Part 5 : His face

297 38 3
                                    

WARNING!!
Tolong jangan copyright work ini , karena membuat ff ini tidak gampang, maaf jika ada sedikit kesamaan dengan fanfic lain tapi ini 100% ide wofu, jangan lupa follow biar dapet notif kalau wofu update nanti , silahkan vote dan commentnya, wofu menerima saran juga kok, dan akhirnya pada chapter ini  tau juga kenapa mukanya jaemin di tutupin kkk, selamat membaca~


Pagi ini aku bangun lebih awal dan sudah duduk di atas gate akhir sambil menunggu renjun, yang benar saja tidak beberapa lama kemudian ia datang seperti biasa membawa bekal dan cemilannya namun ia tidak meneriaki namaku seperti biasanya

"Uhmm....jae-min?" Oh tidak sepertinya aku benar benar membuatnya sedih kemarin, renjun seperti ragu untuk memanggilku atau tidak

"Hey renjun kenapa kau memanggilku dengan pelan seperti itu? Untung saja aku diluar kalau di dalam nggak akan kedengeran loh" kataku yang membuat dia terkejut dan langsung melihat ke arahku

"Jaemin!! Jangan mengkagetiku seperti itu" aku tersenyum karena sifat renjun mulai kembali, namun sayangnya ia kembali diam, mungkin ia mengingat kejadian kemarin, sepertinya aku memang harus benar benar meluruskannya

End of jaemin pov

"Renjun duduklah, akan kuberitahu kau sesuatu"

Setelah renjun duduk di kamar jaemin seperti biasanya

"Hey, maafkan aku soal kemarin, itu hanya terlalu tiba tiba "

"Tidak apa jaemin, maafkan aku juga sudah memaksamu"

"Renjun aku akan membuka mask ini, aku tidak yakin reaksi apa yang akan kau tunjukan, tapi kuharap kau tidak menanyakan alasannya, aku belum siap..."

Renjun mengangguk, tubuhnya sedikit tegang karena ini pertama kalinya jaemin seserius ini, namun ia juga penasaran

Jaemin membuka masknya dan menunjukkan matanya, memperlihatkan kornea matanya yang hitam,iris yang coklat sama seperti warna mata di sebelah kirinya, namun memiliki pupil berbentuk oval tipis yang memberikan kesan menyeramkan, juga area pipi dan dahinya di penuhi oleh tulisan tulisan dan simbol hitam yang aneh

Jaemin sudah mempersiapkan diri dengan apa yang akan renjun katakan nantinya, namun renjun mulai menangis dan membuat jaemin panik, dengan cepat ia menutup kembali wajahnya dengan mask itu, apakah setakut itu renjun?

"Maaf renjun, seharusnya aku tidak--"

"Jaemin....hiks, apa itu sakit? Tanda ini maksudnya apa?" Renjun mendekat dan membuka mask jaemin kembali, dan meraba pipi jaemin dengan satu tangan

Jaemin benar benar tidak menyangka reaksinya akan seperti ini, Ia kira renjun menangis karena ketakutan, tapi malah karena khawatir itu sakit atau tidaknya 'Renjun bodoh, bagaimana kau bisa setenang ini setelah melihat wajah fullku?' Kata jaemin dalam hati

"Tidak sakit renjun tenang saja"

"Uuhhh baguslah hueeee" renjun malah menangis semakin kencang, biasanya saat renjun bercerita tentang kehidupannya ia hanya menggunakan nada dan ekspresi sedih, kalaupun menangis, tidak pernah sampai seperti ini

"Sshhh renjun, tenanglah ini tidak sakit kok, berhenti menangis oke?" Kata jaemin yang berusaha menenangkan renjun

"Hiks,Tapi jaemin..."Jaeminpun memeluk renjun

"Tidak ada tapi renjun, kan aku yang menjalani kenapa kau yang menangis sih? Dasar aneh"

"Karena aku tidak mau jaemin menderita"

"Astaga renjun, kau sebaik ini tapi duniamu seolah olah membecimu, sangat tidak adil"
Sepertinya jaemin sudah benar benar dibuat jatuh cinta oleh renjun, iya, anak yang tiba tiba datang ke shrine ini, yang suka curhat, memaki orang yang ia sebal, topik aneh yang selalu ia bicarakan

"Mulai sekarang jangan menutupi wajahmu lagi, aku lebih suka yang seperti ini!"

"Kau benar benar aneh renjun, bagaimana kau bisa menyukai wajah mengerikan ini? Yah walaupun dulu aku sempat bangga dengan wajah ini" jaemin menenggelamkan wajahnya ke bahu renjun sambil tersenyum

"Tau kok, aku kan sudah sering dikatain aneh, jadi tidak akan ampuh hahaha" renjun juga senang karena jaemin mulai bercerita tentang dirinya, walaupun renjun belum tau apa yang membuat jaemin menjadi seperti sekarang ini, namun ia yakin sebentar lagi pasti akan
terbongkar semuanya, ia hanya butuh bersabar

Setelah kejadian itu hari demi hari terlewatkan, hidup renjun menjadi lebih baik karena jaemin, renjun sudah tidak memperdulikan apa yang akan orang tuanya ataupun murid di sekolahnya lakukan, karena setelah melewati hari yang panjang itu ia akan bertemu dengan jaemin dan bebannya hilang begitu saja

Begitupun juga jaemin ia mulai membuka dirinya dan kesepian yang selalu bersamanya hilang jika sudah bertemu ataupun hanya memikirkan renjun

Untuk chapter ini sampai sini dulu ya hahaha,plotnya sudah mulai rising nih. jangan lupa follow biar tau nanti kapan wofu update ya ,terima kasih yang sudah baca,vote dan comment,stay safe selalu dan happy eid mubarak ~


kitsune ookami? {RENMIN}Where stories live. Discover now