Chapter 5: Terlalu kekanak-kanakan

1.2K 171 93
                                    

Disclaimer: Ansatsu Kyoushitsu punya Yusei Matsui-sensei, sedangkan cerita ini punya saya :v

Happy Reading~

***

Author POV

Gakushuu menatap kembali rumah sakit dibelakangnya, lalu dengan menghela nafas menyusuri trotoar jalanan yang ramai, berhenti sejenak untuk melihat toko kue disampingnya.

"..." Lengannya terulur untuk meraih gagang pintu, kemudian suara gemerincing bel menyambutnya, bau manis menguar diseluruh ruangan.

"Selamat datang, ingin pesan kue apa?" Tanya sang pemilik toko, Gakushuu yang sedari tadi melamun akhirnya menjawab, "Cake... Uh, strawberry..."

Wanita itu tersenyum, kemudian meminta izin untuk pergi mengambilkan pesanannya. "Untuk adik anda?" Tanyanya lagi, sedikit iseng karena Gakushuu memilih kue paling lucu dengan karakter kelinci yang memakan strawberry di puncak kuenya.

"Tidak. Ini untuk teman, aku ingin sedikit mengerjainya saja." Jawab si surai orange dengan semburat merah muda di pipinya, 'Kenapa dia ingin tau sekali?! Berhentilah menatapku seperti itu!'

Dengan membawa hadiah sebagai permintaan maaf atas ucapan kasarnya, Gakushuu kembali menuju kamar Karma dan mendapati rivalnya itu tertidur. "Lebih baik kuletakkan disini..." Satu kue strawberry cantik diletakkan diatas nakas milik si surai merah, mantan ketua OSIS itu segera pergi dari tempat itu.

'Aku masih tidak mengerti...'

***

"Asano-kun, bagaimana dengan tugas kelompok kita?" Suara letih terdengar dari ujung telepon, membuat Gakushuu bertanya-tanya ada apa dengan anak bu-temannya itu.

"Sedikit lagi kuselesaikan, bagaimana dengan bagianmu?" Gakushuu mengambil cangkir kopi miliknya dan kembali fokus pada layar komputer dengan ponselnya menampilkan gambar Sakakibara Ren yang terlihat seperti mayat hidup.

"Yah...begini, kau tau? Belakangan ini tugas dari Todoroki-sensei sangat banyak, jadi perlu sedikit waktu..." Saat itu, surai jingga hanya bisa mengangkat kedua alisnya singkat sebagai respon, sebenarnya malas mendengarkan alasan klasik seperti itu, tapi dirinya pun kewalahan dengan tugas dan menjaga Karma belakangan ini.

"Bagaimana denganmu? Merepotkan jika harus mengerjakan tugas dengan Akabane tidak?"

Klik. Teringat lagi dengan pertengkaran mereka, Gakushuu memilih untuk mengeluarkan perasaan mengganjal miliknya.

"Ren, sebenarnya tadi kita sedikit bertengkar..." Sebelum melanjutkan, gumaman pemuda berambut kariage itu terdengar, "Biasanya kalian juga bertengkar..."

Grrooo....

"Apa katamu?" Intonasinya direndahkan, menekankan setiap kata dalam kalimatnya, aura lipan seakan dapat menjangkau layar ponsel. Sakakibara merinding disko.

"Ma-maaf, silahkan dilanjutkan."

Gakushuu berdehem sejenak, menarik kembali lipan imajiner miliknya dan melanjutkan, "Sebelumnya kutanya padamu, apa kau menyadari bahwa sekarang aku sedang di rumah?"

Suara 'Oooh' panjang membuat si surai orange menghela nafas kesal, "Ini karena dia mengusirku lagi, dan kali ini aku benar-benar pergi."

Sakakibara mengangguk, "Kenapa?"

Tomodachi to ishho niTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang