Part 4 : I'm sorry

302 38 2
                                    






Warning!!Tolong jangan copyright work wofu ya, karena membuat ff ini tidak gampang, maaf jika ada sedikit kesamaan dengan fanfic lain tapi ini 100% ide wofu, jangan lupa follow biar dapet notif kalau wofu update nanti , silahkan vote dan commentnya biar wofu makin semangat bikin ff, selain itu wofu menerima saran juga kok, selamat membaca ~
Jangan lupa follow untuk notifikasi update ya, terima kasih sudah membaca ff ini, stay safe guys

Keesokannya renjun bangun jam 7 pagi, bergegas untuk mandi, mengambil pesanan strawberrynya dan beberapa snack

"Selamat jalan tuan muda, hati hati" renjun di kagetkan dengan suara di belakangnya saat dia sedang membuka pintu pagar

"Ah, iya terima kasih" walaupun ia tau mungkin itu hanya formalitas namun ia harus tetap sopan kan? Setelah menutup pagar ia langsung berlari lagi untuk ke shrine

"JAEMINNNN"

"Wow kau benar benar datang pagi huh?" Kata jaemin yang sudah menunggu renjun di atap dan menghampiri renjun

"Tentu saja! Jaemin aku membawa banyak strawberry, kau boleh memakan semuanya" kata renjun yang memberikan kotak bekal makannya ke jaemin

"Woahhhh terimakasih renjunn, aku tidak sangka bakal di bawakan secepat inii" katanya sambil memeluk renjun dengan ekor yang bergoyang goyang penuh semangat, kalau begini ia lebih terlihat seperti anjing dari pada rubah, pikiran itu membuat renjun tertawa

"Hm? Kenapa kau tertawa? Apa ada yang lucu?" Kata jaemin yg sudah melepaskan pelukannya

"Tidak, hanya saja kau lebih terlihat seperti anjing dibandingkan rubah, saat ekor mu bergoyang goyang seperti itu" renjun tersenyum dan tangannya tanpa sadar mengelus kepala dan telinga rubah jaemin

'Deg!deg' muka jaemin memerah dan langsung menghadap berbalik arah dengan renjun untuk menyembunyikan wajahnya

"Hm? Jaemin?" Renjun yang menyadari apa yang telah ia perbuat, otomatis ia merasa malu dan mukannya lebih memerah bahkan dari jaemin

"Uaahhh maafkan aku jaemin, tangan ku bergerak dengan sendirinya, itu- itu, aku" renjun menjadi panik sendiri, jaemin yang melihat itu merasa renjun sangat imut dan membuat dia senang karena bukan hanya dia yang merasa malu dalam kondisi seperti ini

"Tidak apa, ayo masuk ke rumah"

Setelah itu mereka seperti biasa berbicara dengan bahagia

"Jaemin, kenapa kau selalu menutupi hampir setengah mukamu dengan mask kitsune itu?"

"Ah itu..." jaemin tau cepat atau lambat pasti akan bertanya

"Hm? Aku tau melihat wajahmu yang sekarang memang sudah tampan, tapi aku ingin melihat lebih" lagi lagi tangan renjun bergerak lebih dahulu sebelum ia bisa menghentikannya
Hampir saja renjun melepas mask itu namun tangan jaemin dengan cepat menggengam pergelangan tangan renjun

"Ah maaf jaemin lagi lagi aku...." kata renjun dengan tatapan bersalah dan sedih, namun tatapan jaemin yang tadinya berubah datar kembali ke melembut saat melihat ekspresi sedih renjun

"Maaf renjun"

"Ah, seharusnya aku yang minta maaf tanpa persetujuan mu aku..."

"Tidak apa renjun, pulanglah sekarang sudah sore" renjun melihat ke arah jam tangannya ia melihat masih jam 4, yang berarti memiliki waktu sejam lagi untuk ia pulang, baru saja ia ingin berbicara namun terpotong karena melihat ekspresi jaemin yang tidak bisa ia baca, lalu jaemin memberikan ia senyuman

Melihat itu, renjun mengetahui bahwa jaemin membutuhkan waktu untuk sendiri sekarang, mau tidak mau renjun menuruti perkataan jaemin

"Mianhae jaemin-a, aku akan kembali lagi besok?" Tanya tidak yakin jika jaemin menginginkan renjun untuk datang besok

"Uhm, sampai bertemu besok, strawberrynya akan kuhabiskan hari ini" kata jaemin yang sudah berdiri untuk mengantar renjun sampai perbatasan gate

Hari itu renjun pulang dengan perasaan yang tidak menentu, disatu sisi ia senang karena moment mereka berdua hari ini namun ia juga merasa bersalah dan bodoh, untuk memaksa jaemin melepaskan masknya itu

Jaemin pov
"Haaah, seharusnya aku tidak perlu berlebihan seperti itu, kenapa juga aku mengusirnya" kata jaemin yang sedang memakan strawberry nya

"Aduh jaemin pabo! Ekspresinya sangat sedih saat aku menolak dan mengusirnya, tapi....tapi aku juga tidak mau ia akan takut denganku nantinya, bagaimana jika ia memutuskan untuk tidak datang lagi kesini saat mengetahui apa yang dibalik mask ini" aku meraba wajah bagian kananku.

Aku terus menggerutu sendiri karena kejadian hari ini dan berdebat apakah harus ku kasih tau? Tapi jika ku kasih tau bagaimana kalau ia takut nanti? Tapi jika aku tidak kasih tau nanti dia sedih

Menghelan nafas aku memutuskan untuk tidur dan menjelaskannya kepada renjun besok

Haiii,kamu yang sudah baca ff ini terima kasih ya~ nanti wofu update lagi besok atau lusa,jangan lupa follow biar dapet notif nya ,stay safe ya guys~

kitsune ookami? {RENMIN}Where stories live. Discover now