pertanyaan.

1.7K 227 68
                                    

aduuhh, albian-nya jangan dimarahin terus dong, kasian wkwk.


"enggak. lo salah."

tahan nafas sebentar.

"gue sukanya sama lo, bukan jerico."

shaka ucap tegas, terus senyum semanis mungkin yang dia bisa.

meskipun dia tau pasti bakalan aneh banget senyumnya ini, namanya juga orang lagi deg-degan setengah mampus.

shaka tarik garis senyumnya, sedikit nunduk dan senyum kecut.

tangan shaka keulur buat raih tangan albian lagi, lanjutin guntingin kuku si ganteng, seolah nggak habis ngomong apa-apa.

"kalo emang suka bilang aja, nanti keburu diambil yang lain. t-tapi lo udah keburu diambjl yang lain, bahkan sebelum gue bilang." kata shaka ditambah ketawa khasnya.

"lo nggak pernah sadar ya? atau nggak percaya??"

"padahal udah banyak yang bilang juga 'kan?"

"btw gue lebih seneng lo larang-larang daripapa disuruh buat deket sama orang gini."

"lagian jerico juga udah punya gebetan."

"ko diem terus?" tanya shaka, fokus banget guntingin kuku albian, pengalihan.

"nggak usah terlalu dipikirin gil, gue juga nggak pernah ngarep lebih kokー"

shaka langsung angkat wajahnya waktu albian tiba-tiba tarik tangannya, lumayan kaget, syukur tangannya gak kejepit gunting kuku.

"kenapa nggak bilang dari awal?" tanya albian tiba-tiba.

"buat apa??"

"kalo gue tau jerico deket sama yang lain, gue juga gak akan nyuruh lo buat deketin dia, sha."

shaka hela nafasnya, rasanya mau marah, mau nangis, albian justru ngebahas jerico yang udah punya gebetan, shaka kira albian nanya perihal perasaannya yang udah dia pendem selama ini.

"terus??" tanya shaka, dia beneran mau nangis tapi tetep tahan supaya matanya nggak keliatan berkaca-kaca.

albian decak pelan, tanpa jawaban, dia deketin wajahnya sambil tangkup pipi gembil shaka, kecup bibir shaka sambil pejamin matanya, dan shaka sukses tetesin air matanya waktu dirasa bibir albian yang mulai sesap bibir ranumnya.

bisa gila, shaka bener-bener nggak ngerti sama jalan pikiran albian, beberapa menit yang lalu dia minta shaka buat deketin jerico, setelah tau shaka sukannya sama dia justru marah-marah, dan sekarang dengan nggak tau dirinya albian curi ciuman dibibirnya.

beneran gila, sehabis air mata yang sempet nggak kebendung, shaka justru ikutin jejak albian, tutup kelopak matanya dan bahkan bales kecupan dan sesapan dari sahabatnya, salurin semua amarah dan perasaannya yang membuncah.

kali aja ini buat yang terakhir kalinya? who's knows.

dirasa cukup, albian mundurin kepalanya, tatap lekat shaka yang sekarang betah banget nunduk.

"wow, lo berdua liar juga ternyata." kata juan, dia taruh karton bekas pizza dan langsung lari lagi ke kamarnya sambil ketawa kenceng banget.

sisain shaka yang nahan malu bareng albian yang lagi senyum-senyum gak jelas.

yang namanya albian emang nggak bisa diajak bener-bener serius. habis kejadian barusan, jangan harap lebih sama mereka berdua. buktinya keduanya tetep kayak biasanya, tanpa diobrolin pun, anggep aja nggak kejadian apa-apa.

enough ; seungjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang