3 W O R D S , 8 L E T T E R S
×××
The Ex, The Lover, The Hero
×××"ABANG," Aryana memanggil suaminya.
"Ya, Sayang," Naufal menyahut panggilan isterinya. Menoleh sedikit kepalanya memandang tempat duduk belakang. Disitu keberadaan isterinya.
"El tu sesuai di buat menantu, kan Abang?"
"Sesuai sangat."
Naufal menjeling sesaat anaknya.
Aryan membalas jelingan Babahnya kemudian memandang sesaat pada Mamanya melalui cermin pandang belakang. Jalan raya dipandang semula.
"Ma...," diseru Mamanya.
"Aryan, Mama kata dibuat menantu. It's a general question... and I'm asking my husband. Jangan menyampuk."
"I know what are you tryna do, Mama."
"Kalau tak nak, Mama tak paksa," lembut Aryana berkata.
Walaupun apa yang disoalnya kepada Helena tadi sekadar gurauan, namun jauh disudut hatinya dia serius. Bila Fasha memberitahunya Helena putus tunang, hatinya sedikit berbunga. Bukanlah dia seronok melihat kebahagiaan Helena hancur, tetapi perkara itu seperti memberikannya peluang. Peluang untuk bermenantukan Helena dengan... siapa lagi kalau bukan anak sulungnya ini.
Walaupun dia berharap untuk menjadikan Helena sebagai menantunya, hati Aryan perlu dijaga. Dia sedar itu. Dia pun tidaklah mahu memaksa. Dia sendiri berkahwin dengan Naufal atas dasar cinta. Biarlah perlahan-lahan anaknya ini terbuka hati mencari pelengkap hidupnya sendiri. Kalau sudah ditakdirkan anaknya berjodohan dengan orang lain dia terima sahaja.
"Mama tak paksa," ulang Aryana.
"Mama cuma nak dia jadi menantu Mama," sambung Aryana.
"Ma, that's the same thing," Aryan bersuara geram.
Aryana dan Naufal tertawa melihat anak mereka yang terang-terangan geram. Seronok dapat menyakat anaknya yang seorang ini.
"Yelah, yelah. Gurau pun tak boleh. Tinggal tepi jalan karang," Aryana mencebik bibirnya.
"I'm the driver tau. Don't forget that," ternaik hujung bibir Aryan. Tersenyum.
"Then, you want to drop me off tepi jalanlah? Who is the mother right now? Me or you?"
"Of course, it's you. Kalau Along ni, Mama. Along letak Mama tepi jalan sebab Along, Mama," sebelah tangan berlaga penumbuk dengan Babahnya secara senyap-senyap.
"Aaaa! Mama!" Sebelah tangan Aryan menyentuh pipinya yang dicubit ganas Mamanya.
"Rasakan! Abang pun sama!" Tangan Aryana yang ingin mencubit pipi Naufal pantas ditangkap.
"Aip! Siapa suami sekarang, Abang ke Sayang?"
Soalan Naufal itu membuahkan tawa kuat dari ulas bibir Aryan.
YOU ARE READING
3 𝒲𝑜𝓇𝒹𝓈, 8 𝐿𝑒𝓉𝓉𝑒𝓇𝓈
Teen FictionBook III AryaNaufal Jr. series. ×××××××××××××××××××××××××××××××××× " I want your glasses." belakang bibir digigit. Menyesal. " For what?" soalnya dengan kening yang terjungkit sebelah. " I'm playing true or dare." bisikku. " So?" " I choose dare." "...