Part 2

172 18 0
                                    

Rara berjalan memasuki rumah mewah nan megah, betapa senangnya ia saat memasuki rumah itu. Akhirnya, Rara bisa bertemu dengan papanya yang akhir akhir ini sibuk dengan pekerjaannya. Rara berlari memeluk sang papa, meluapkan rasa rindu yang telah ia pendam

Sementara mama dan kakaknya hanya melihat pemandangan indah antara anak dan ayah itu, bagaimana Rara bisa tau jika papanya pulang? karena ia di beri tau oleh sang kakak yang menelponnya saat ia di cafe. Beberapa menit kemudian, tawa sang kakak pecah lantaran Rara yang tiba tiba menangis

"Hahaha" tawa Selfi

"Kenapa kak?" tanya Uyaina sang mama

"Itu ma si Rara, masak tiba tiba nangis" ucap Selfi masih dengan tawanya

"Udah, nanti batuk lho" peringat Uyaina

Baru saja Uyaina selesai bicara, Selfi mendadak batuk, sementara Rara tertawa keras.  Spontan Uyaina pergi ke dapur mengambil segelas air untuk Selfi, tawa Rara belum juga selesai, padahal Selfi sudah tidak batuk lagi. Mungkinkah Rara salah makan tadi pagi atau ia lupa minum obat untuk jiwanya? akhirnya Reza papa mereka buka suara setelah sedari tadi diam

"Sayang udah, jangan ketawa lagi. kan gak ada yang lucu" ucap Reza lembut

"Ada kok pa, liat tuh wajah kak Selfi lucu banget pa, apalagi waktu kak Selfi ketawa terus batuk bener bener lucu pa hahaha" ucap Rara masih dengan tawanya

"Awas ya kamu dek, tunggu pembalasan dari kakak" ancam Selfi

"Rara gak takut tuh sama ancamannya kak Selfi" ucap Rara melipat kedua tangannya

"Udah, ayo kita makan. bibi udah siapin makan malam buat kita" lerai Uyaina

"Ayo kita makan" ucap Rara bersemangat

"Adek kamu kenapa kak? tumben semangat makan biasanya dia males makan" ucap Reza heran

"Gak tau  pa, mungkin salah minum obat" ucap Selfi asal

"Adek kamu sakit?" tanya Reza

"Iya pa, jiwanya kan sakit pa"

"Maksud kamu?"

"Gak papa kok pa, gak jadi" ucap Selfi lantas berjalan ke ruang makan

"Kenapa mereka berdua mendadak jadi aneh?" gumam Reza lalu menyusul istri dan ke dua anaknya di ruang makan

***

Afisan sedang menikmati suasana malam di balkon kamarnya. Ia masih setia menatap selembar foto di tangannya, foto yang membuat ia mersa sesak. Entahlah, kenapa ia menjadi begitu

Ia teringat akan sesuatu, Afisan pun berjalan menuju nakas untuk mengambil buku diary milik gadis yang ia temui tadi. Baru saja ia membuka buku tersebut, pintu kamar miliknya di ketuk seseorang lantas Afisan menutup buku diary merah itu dan membuka pintu kamarnya

"Ada apa bang?" tanya Afisan

"Lo gak makan?" tanya Irwan, kakak Afisan

"Gue gak laper bang"

"Gue mau cerita sama lo" ucap Irwan serius

"Apa?" tanya Afisan

"Gue...."










Bersambung

Hai hai kembali lagi dengan author

Kira kira apa ya yang ingin Irwan bicarain sama Afisan

Jangan lupa vote dan comentnya

Dengan CarakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang