Lima belas

88 19 0
                                    

HAPPY READING GUYS 💕

Jangan lupa vote and coment sebanyak banyaknya yaaa guysm

Nggak mau juga nggak papa kok, terus dukung aku yaa, semoga kita semua sukses ya, amin

Maaf kalo banyak typo di cerita aku yaaa

 "Janganlah pernah membuat seseorang menjadi jatuh cinta padamu, namun dirimu sendiri masih belum bisa memberikan hatimu padanya seutuhnya. Karena cinta sepihak itu sangat pedih."

Rey membawa Ara kedalam apartemennya, Ara sedikit takut sebenarnya dengan sikap Rey saat di supermarket tadi, dia tidak menyangka Rey akan meninggalkan Cinta demi menjelaskan semuanya kepadanya

Terkadang Ara bingung dengan sikap Rey yang dianggapnya masih labil, tapi Ara mencoba untuk selalu sabar menghadapi Rey

Ara duduk di sofa yang ada di ruang tamu Rey, apartemen Rey cukup besar, ruang tamu yang lumayan luas, sebuah kamar yang terkunci dan juga perlengkapan rumah yang sangat bersih dan terjajar tapi

Rey berada di dapurnya untuk menyiapkan minuman buat Ara, setelah selesai Rey langsung kembali menghampiri Ara dan duduk disebelahnya, terlihat dari wajah Ara yang sepertinya ada sesuatu yang sedang terjadi

Rey meletakkan nampan berisi minuman di meja dan menatap Ara

"Ara aku mau jelasin soal tadi" ucap Rey menggenggam tangan Ara

Ara tidak berontak malah dia semakin menundukkan wajahnya kebawah

"Hey, kamu kenapa, aku minta maaf Ara, aku nggak ada apa apa sama Cinta, aku tadi ke supermarket untuk beli makanan dan niatnya abis itu mau kerumah kamu, tapi waktu aku mau masuk mobil tiba tiba cinta datang, " Rey menghembuskan nafas pelan " terus dia bilang dia minta pelukan terakhirnya setelah itu dia akan pergi" jelas Rey

Ara masih diam mendengarkan penjelasan dari Rey, tapi sebenarnya bukan inilah penyebab dia menangis, dia hanya menangis karna melihat papinya, dia tidak peduli jika tadi Rey jalan dengan cinta ataupun orang lain

"Hikss, Rey papi jahat" Ra menangis kembali kuat dadanya sesak saat melihat papinya tadi

"Papi kamu kenapa Ra?" tanya Rey

Ara mengusap air matanya lalu memberanikan melihat manik mata Rey " papi aku hikss punya wanita hikss lain selain hikss mama" ujar Ara terbata bata

Rey mengerutkan keningnya mendengar penuturan Ara

"Maksud kamu?" tanya Rey hati hati

Ara langsung memeluk Rey, dia ingin melepaskan beban masalahnya, dia butuh tempat untuk bersandar sebentar, ada sedikit kecewa saat melihat Rey bersama cinta, namun dia percaya pada Rey kalau Rey tidak mungkin mengkhianati dirinya

"Aku liat papi hikss sama wanita lain!" Ujar Ara sedikit berteriak

Sakit sekali hatinya, bagaimana jika maminya tau tentang ini, apa dia mampu melihat maminya tersakiti

"Kamu tenang dulu, mungkin itu temen om Rendi" Rey mengelus puncak kepala Ara

" Nggak!! Gue yakin kalau papi selingkuh Rey hikss "

Rey memeluk Ara erat, membiarkan gadis itu meluapkan amarahnya, dia tidak peduli jika bajunya basah karena air mata Ara, yang dipedulikannya hanyalah bagaimana cara membuat Ara tenang

"Mungkin papi kamu ada masalah sama mami," jawab Rey

"Enggak Rey" sanggah Ara lirih, " mami nggak pernah marahan sama papi, kayaknya papi uda nggak sayang sama aku" Ara tidak sanggup lagi menahan air matanya

Don't Give Up Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang