Bantu vote:)
Happy Reading"Tante sama om udah pulang?" Tiba-tiba terdengar suara dari arah kamar mandi.
"Prilly... "
Mamanya Echa gelagapan dan langsung mengganti gerakan tangannya, yang semula nya ia menjambak rambut Echa tapi kini seolah-olah dia mengusap rambut Echa dengan sayang.
Echa terkejut karna dia tak merasakan sakit lagi, dia bahkan merasakan sayang yang sejak dulu dia nanti kan dari mamanya.
Echa menatap mama nya dan di balas senyum hangat oleh mama nya, walaupun mata nya menyiratkan bahwa dia sedang bersandiwara saat ini, tetapi Echa bersyukur dapat merasakan kasih sayang dari mama nya lagi.
'Terimakasih yaallah malam ini apa yang aku cita-cita kan dari dulu terkabul', batin Echa bersyukur.
"Kok kamu belum tidur sayang? Ini udah malem loh" Ucap mama nya lembut.
"Sebentar lagi mah, Echa lagi nonton film bareng Prilly dan Syifa" Jawab Echa
"Yaudah habis itu tidur yaa, Syifa juga jangan malam-malam nggak baik loh" Mama nya sungguh perhatian.
"Iya mah" Jawab Syifa dan Echa serempak"Prilly udah lama?" Mama nya beralih kepada Prilly yang sendari tadi memperlihatkan keluarga harmonis itu.
"Dari siang tante" Ucap Prilly sembari menyalimi tangan kedua orang tua Echa.
"Tadi Echa nggak sekolah, Prilly khawatir banget takut dia kenapa-napa ternyata Echa sakit" Lanjut Prilly membuat mamanya terkejut.
"Kamu sakit apa sayang? Udah minum obat? Udahan dulu yaa nonton nya kamu harus istirahat" Ucap mama nya perhatian.Karna tak ingin mama nya memarahi nya lagi sebab tak mendukung sandiwara nya. Echa dan Prilly berakhir di sini, kamar Echa.
"Prilly" Panggil Echa kepada Prilly yang sedang memainkan handphone nya
"Kenapa Cha? Apa yang sakit? Kepala? Perut? Atau apa? Mau gue panggilin mama lo?" Pertanyaan Prilly yang beruntun seperti siang tadi berhasil membuat Echa kembali terkekeh.Prilly menatap Echa horor. Seperti nya bukan badan nya yang sakit, tapi otak nya. 'Gilaa kaya nya nih orang' Prilly menggeser badan nya sedikit menjauhi Echa membuat Echa menghentikan kekehan nya.
Tiba-tiba Echa memeluk Prilly dengan erat membuat Prilly yang belum siap sedikit terhuyung ke belakang.
"Lo kenapa?" Tanya Prilly tapi tak ada sautan dari Echa. Sekitar 5 menit Echa melepaskan pelukannya. Mata nya sembab mengeluarkan air mata, baju yang Prilly kenakan pun basah. Prilly bertambah khawatir. Kenapa gadis ini?
"Lo kenapa Cha?" Prilly mengulang pertanyaan nya sembari menghapus air mata Echa. Echa tak menjawab tetapi semakin menangis, isak an pun terdengar dari bibir Echa membuat Prilly memeluk Echa erat menenangkan nya.
"Kenapa Cha? Cerita sama gue" Ujar Prilly ketika Echa mulai tenang.
"Makasih Prilly"
"Makasih"
"Makasih banyakk"
"Echa akan balas kebaikan Prilly"
"Makasih Prilly Echa sayang Prilly"
Echa mengucap kan terimakasih sendari tadi, membuat Prilly bingung. Apakah dia sudah melakukan kebaikan?
"Iyaa Cha sama-sama" Prilly tersenyum walaupun dia tak tahu Echa berterimakasih atas dasar apa. Kalau hanya karna dia merawat Echa tadi siang, menurut Prilly itu wajar sebagai teman kan.
"Sekarang tidur ya besok kita harus sekolah, emang lo nggak mau sekolah?" Ucap Prilly yang langsung di balas anggukan oleh Echa. Echa tak suka dirumah ia merindukan sekolah nya, walaupun baru sehari tapi rasa setahun. Lebayy lo!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Feeling Blue
Teen Fictionapa yang lebih sakit dari semua rasa sakit? saat hidup mu tak pernah diinginkan oleh siapa pun termasuk orang tua mu sendiri Ig :@xsmlyy Start: 04 - 05 - 2020