Ini membingungkan....
Ketika aku memberi balon kepada Elma, dia menghilang bagai asap tertiup angin.
Aku memikirkan hal ini secara terus menerus, bahkan sampai tidak dapat fokus di pelajaran sekolah. Bebebagai macam spekulasi berputar di otakku mengenai kejadian pagi ini.
Apa mungkin aku harus bertanya kepada Brian tentang ini?
"Hei! Kudengar pagi ini kau melakukan hal aneh Vey!"
Salah seorang anak perempuan menegur dari bangku miliknya. Dia membuyarkan lamunanku. Membuat kedua bola mata ini tertuju padanya.
"Ada apa?" Tanyaku.
Meski aku lupa siapa yang bertanya pada saat itu, tetapi aku masih cukup ingat apa yang dia utarakan—karena pagi ini adalah moment yang cukup bersejarah.
"Kudengar kau membawa beberapa balon merah ke sekolah, tapi kemana balon-balon itu sekarang?"
Aku mengernyit menaikkan sebelah alisku. Aku bisa saja bercerita jujur kepada gadis itu, mengenai Elma. Akan tetapi aku tidak ingin rumor mengenai 'Vivany Gracia adalah anak yang kurang waras' menyebar ke seluruh sekolah.
"Aku tidak sengaja melepaskannya." kilahku.
"Benarkah?" salah seorang yang mendengar percakapanku tiba-tiba saja menimpali. "Tapi kalau tidak salah, aku melihatmu dengan segaja melepaskan balon-balon itu!"
"Aku rasa kau salah lihat, deh!"
"Umm... Bisa jadi sih." ucapnya sedikit ragu-ragu.
Aku beruntung karena tak lama setelah percakapan itu, bel masuk pelajaran pertama berbunyi. Syukurlah tidak ada teman-teman yang mengulik lebih dalam tentang balon yang ku bawa pagi ini.
—||—
Sepulang sekolah, aku mendatangi rumah tua tempat Brian tinggal—atau bersemayam, istilahnya.
Rumah tua itu tergolong besar dan dikelilingi oleh pagar kayu. Dari jauh, kau dapat melihat bercak hitam bekas terbakar yang menghiasi bangunan tersebut. Halamannya juga dipenuhi dengan ilalang dan tumbuhan liar lain.
Aku masuk melewati pagar. Merangkak melalui celah kayu lapuk yang telah dimakan usia.
Entah sudah berapa lama rumah itu terabaikan. Yang jelas, aku berkali-kali mengunjungi tempat ini dan tak seorangpun yang berani masuk ke dalamnya.
Di dalam rumah, Brian duduk di salah satu pasak yang telah runtuh. Dia memandangku dari atas sana.
YOU ARE READING
Veysteria (A Ghost Diary)
HorrorNOTE: Ini adalah cerita lain dari project "Novel VEYSTALE" yang ada di link ini: https://cabaca.id/#/book/463/veystale-kisah-dari-sang-jurnalis-alam-gaib Please dibaca juga karena kedua cerita ini saling berhubungan.... =========SINOPSIS========= Ba...