Part 8

70 9 0
                                    

Rara sudah keluar dari toilet, Rara yang tak memperhatikan jalan tanpa sengaja menubruk seseorang, minuman yang dibawa orang itu pun tumpah ke bajunya. Spontan tangan Rara mengelap baju orang itu, hitungan detik tangan Rara digenggam olehnya. Menatap wajah Rara, sepertinya orang itu kagum dengan paras cantik Rara

Ridwan menghampiri mereka setelah sedari tadi mencari Rara yang tak ada di toilet, untung saja Rara segera menarik tangannya jadi Ridwan tidak melihat adegan tadi. Jika iya, bisa habis Rara dengan berbagai pertanyaan dari Ridwan. Rara menatap wajah kesal Ridwan, sementara Ridwan yang hanya di tatap oleh Rara semakin kesal

"Lo kemana aja sih dek? katanya ke toilet, tapi abang cari gak ada" kesal Ridwan

"Itu...bang anu..."

"Anu apa?"

"Tadi dia gak sengaja nabrak gue" ucap cowok itu, Ridwan menengok ke arahnya

"Lo siapa?" tanya Ridwan bingung

"Gue cowok nya dia" jawab cowok itu asal dan berhasil membuat Rara terkejut

"Oh, kalau gitu kenalin gue pacar Rara yang asli. jadi, gue minta lo jauhin pacar gue ya, soalnya lo gak pantes jadi selingkuhan pacar gue. faham kan lo?" ucap Ridwan panjang lebar

Ucapan Ridwan sontak membuat Rara makin terkejut, apakah Abangnya ini salah makan? atau ia sedang ada masalah dengan jiwanya? Rara kesal dengan penuturan Ridwan, namun hatinya sedikit senang karena cowok itu tak akan mencoba untuk menjadi pacarnya

"Buat gue itu gak masalah, lo baru jadi pacarnya kan? jadi, gue masih bisa merebut dia dari lo" ucap cowok itu senyum lantas mendekati Rara

"Hari ini kita berpisah cantik, tapi jangan khawatir gue pastiin kita bakal ketemu lagi, oh iya kenalin gue Irwan calon pacar lo" lanjutnya lalu pergi dari sana, Rara merinding sendiri mendengar ucapan cowok sok ganteng itu

"Dia beneran cowok lo dek?"

"Cowok itu tadi? jadi pacar Rara? Impossible" ucap Rara yakin

"Yakin? jangan bilang hari ini gak suka tau tau udah jadian" goda Ridwan

"Kalau gak percaya yaudah" kesal Rara

"Iya, abang percaya kok" ucap Ridwan menarik tangan Rara

"Eh eh mau kemana?" tanya Rara

"Balik ke sana, kasihan Selfi duduk sendirian nanti kelihatan jomblonya" ucap Ridwan terkekeh

"Kayak yang bilang gak jomblo" ucap Rara

"Tenang, abang mah udah punya calon tinggal nunggu waktu yang tepat"

"Siapa orangnya?" tanya Rara kepo

"Nah itu, abang masih cari calonnya"

"Gak jadi tanya" kesal Rara

***

Ketenangan yang sedang Afisan rasakan mendadak sirna, setelah seseorang mengetuk pintu kamarnya dengan keras. Afisan segera membuka pintunya dan terlihat lah cowok tampan dengan wajah bahagianya, siapa lagi kalau bukan Irwan kakak Afisan

Tanpa persetujuan Afisan, Irwan langsung duduk di kasur milik Afisan sembari bercerita mengenai pertemuannya dengan Rara

"San, tadi gue ketemu sama cewek" ucap Irwan menatap Afisan

"Terus?" tanya Afisan malas

"Kayaknya gue suka deh sama dia"

"Ingat bang, lo udah punya pacar"

"Tapi dia beda, gue rasa dia bisa buat gue berubah untuk gak jadi..." ucap Irwan yang belum selesai

"Playboy lagi? bosen gue dengar kata kata lo itu"

"Gue beneran san"

"Emang siapa ceweknya?" tanya Afisan penasaran

"Namanya... astaga gue lupa tanya namanya" ucap Irwan kaget

"Biasa aja kalik bang, gak usah alay gitu" ujar Afisan

"Suka suka gue dong, tapi gue yakin kalau lo ketemu dia pasti lo bakalan jatuh cinta"

"Jatuh cinta sama siapa?"

"Dia lah, masak ke gue" kesal Irwan

"Gue udah punya jadi gak mungkin lah gue jatuh cinta sama calon pacar lo" ujar Afisan bangga

"Lo punya pacar? kenapa gue gak tau?"

"Gak, gue juga belum tau beneran suka atau gak" gumam Afisan

"Kalau pun gue suka sama dia, gue gak akan mungkin bersatu bang" lanjut Afisan

"Kenapa? gue tau, dia udah punya pacar kan?" tebak Irwan dan Afisan mengangguk

"Lo jadi cowok jangan pantang menyerah dong, kan dia baru pacarnya belum suaminya. Kalau lo emang suka sama dia, perjuangin. Jangan sampai lo nyesel" ujar Irwan menepuk pundak Afisan lalu keluar dari kamar

Paginya, Rara berangkat ke sekolah dengan Selfi dan Ridwan. Sesampainya di depan gerbang, Rara melihat motor moge yang tak asing baginya. Saat mobil milik Ridwan telah memasuki area parkir, Rara langsung keluar dan berlari menuju gerbang. Namun sayang motor yang ia lihat tadi sudah tak ada di sana, tiba tiba seseorang memanggil Rara

"Ra...." ujarnya menepuk pundak Rara















Gimana masih mau di lanjutin gak ceritanya?

Ada yang penasaran sama kelanjutannya? atau udah ada yang biaa nebak kelanjutannya?

Vote dan coment nya jangan lupa

Dengan CarakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang