Belum sempat Afisan menjawab pertanyaan tersebut, Afisan sudah lari terlebih dahulu meninggalkan rumah Rara. Cowok itu hanya menatap punggung Afisan yang telah jauh
"Aneh, kenapa dia lari? jangan jangan dia mau maling" gumamnya lantas masuk ke dalam rumah
"Tunggu bentar, kayaknya tadi dia bawa sepeda Rara" ucap Ridwan berbalik arah tapi sudah di cegah oleh Rara
"Abang mau kemana?"
"Mau keluar, kayaknya sepeda kamu udah datang deh dek"
"Beneran bang?" tanya Rara bahagia
"Iya, tadi abang liat ada orang yang nganter sepeda kamu"
"Terus orangnya ada di luar?" tanya Rara penasaran
"Gak ada, waktu abang keluar dia lari"
"Mungkin dia takut sama abang, abang kan serem"
"Gak papa serem, penting banyak yang sayang, dari pada kamu cantik tapi gak ada yang sayang" ucap Ridwan tertawa
"Abang uwan jahat" ucap Rara bersiap untuk menangis
"Jangan nangis dong dek, kalau kamu nangis abang jadi ikutan sedih. abang tadi cuma bercanda, kalaupun gak ada yang sayang sama kamu. kamu masih punya abang yang akan selalu sayang sama kamu" ucap Ridwan menarik tubuh Rara dalam dekapannya
Ucapan Ridwan berhasil membuat Rara menangis, ia tak bisa menahannya. Rara merasa sangat beruntung memiliki abang seperti Ridwan yang tulus sayang padanya, isakan Rara terdengar oleh Ridwan. Ridwan melepaskan pelukannya kemudian menatap mata Rara, terlihat masih ada sisa air mata di sana
"Kok kamu nangis sih dek? kan abang cuma bercanda" ucap Ridwan menghapus sisa air mata Rara
"Rara gak nangis kok bang, Rara tuh senang banget karena punya abang kayak bang Uwan" ucap Rara memeluk Ridwan
"Abang juga senang punya adek kayak kamu, walaupun kita cuma sepupu" ucap Ridwan seraya memeluk Rara
"Ekhem" deheman dari seseorang berhasil menyadarkan mereka
"Selfi" ucap Ridwan sementara Rara hanya diam
"Itu sepeda siapa?"
"Sepedanya Rara dek"
"Kenapa ada di luar?"
"Tadi..." belum selesai Ridwan berbicara, Rara sudah menyambarnya
"Di pakai bang uwan pergi ke taman sama Rara" sambar Rara ketus lalu masuk ke dalam rumah
"Kenapa sama Rara bang?" tanya Selfi heran
"Tanya aja sama dia dek, tapi ingat jangan pakai amarah dek" peringat Ridwan
****
Selfi mengetuk pintu kamar Rara, tak ada jawaban dari dalam, hingga Ridwan datang. Ridwan mencoba untuk mengetuk kamar Rara dan terbukalah pintu tersebut
Rara menatap ke dua orang di depannya ini, ia tak tau mengapa mereka ada di sini. Saat hendak menutup pintu, Selfi mencegahnya
"Jangan ditutup pintunya dek, kakak mau bicara sama kamu" cegah Selfi
"Penting atau gak?" tanya Rara ketus
"Rara..." panggil Ridwan sembari menggelengkan kepala, memberi isyarat untuk tidak ketus pada Selfi
"Hufffttt" Rara membuang nafas kasar
"Mau bicara apa?" lanjutnya
"Maafin kakak dek, gara gara kakak kamu hampir telat ke sekolah" sesal Selfi
KAMU SEDANG MEMBACA
Dengan Caraku
Teen FictionBiarkan Aku Mencintaimu Dengan Caraku Mungkin sepenggal lirik lagu itu tepat untuk menggambarkan Afisan si cowok tampan yang berjuang untuk mendapatkan cinta dari si gadis cantik nan imut, Rara Apakah cara yang Afisan lakukan untuk mendapatkan cinta...