kitsune ookami? {RENMIN}

Part 3 : Relieved

Warning!!Tolong jangan copyright work wofu ya, karena membuat ff ini tidak gampang, maaf jika ada sedikit kesamaan dengan fanfic lain tapi ini 100% ide wofu, jangan lupa follow biar dapet notif kalau wofu update nanti ~, silahkan vote dan commentnya, wofu menerima saran juga kok, selamat membaca

Kabar baiknya adalah saat bangun pukul 9 pagi ia merasa sehat, energinya pun sudah terkumpul kembali, segeralah ia mandi dan setelahnya ia memakai baju casual, turun kelantai bawah

(Renjun outfit)

"Tuan muda, demam ada sudah sembuh? Anda ingin kemana?" Kata head butler yang kebetulan ia temui saat ingin pergi ke shrine

"Sudah, hari ini aku akan pergi"

"Setidaknya tunggulah sebentar tuan muda, makanan sebentar lagi matang dan saya akan menyuruh maid untuk membawakan anda bekal, ini perintah orang tua anda, bagaimana jika anda sakit lagi?"

"Hm baiklah, suruhlah lebih cepat" biasanya renjun akan menunggu dengan sabar namun kali ini ia sudah tidak tahan, ia akan bertemu dengan jaemin dan menghabiskan waktu berjam jam lebih lama dari biasanya

10 menit kemudian bekal sudah diserahkan ke renjun dan renjun segera pergi keluar dari rumahnya dan berlari ke arah shrine yang hanya membutuhkan waktu 15 menit,Ia sudah senang saat gates terakhir sudah dekat dan dapat bisa melihat rumah jaemin

"JAEMIN!!! JAEMINNNIEEE, JAEMIN-huh?" Saat sudah memasuki area itu ia melihat ke atas gates dan atap namun tidak menemuka jaemin. Sementara jaemin yang mendengar suara renjun langsung terbangun dan buru buru memakai masknya lalu berlari keluar rumahnya

"Renjun???" Senyumnya langsung mengembang dimukanya

"Jaeminnn" renjun langsung memeluk jaemin dengan erat

"Kau kemana saja bodoh? Aku menunggumu tapi kau malah tidak datang" kata jaemin dengan nada marah namun masih memeluk renjun erat seperti sudah tidak bertemu bertahun tahun

"Maaf jaemin aku sakit kemarin, hahh kenapa hidupku selalu menderita, tapi tidak apa apa, hari ini hari jumat dan aku bisa bersamamu lebih lama karena baru jam 9:30 pagi, mulai besok saat hari sabtu dan minggu aku akan kesini lebih pagi"

Mendengar itu renjun tersenyum lebih lebar dan menunjukkan giginya, ia senang mempunyai waktu banyak dengan renjun, mereka melepaskan pelukannya, dan untuk pertama kalinya jaemin menyuruh renjun masuk ke dalam rumah shrinenya itu

"Jaemin aku membawa makanan, aku ingin membagi tapi aku tidak yakin kalau kau makan makanan manusia? Bahkan Aku tidak tau kau itu makan atau tidak"

Melihat ekspresi renjun yang imut itu jaemin mencubit pipinya

"Uuuu, renjunie lucu banget sih"

"Akh!sakit jaemin, jangan mencubit pipiku" renjun memegang tangan jaemin yang sedang mencubiti pipinya dengan gemas

"Opps, maaf, hmm dulu sih aku bisa saja makan kalau mau, tapi aku tidak harus makan untuk bertahan hidup"

"Eh? Jadi kamu makan juga ya? Aku tidak tau kau dulu makan apa tapi aku di bawakan 2 slice kue untuk desert dan untuk main menu japchae, nasi, samgyeopsal. Jaemin mau cobain?"

Jaemin mengangguk dan mengambil sumpit dari tangan renjun, mencicipi makanan renjun karena rasa makanan ia dulu sudah berbeda

"Oooohhhhh astaga ini enak juga"

Renjun juga membuka kotak makannya yang berisi choco cake dan di atasnya ada topping strawberry

"Coba ini juga" renjun memberikan garpunya ke jaemin, saat ia memakan topping buah itu matanya langsung berbinar, ekornya juga sedikit bergoyang goyang

"Apa ini??? Enak sekaliii" lalu jaemin memakan satu strawberry yang tersisa lalu memakan choco cakenya

"Ini namanya strawberry, kau boleh ambil punyaku kalau kau mau, dan karena aku punya dua slice yang itu buat mu saja" jaeminpun mengambil satu stawberry milik renjun

Astaga renjun gemas melihat reaksi jaemin yang bersemangat hanya karena strawberry jangan lupa ekornya bergoyang goyang dengan

Paka akhirnya mereka makan bersama dan terus mengobrol dengan bahagia entah itu topik yang lucu maupun menyedihkan, muka mereka dipenuhi senyuman dan kebahagiaan

"Aghhh sungguh aku kesal sekali, dasar jaman sekarang memang sangat mempentingkan uang ya?"

"Oh jadi di jaman mu uang yang nomor satu ya? Entah jaman atau dunia apapun pasti selalu akan ada yang di rebutkan ya?"

"Iya, memang di duniamu apa yang di perebutkan?"

"Kekuasaan, tahta yang membuat buta dengan segala niat baik" saat mengatakan itu renjun menyadari perubahan ekspresi jaemin menjadi sedih, seakan akan mengingat sesuatu, walaupun hanya sebentar, baru saja renjun ingin menanyakan sesuatu namun sudah di potong jaemin

"Renjun pulanglah, hari sudah mulai gelap, untuk hari ini terima kasih sudah memperkenalkan buah yang enak itu, kau harus membawanya lagi kapan kapan" barulah renjun menyadari hari mulai menggelap, cepat sekali katanya dalam hati

"Baiklah aku pulang dulu, besok aku akan datang lagi mungkin lebih pagi? Tidak apa apa kan?"

"Tidak apa apa renjun shrine ku selalu terbuka kapan saja"

Renjun tersenyum dan jaemin mengantarkannya sampai ke batas ujung gate yang menjadi pembatasnya

"Bye jaemin" kemudian renjun pulang dengan mood yang sedang baik

"Selamat pulang tuan muda, bagaimana hari anda tuan muda?" Tanya head butlernya

"Baik, dan bisakah kau bilang kepada maid untuk membawakan strawberry yang banyak? Besok aku akan pergi lagi"

"Ah baiklah tuan muda, selamat beristirahat" head butlernya yang sudah tua sekitar umur 45 an itu bingung karena tumben sekali tuan mudanya pergi namun di satu sisi ia juga lega karena sudah bertahun tahun ia bekerja di rumah renjun

Hari ini itu berlalu dengan bahagia untuk jaemin dan renjun, mereka berdua sudah benar benar tidak terpisahkan walau baru mengenal sesama selama satu bulan

Jangan lupa follow untuk notifikasi update ya, terima kasih sudah membaca ff ini,hari ini wofu double update,wofu update lagi nanti besok atau lusa ya~,silahkan di vote dan comment~,terimakasih juga buat yang udah baca ff ini,maaf kalau misalnya ada typo, stay safe ya kalian~