Chapter 11-selesai

18 1 0
                                    

Aku udah ga kontakan lagi sama Ziel, belum lama sih baru 3 harian deh.

Waktu itu aku pergi sama Iga temen sekelas aku, kita ke tempat Ramen yang biasa aku datengin sama Ziel. Ternyata disana aku ngeliat ada Ziel sama Alya, disitu aku kaget banget dan Iga langsung ngajak aku pergi dari sana, karena Iga juga ngeliat mereka berdua. Alhasil aku langsung nangis dimobil di depan Iga temen aku, dan aku malu banget. Aku nangis karena aku kaget mereka udah jalan berdua aja, sedangkan aku udah ga chattingan lagi sama Ziel baru 3 hari. Aku kesel dan nyesel kenapa waktu itu aku mohon-mohon sama dia buat balikan dan aku yakin banget kalo mereka udah deket saat Ziel masih sama aku, ya walaupun emang Ziel udah cuek ke aku. Mungkin itu juga jadi alesan Ziel buat cuek ke aku.

Sekarang aku udah tamat SMA sedangkan mereka baru naik ke kelas 12. Aku baru masuk di salah satu Perguruan Tinggi yang ada di Palembang, perasaan sedih dan seneng masih bercampur jadi satu. Dan waktu itu aku lagi ospek, tiba-tiba Ziel ngirim pesan ke aku.

"Lia masih ospek? Sampe kapan?" Tanya Ziel lewat pesan singkat.

"Iya seminggu lagi selesai" Jawabku.

"Semangat ya ospeknya" Kata Ziel.

Ya mungkin dia gitu biar ga memutus tali silaturahmi aja kali ya, tapi untungnya aku udah ga peduliin dia lagi semenjak aku tau dia deket sama Alya, bahkan mereka ternyata udah jadian seminggu setelahnya. Temen-temen aku sempet kesel juga sama Ziel karena mereka tau Ziel lebih milih Alya daripada aku, yang menurut mereka Alya tu berbanding terbalik sama aku. Aku yang sedikit aja gulung lengan baju dan keangkat rok cuma sampe mata kaki Ziel selalu marah, sedangkan Alya semua pakaian yang dia pake hampir terbuka dan Ziel gamarah sama sekali.

Ya kita gabisa maksain sesuatu demi mencapai sebuah tujuan kita, itu hak dia, itu pilihan dia, untuk apa menyesali semua yang terjadi. Yang lalu biarlah berlalu.

Cerita ini ngajarin aku banyak hal, di dalam suatu hubungan yang sudah lama terjalin, seseorang bisa berubah. Hanya karena kita melakukan satu hal atau satu kesalahan yang sama dan berulang-ulang, perasaan bisa berubah, fikiran bisa berubah, sikap bisa berubah, semuanya bisa berubah. Orang bisa jenuh, orang bisa capek, dan kita tidak bisa menuntut mereka untuk kembali menjadi diri mereka yang sebenarnya, orang baru ya tentunya dengan perasaan yang baru dan cara yang baru juga. Semua tidak bisa disamakan.

Segala sesuatu itu bisa dibicarakan dengan baik, tanpa memutuskan hanya dengan satu pihak saja dan pihak lain merasa tidak dihargai. Ya tergantung setiap orang yang menjalankannya bagaimana, tentunya setiap orang mempunyai cara yang berbeda-beda, jika bisa bertahan ya pertahankan, jika tidak ya lepaskan.

Jangan terlalu dipaksa untuk mengubah segalanya, karena hanya akan melukai diri sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerita Cinta Masa RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang