Part 7 : live with him?

309 44 4
                                    

Warning!!
Tolong jangan copyright work wofu ya, karena membuat ff ini tidak gampang, maaf jika ada sedikit kesamaan dengan fanfic lain tapi ini 100% ide wofu, jangan lupa follow biar dapet notif kalau wofu update nanti , silahkan di vote dan commentnya biar makin semangat nulisnya~, wofu menerima saran juga kok, Selamat membaca~


"Kurasa sebaiknya kita tidur, Aku akan mengambilkan satu futon lagi untukmu, tunggu sebentar ya"


Setelah itu mereka berdua tertidur dengan kondisi tangan renjun memegang tangan jaemin, memberikannya kehangatan dan ketenangan

Keesokan harinya
"Renjun, aku tidak mempunyai makanan apapun disini.....gawat! aku baru ingat manusia membutuhkan makan"

"Tidak apa jaemin, headbutler yang menolongku itu akan datang dan membawa makanan untukku"

"Renjun, kau lupa ya? Tidak akan ada yang bisa masuk kedalam sini, karena mereka tidak bisa melihat tempat ini, lalu bagiamana dia akan menyampaikan makanannya untukkmu?"

"Ah....benar juga" lalu jaemin menghelan nafas ,frustasi

"Sebenarnya... kenapa mereka tidak bisa melihat tempat ini? Kenapa aku bisa?"

"Mungkin kau memiliki kemampuan khusus? Atau mungkin ini sudah takdir untuk bertemu denganku"katanya lalu memberi wink kepada renjun, membuat pipinya merona

"Jaemin ih!"

"Baiklah aku punya ide, jadi Aku akan coba keperbatasan gates kau ikut denganku, Jangan pernah melanggar instruksiku nanti, sekali kau menginjak perbatasan, mereka bisa saja akan melihatmu, Jika kau ditarik aku tidak akan bisa apa apa, karena aku tidak bisa keluar lebih dari perbatasan itu"

"Eh? jadi kau juga tidak bisa keluar dari sini?bukannya kau lebih memilih untuk tidak keluar?"

"Iya, aku... tidak bisa" nada jaemin saat mengucapkan itu terdengar sangat sedih, Namun renjun tau bukan saatnya untuk menanyakan itu, ia akan bertanya nanti

Jaemin berjalan ke perbatasan gates dan renjun mengikutinya dari belakang, setelah dekat dengan perbatasan jaemin berhenti

"Renjun ambil dua langkah kebelakang, jangan melewati ku, diam disana "

Tentu saja apa yang jaemin dan renjun lihat berbeda, yang renjun lihat adalah pemandangan biasa saat ia ingin keluar namun di mata jaemin ada pembatas gelombang biru yang menutupinya, ia bisa melihat pemandangan dunia manusia yang ada di depannya dengan buram namun jika ia berkonsentrasi jaemin akan mendengar apa yang orang bicarakan di luar shrine itu, dengan jarak terbatas tentu nya

Jaemin duduk bersandar di gatesnya, sambil melihat kearah pembatas itu

"Renjun kau duduk juga boleh kok, tidak usah setegang itu"

Setelah menunggu setengah jam dalam sunyi, jaemin melihat seseorang berbolak balik seperti mencari sesuatu, lalu berdiam di depan shrine itu, yang tentu saja hanya yang dilihat headbutler itu hanya tanah kosong yang tidak terawat,tanaman liar dimana mana dan dipenuhi rumput tinggi

"Apa ini benar alamatnya? Tapi tidak ada apapun disini" kata headbutler itu, penasaran ia memanggil nama renjun

"Tuan muda, tuan muda renjun ini saya headbutler keluargamu"

"Tuan muda renjun?" Sekarang headbutlernya merasa bodoh memanggil renjun di tanah tidak terurus ini,bersyukur keadaan sepi jadi tidak disangka orang gila

"Renjun dia sendirian datang kesini, apa benar dia orangnya?"

"Iya dia orangnya jaem, apa aku boleh keluar?"

"Baiklah, hati hati dan cepat masuk aku akan memanggilmu nanti" Renjunpun keluar dari shrine itu, sang headbutler kaget melihat renjun muncul entah darimana

"Tuan muda?? Bagaimana kau-"

"Seperti yang kau sarankan, sepertinya temanku memang special, Sulit dipercaya namun dia teman pertamaku, terimakasih telah menolongku waktu itu, maaf jika aku pernah menganggap kepedulianmu dulu hanya sebagai formalitas"

"Tidak apa apa aku mengerti, walaupun aku tidak tau bagaimana tuan muda bisa muncul secara tiba tiba, Namun pasti di tempat anda sekarang lebih nyamankan? Ini bekal dan pakaian untuk hari ini, saya bawakan strawberry juga untuk teman anda, tolong jaga diri anda tuan, maaf saya tidak bisa berlama lama, saya pamit terlebih dahulu" setelah itu ia berjalan berbalik dan kembali ke rumah arah rumah renjun

Sedangkan Renjun memasuki shrine itu lagi

"Akhirnya makanan ku datang hahaha, oh iya headbutlerku membawakan strawberry untuk mu loh, baik sekali dia" renjun tersenyum dan jaemin hanya melihatnya sambil tersenyum juga

Tidak terasa hari itu berjalan dengan cepat , hari pertama mereka tinggal berdua. Saat malam tiba jaemin dan renjun memutuskan untuk makan malam, tentu saja jaemin hanya mencoba sedikit, ia tidak mau renjun kelaparan nantinya

"Renjun" renjun yang dipanggil menoleh ke arah jaemin

"Hmm?" Jaemin membawa ibu jarinya ke sudut bibir renjun yang terdapat nasi kemudian menjilatnya

Melihat pemandangan di depannya wajah renjun memerah

"Ada nasi" dengan santainya mengucapkan itu, melihat wajah renjun, ia mengeluarkan smirknya, yang tambah membuat renjun wajah renjun memerah, bahkan sampai telinganya juga ikutan memerah

Setelah selesai makan keduanya keluar untuk menghirup udara segar sekaligus menikmati pemandangan

Jaemin yang merasa di perhatikan melihat ke arah renjun

"Kenapa?"

"Hm...eh? tidak, hanya setelah melihat dari dekat matamu itu keren sama sekali tidak menakutkan dan terlihat lebih mempesona di sinar bulan ini" kata renjun yang malu saat ketahuan memperhatikan jaemin

Jaemin hanya memandang renjun dan tersenyum
"Kau ini benar benar ya, renjun ku rasa aku sudah siap untuk menceritakannya kepadamu"

"Eh? Benarkah?" Tanya renjun dengan mata yang berbinar

"Sebenarnya ceritanya tidak terlalu panjang, namun akan kusingkat jadi..."


.

.

Apaya ? Hahaha maaf digantung lagi ,dan agak pendek chapter ini,chapter berikutnya bakal panjang lebar pastinya ,Jangan lupa follow biar dapet notifikasi update an selanjutnya,atau cek juga work lain wofu,terima kasih buat yang sudah baca,vote dan comment work ini, stay safe selalu sijeunie deul

kitsune ookami? {RENMIN}Where stories live. Discover now