegas lelaki itu.
"Ini rumah aku, bu.. bukan bapak Johansa" Echa mencoba menjelaskan kepada lelaki ini. Udah salah ngotot lagi!!
"Bener kok ini alamat nya, jl.MawarMelati nomor 6, samping rumah cat kuning" Jelas lelaki itu sembari menunjuk rumah bercat kuning tepat di samping kanan rumah Echa.
"Ru.. Rumah aku nomor 9, bu.. bukan nomor 6" Ucapan Echa berhasil membuat lelaki itu terkejut.
"Tapi di depan, rumah lo nomor 6"
"Jangan coba bohongin gue, nggak akan bisa" Ucap lelaki itu dengan sorot mata yang sangat menyeramkan.Badan Echa bergetar menahan takut. Sungguh menyeramkan lelaki ini!!
"Ka.. Kamu salah liat ka__" Ucapan Echa terpotong, ketika tangan nya dicekal dan ditarik paksa ke arah gerbang.
"Sa.. Sakit lepasin" Echa mencoba melepaskan cekalan tangan yang semakin lama semakin kuat. Tangan Echa pasti sudah memerah.
"Diem!! Kita liat nomor rumah lo 9 apa 6!!" Ucap lelaki itu datar sembari berjalan dengan sangat cepat. Echa bahkan hampir jatuh ketika menyeimbangkan langkah besar lelaki itu.
"Tuh liat nomor 6" Ucap nya lagi sembari melepas cekalan tangannya ditangan Echa dengan keras, membuat Echa hampir terhuyung kebelakang. Untung Echa bisa menahan bobot badan nya.
Echa menggaruk kening nya tak gatal. Ia bingung harus apa sekarang.
"Ini.. Ini tuh bukan 6, tapi 9" Ucap Echa sembari membenarkan posisi nomor rumah nya yang terbalik.
Echa mengubah nya dari 6 ke 9, membuat lelaki itu melotot tak percaya.
"Sana pergi deh!! Ini tuh rumah gue!! Lo salah rumah"
Logat Echa berbicara sudah berubah, berarti dia tak suka dengan orang ini.
Echa memberanikan diri untuk mengusir lelaki yang berdiri tepat dihadapan nya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feeling Blue
Roman pour Adolescentsapa yang lebih sakit dari semua rasa sakit? saat hidup mu tak pernah diinginkan oleh siapa pun termasuk orang tua mu sendiri Ig :@xsmlyy Start: 04 - 05 - 2020