Chapter 7: Sometimes there are plans that don't go well

1K 159 34
                                    

Disclaimer: Ansatsu Kyoushitsu punya Yusei Matsui-sensei, sedangkan cerita ini punya saya :v

Happy Reading~

***

Author POV

Pagi hari di kediaman Asano, sang pimpinan keluarga menyadari hilangnya intensitas lain yang biasanya muncul saat sarapan. Tak mendapati keberadaan anaknya dalam rumah, tuan Asano bertanya pada pelayan acak. "Ah, tuan muda Gakushuu sudah berangkat sejak tadi, tuan."

Dahi Gakuhou berkerut tidak suka, "Kenapa?" Tanyanya lebih, membuat sang pelayan bergidik ngeri.

"Ka-karena sebentar lagi akan ada pemilihan ketua OSIS baru, ja-jadi tuan muda Gakushuu pergi pagi-pagi sekali untuk menyiapkan materi..."

Nah, semakin aneh. Jelas-jelas tuan Asano tau kalau anak semata wayangnya itu sangatlah hati-hati, tapi kenapa sekarang malah kelabakan menyiapkan materi? Bahkan sampai berangkat meninggalkan sarapan pagi. Tidak habis pikir.

"..Apa ada yang dia sembunyikan...?"

Kembali pada meja makannya, tuan Asano menikmati pagi yang sepi, dulu ia tidak akan terlalu memikirkannya, tapi entah mengapa perasaan khawatir mulai menggerogoti hati pria hampir setengah abad itu.

'Terutama karena Akabane Karma... Saat melihatnya beberapa waktu lalu, aku seperti melihat bayangan mendiang istriku...'

Sebuah bayangan muncul di benaknya, membuat kedua iris anggur itu melebar, sejenak gerakan sendok dan garpu dihentikan.

'Aah...tidak mungkin...' Tertawa, tuan Asano kembali melanjutkan acara makannya, namun kali ini sedikit berbeda, dimana dia merasa jika salah menggerakkan garpu, akan berpotensi melukai dirinya.

Asano Gakuhou sudah menyadari persamaan mereka, dan sayangnya hal itu dapat mengancam apa yang telah ia bangun selama ini.

Meja digebrakkan keras.

***

Sinar mentari memaksanya untuk bangun, dengan hanya berlapiskan seragam kemarin, Karma menghabiskan malamnya dengan meringkuk didepan pintu kamar orang tuanya. Alhasil tubuhnya terasa kaku dan kedinginan.

"Sial, bagaimana bisa aku tertidur disini...?" Keluhnya pelan, kemudian dengan sedikit oleng pemuda itu berjalan menuju kamar mandi dan segera mempersiapkan dirinya untuk berangkat sekolah.

.
.
.

Dalam perjalanan, Karma melihat wajah tidak asing yang dikenalnya. Dengan senyum jahil, si iblis merah berlari dan memukul punggung pemuda itu dengan keras, "Shuu! Selamat pagi!!!" Teriaknya senang, yang dibalas geraman marah dari sang korban.

"KARMA." Gakushuu menoleh dan memberi tatapan lipan level 5, sayang sekali bahwa hal seperti itu tidak akan mempan pada iblis berwujud manusia ini. "Cih, sialan." Dengan pasrah, surai orange kembali berjalan dengan diikuti surai merah yang cekikikan.

"Sedang rajin ya, Shuu? Kenapa berangkat pagi-pagi sekali? Dan kenapa berjalan kaki?" Tanya Karma bertubi-tubi, membuat perempatan marah di dahi Asano muda semakin besar. "Dingin lho~"

"Bagaimana denganmu? Sudah kuperingatkan untuk tidak memaksakan diri." Tanyanya malas, terus berjalan tanpa perlu mendapatkan jawaban.

Tomodachi to ishho niTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang