sebelas

199 114 12
                                    

HAPPY READING GUYS 💕

Jangan lupa vote and coment sebanyak banyaknya yaaa

Kalo nggak mau juga nggak papa kok hehehe



"Saat pagi datang, senyumanmu memeluk pikiranku, saat siang datang kau bagaikan payung yang selalu membuatku teduh, dan saat malam kau adalah kehangatan yang selalu membuatku jauh dari kedinginan."







Selalu ada masalah disaat kita menginginkan sesuatu, kita tidak akan pernah tau apakah yang kita inginkan itu termasuk sesuatu yang berguna untuk diri kita atau malah sebaliknya.    Jadi saran dari saya, semoga kita semua selalu memilih keputusan yang benar dan juga menguntungkan bagi orang lain maupun diri kita sendiri

Curhatan aing ini mah hehehe





Ara terbangun dari tidurnya saat merasakan guncangan di tangannya yang cukup kuat

"Ara bangun sayang, uda jam setengah tujuh" panggil mami Ara cukup kuat dan mengguncangkan tangan Ara

Ara yang terganggu langsung membuka matanya perlahan

"Enghh, uwhaaa" Ara menguap tanpa menutup mulutnya

"Is anak gadis kok nguapnya lebar kali" marah Hana mencubit tangan Ara pelan

"Aw, sakit ma," Ara mengelus tangannya yang terkena cubitan tadi

"Udah, mandi sana" suruh Hana

"Is, emang jam berapa sih?" tanya Ara

"Uda jam setengah tujuh ARA!" kata Hana dan menekan nama Ara diujung kalimatnya

"Yaampunn mami! Masih jam setengah tujuh juga, masuk bisa setengah jam lagi buat Ara tidur" kata Ara kembali telentang di kasurnya

"Nggak ada tidur tidur lagi, cepet mandi, atau mami potong uang jajan kamu!" ketus Hana dan langsung pergi keluar kamar Ara

"Ahhhh!" teriak Ara kemudian dan bangit dari tidurnya menuju kamar mandi

Tak butuh waktu lama Ara sudah selesai dengan perlengkapannya sekolahnya dan langsung turun kelantai bawah untuk sarapan

"Papi kok uda pulang" kata Ara saat melihat papinya sudah berada dirumah

"Tadi subuh papi sampai sayang, uda kamu sarapan dulu" suruh Rendi

"Iya pi"

Ara duduk disebelah papinya dan mengambil beberapa roti dan langsung memakannya

"Sayang, pelan pelan dong makannya, nanti keselek gimana" ujar Hana

"Ara lwapre khali mwi" ucapa Ara tidak jelas karna dimulutnya penuh dengan roti

"Yaampun kamu ini, "

Ara hanya cengengesan melihat maminya yang mulai marah

"Jangan marah marah dong mi, kan papi uda pula hehe" canda Ara diiringi ketawa manisnya

Hana hanya mau malu saat di sindir oleh anaknya. Hana memang istri yang dibilang cukup malu malu saat dengan suaminya. Ara yang tau itu, langsung saja menggoda maminya dan setelah itu Hana pasti langsung salah tingkah. Bagi ara membuat maminya emosi adalah hobinya. Dasar anak nakal

"Kamu ini, jangan terlalu suka menggoda mami mu ara, liat pipinya, sudah seperti tomat saja whahaha" Rendi langsung tertawa kencang saat melihat istrinya dengan pipi yang sudah sangat merah karena salah tingkah

" Udah ah, Ara berangkat, nggak mau gangguin kalian" Ara langsung mencium tangan mami dan papi nya dan membisikkan sesuatu kepada Rendi

"Pi buatin Ara adek dong, kan Ara pengen punya adek" kata Ara pelan namun masih dapat didengar oleh Hana

Don't Give Up Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang