Disclaimer: Ansatsu Kyoushitsu punya Yusei Matsui-sensei, sedangkan cerita ini punya saya :v
Happy Reading~
***
Author POV
Gakushuu terdiam selama beberapa menit, menunduk, seolah-olah taplak meja lebih menarik daripada cerita masa lalu orang tuanya. Hanya diam, tidak lebih.
Cangkir teh diletakkan, menimbulkan suara yang bergema ke seisi ruangan. Gakuhou menatap wajah putra sulungnya, masih menunduk.
"Gakushuu-kun," ucapnya pelan, ujung bibirnya tertarik dengan sendirinya, perasaan lega menyeruak keluar. "Terimakasih... Telah mendengarkan ku..."
"...kenapa...?"
Pemuda itu akhirnya mendongakkan kepalanya, surai senja yang sedari tadi menutupi kebenaran mulai tersisihkan dengan rapi. Wajah seriusnya masih ada, namun kali ini ada beberapa titik dimana ia terlihat lemah, seperti ingin menangis.
"...kenapa baru sekarang, ayah?" Tanyanya lagi, suara serak menyertai.
"Karena aku tidak ingin kau membenci pilihan ibumu.... Atau lainnya, betapa bodohnya aku di masa lalu..."
Gakushuu kini mendengus, dengan cepat ia menggosok-gosok matanya yang mulai sembab dan berdiri tanpa lupa menggebrak meja.
"Dia ibuku, sampai kapanpun, aku akan tetap mencintainya."
Iris anggur milik Gakuhou melebar, kemudian segera kembali dengan seringai licik membingkai di wajah tampannya. "Seharusnya aku tidak meragukan ini."
Kedua orang bermarga Asano itu tertawa kecil, kemudian kembali tenang.
...
"Ngomong-ngomong, Gakushuu-kun..." Tuan Asano mengarahkan jari telunjuknya, diikuti dengan arah mata Gakushuu dan berakhir pada jam di ruangan itu. "Karma-kun—tidak jadi menemuinya?"
1..
2...
3....
BRAKKKK!!!
"SIAL!!—" umpat pemuda itu tanpa sengaja. Dengan kecepatan cahaya, Asano muda berlari menerjang dinginnya malam untuk menuju kediaman Akabane yang sangat jauh dari rumahnya.
"...Dia bahkan tidak berpikir untuk menaiki mobil pribadi atau paling tidak mengganti sepatunya..."
Terkadang anaknya sedikit ceroboh, entah darimana gen itu berasal.
***
"Akabane-kun, tenyata kau masih ada disini. Kukira kau sudah pulang bersama Asano-kun tadi." Celetuk Ren yang dengan sengaja menghentikan Karma, buku-buku tebal itu membuktikan bahwa dia sedang kesulitan. "Tidak ada orang lagi, jadi bisakah kau membantuku?" lanjutnya tanpa rasa bersalah.
Karma menunduk, dalam hati berusaha menenangkan dirinya sendiri, sayangnya cassanova didepannya tidak cukup tanggap untuk memperhatikan kegelisahan kecil itu.
"...." Tanpa mengatakan apapun, pemuda bersurai merah itu mengangguk kecil dan mengambil sebagian dari buku yang dibawa Ren, mereka berjalan menuju ruang guru dalam keheningan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomodachi to ishho ni
FanfictionKecelakaan mobil menewaskan kedua orang tua Akabane Karma. Membuatnya mengalami serangkaian mimpi buruk yang selalu menemaninya. Asano Gakushuu menyadari bahwa iblis merah itu tidak akan kembali seperti semula, karena itu berinisiatif untuk membawak...