ILYPC - ENAM

6 1 0
                                    

Besoknya, Anataya menjalani hari seperti biasa. Dimarahi oleh Sesilia, mengerjakan tugas Zara, pergi sekolah naik driver online, dan mendengar beberapa hujatan mulut teman-teman angkatannya. Hanya itu saja rangkaian kegiatan yang terus terulang-ulang di kehidupan Anataya.

"Nat,"Ujar Rachel.

"Iya, Hel?"Tanya Anataya pelan. Sekarang ini mereka tengah berada di kelas dalam jam pelajaran Pak Bobby, guru matematika.

"Gue ga paham yang ini,"Rachel menunjuk soal nomor 3 essay yang diberikan oleh Pak Bobby.

Anataya melihat soal Rachel,"Oh ini gue udah jawab."Tanpa diminta, Anataya mengoper buku tugasnya kepada Rachel.

Rachel terbelalak, sebenarnya ia hanya ingin meminta Anataya menjelaskan sedikit. Tapi kalau gadis itu memberikan jawabannya, ia tak akan menolak.

"Peka banget lo nyet"Ujar Rachel tertawa lepas. Tertawa yang begitu saja.

Anataya pun tertawa melihat Rachel,"Kenapa sih? Dimana lucunya?"

"Gak, gak,"Rachel dengan cepat menyalin jawaban Anataya di buku tugasnya."Eh iya, ini alamat gue."Rachel pun menulis sesuatu di halaman buku paling belakang.

"Lo nanti langsung pulang kan? Kenapa gue ga ikut sekalian aja?"Tanya Anataya memikirkan cara tersimple agar mereka berdua tak menghabiskan banyak waktu untuk dandan. Pensi akan dimulai jam 7 malam.

"Gue mau beli baju dulu, Nat. Kalau lo mau ikut ke mall boleh sih."Jawab Rachel.

"Yaudah gue naik ojek aja kalau gitu."Ujar Anataya. Dia paling tidak betah pergi ke tempat-tempat umum seperti Mall.

"Oke."

Jam pulang sekolah pun tiba, Anataya dengan cepat berjalan menuju gerbang untuk menyusul ojek online yang sudah ia pesan.

"Nat,"

Anataya menutup matanya, ia heran kenapa tiap kali mendengar suara Fabian emosinya selalu berada di. ubun-ubun.

"Iya, Kak."Ujarnya berusaha sabar.

"Lo mau ke rumah gue kan?"Tanya Fabian.

Anataya mengerjapkan matanya, belum terlalu fokus.

"Rumah Rachel."

"Ya, itu rumah gue."Sahut Fabian gemas. Tangannya bergerak mengacak-acak rambut Anataya.

Anataya tertegun, mulutnya membisu, badannya kelu, tapi jantungnya berpacu berkali-kali lipat.

"Woi!"Cetuk Fabian membuyarkan lamunan Anataya.

"Ha?"

"Ha ho ha ho, ayo. Ini Pak ambil aja."Ujar Fabian kepada driver ojek online sembari memberikan selembar uang berwarna biru.

***

Motor Fabian memasuki pekarangan rumah mewah di salah satu komplek perumahan elite Jakarta.

"Sampai."

Anataya turun dari motor Fabian dan mencermati betapa besar dan mewahnya rumah keluarga mereka.

"Kenapa?"Fabian ikut memperhatikan keadaan rumahnya. Seperti yang Anataya lakukan.

"Gapapa, kok."

Fabian membuka pintu dan mempersilahkan Anataya untuk masuk.

"Bian pulang!"Teriak Fabian ketika memasuki rumahnya.

"Assalammualaikum.."Ujar Anataya pelan.

Fabian terperangah, senyumnya terbentuk ketika mendengar salam dari Anataya.

"Waalaikumsalam.."Jawab Fabian lembut.

I LOVE YOU, PRINCE CHARMING! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang