Part 6 : Run

298 39 6
                                    

Warning!!Tolong jangan copyright work wofu ya, karena membuat ff ini tidak gampang, maaf jika ada sedikit kesamaan dengan fanfic lain tapi ini 100% ide wofu, jangan lupa follow biar dapet notif kalau wofu update nanti , silahkan di vote dan commentnya, wofu menerima saran juga kok, Selamat membaca~

Setelah kejadian itu hari demi hari terlewatkan, hidup renjun menjadi lebih baik karena jaemin, renjun sudah tidak memperdulikan apa yang akan orang tuanya ataupun murid di sekolahnya lakukan, karena setelah melewati hari yang panjang itu ia akan bertemu dengan jaemin dan bebannya akan hilang begitu saja

Begitupun juga jaemin ia mulai membuka dirinya dan kesepian yang selalu bersamanya hilang jika sudah bertemu ataupun hanya memikirkan renjun, jaemin sendiri juga tidak tau kapan curse ini akan hilang, apakah benar akan hilang, Seperti seseorang yang pernah dulu mengatakan hal itu padanya?

Seseorang? Ahh ia jadi mengingat keadaan dulu

Flashback

"Kau beruntung aku memiliki belas kasihan na jaemin, kalau tidak kau pasti sudah mati sekarang"

"Kau tidak akan bisa melepaskan curse itu dengan sendirinya"

"Jaemin, maaf aku tidak bisa membantu dan menghentikanmu tapi dia bilang curse itu akan hilang, tapi dalam waktu yang lama kan? Dan setelah itu kami akan selalu menerimamu, dia juga akan kembali menerimamu setelah hukuman ini, dia bukanlah orang yang jahat, buktinya ia tidak membunuhmu kan?"

"Bertahanlah jaemin hyung, semua pasti akan ada akhirnya"

Flashback end

"Kalaupun curse ini hilang, aku harus apa? Bagaimana caranya saja aku tidak tau" kata jaemin pada dirinya

Waktu berlalu, sekarang sudah tepat 3 bulan jaemin dan renjun saling mengenal, mungkin bagi kalian itu hanya sebentar namun bagi mereka itu sudah cukup untuk bisa terbuka satu sama lain

Saat ini renjun berada kamarnya, renjun mulai mengantuk namun pintunya dibuka paksa dan seseorang langsung menindihnya

"Hey anak sialan, ibu jalangmu bilang tidak perduli lagi padamu, jadi kau boleh ku pergunakan sebebasnya kan?"

"Papa?! Apa yang kau lakukan minggir!" Renjun berusah memberontak

"Diam!! Kau juga pasti sama jalangnya dengan mamamu itu,jadi nikmati saja!" kata papa renjun yang sudah mulai mendekat ke lehernya, renjun semakin panik dan dengan seluruh tenaganya renjun menedang kemaluan papanya itu lalu memukul rahangnya dengan kencang dan mendorongnya

Renjun lari dengan cepat untuk keluar rumah, Karena renjun tau dari sekian banyak pelayan yang ada dirumahnya itu tidak akan sudi menolongnya

"ANAK SIALAN!!!! HEI KALIAN SIAPAPUN BANTU AKU TANGKAP DIA" kata papa renjun setelah keluar dari kamar

'Tidak, tidak, tidak, kumohon Tuhan tolong aku, kali ini saja' saat papanya berteriak untungnya ia sudah berada di luar kawasan rumah, Namun bukan berarti ia bisa tenang, salahkan rumah besarnya karena ia harus melewati garden dan memanjat pintu rumah, renjun tidak yakin ia bisa melakukan itu dengan cepat sebelum tertangkap,untungnya renjun memiliki ide lain

"CEPAT TANGKAP, YANG BERHASIL KU TANGKAP GAJIMU AKAN KUNAIKAN 3 KALI LIPAT!!"

mendengar itu para pelayan mulai mengejar renjun yang sudah berbelok ke halaman belakang karena ia mengingat jalan keluar dengan pintu besi kecil yang rusak

"Tuan muda renjun kenapa anda ada disini?" Ucap headbutlernya

Muka renjun langsung berubah pucat, ia berpikir inilah akhir hidupnya, air matanya mulai merembes keluar

"CEPAT TANGKAP PELAYAN BODOH!!!" Kata papanya dari kejauhan karena para pelayan berpikir renjun berlari ke pintu depan utama

Headbutler itu memegang pergelangan renjun, renjun langsung memberontak tanpa mengeluarkan suara

"Ikuti aku tuan muda, mungkin kau sudah tau pintu besi itu rusak kan? Dengan memegang tanganku kau akan lebih cepat berlari"

Mendengar ucapan itu renjun mulai berlari mengikuti headbutlernya,sampai menggumamkan terima kasih berkali kali

"Tuan muda setelah ini aku harap kau tidak pulang kerumah lagi, bolehkan aku tau alamat temanmu itu? Agar aku bisa mengantarkan makanan?"

"Shrine yang berada tiga gang dari sini, letaknya sekitar 2 rumah paling pojok" setelah sampai di pintu besi itu dengan cepat headbutler itu membukakan pintunya

"Cepat kabur tuan muda, aku akan coba menahan mereka semampuku, renjun kau berhak mendapatkan hidup dan kebahagian yang lebih dari ini, pergilah kerumah temanmu yang sering kau datangi itu" kata headbutler itu dengan tersenyum, renjun mengangguk dan berlari lagi secepat yang ia bisa

"Huft, huft, ayo renjun kamu pasti bisa sedikit lagi menuju shrine itu" renjun berlari menggunakan sisa tenaganya

"HEY ITU DIA TUAN MUDA RENJUN! Ayo kejarr"

Pelayannya pasti menyebar untuk menangkap renjun, 3 pelayan mulai mengejar renjun

Renjun menambahkan kecepatannya dan berbelok ke gang, gate shrine pun mulai terlihat, dengan cepat ia memasuki gates shrine itu dan memanggil nama jaemin dengan sekencang kencangnya berharap jaemin akan keluar sebelum ia tertangkap, suasana shrine saat malam membuatnya semakin takut dengan lampu lampion merah yang menyala, mungkin jika keadaan tidak seperti ini, renjun akan menyukai suasana ini

"JAEM,  JAEMIN!!! JAEMIINNNNNNN, JAEMINIEE" renjun memanggil dengan desperate,  jaemin yang mendengar itu langsung berlari ke gates ingin menemukan  orang yang memanggilnya itu "Renjun???" Kata jaemin karena tiba tiba renjun berlari kebelakangnya ...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"JAEM, JAEMIN!!! JAEMIINNNNNNN, JAEMINIEE" renjun memanggil dengan desperate, jaemin yang mendengar itu langsung berlari ke gates ingin menemukan orang yang memanggilnya itu

"Renjun???" Kata jaemin karena tiba tiba renjun berlari kebelakangnya dan bersembunyi di balik badannya

"Hiks jaemin, jaemin tolong aku, tolong hiks, aku takut sekali, takutt" renjun sudah menangis kejar

"Shh renjunie, ayo kita masuk dulu yuk" kata jaemin sambil memegang tangan renjun yang sedang memeluknya

"Hiks, hiks hueee jaeminnn, mereka akan segera datang kesini, tidak ada waktu untuk bersantai!"

"Renjunie tenang saja, tidak akan ada yang bisa masuk ke dalam sini, kalau ada aku akan menanganinya" jaemin melepaskan pelukan renjun dan menggandeng tangan renjun untuk masuk ke rumah jaemin

Sesampainya di kamar jaemin

"Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa malam malam begini kau..." kata jaemin yang juga spechless melihat kondisi renjun

Renjun yang mulai tenang itu menceritakan semuanya, membuat jaemin marah

"Manusia manusia itu! Sialan, kenapa mereka selalu melakukan ini padamu renjun? Aku sungguh ingin membunuh mereka!! Paling tidak memukulimu mereka sampai sekarat!"

"Aku juga tidak tau jaemin-a, sekarang aku tidak punya siapa siapa dan tidak memiliki tempat tinggal, begitu aku keluar dari sini pasti keluargaku akan segera melacak kehadiranku secara mereka kaya"

"Kalau begitu, Tinggallah bersamaku renjun, aku tidak akan mengizinkanmu keluar dan menjadi korban mereka" renjun menatap mata jaemin yang dipenuhi dengan keseriusan, Tidak ada kebohongan terlihat sedikitpun

"Terimakasih jaemin-a, maaf merepotkanmu"

"Kurasa sebaiknya kita tidur, Aku akan mengambilkan satu futon lagi untukmu, tunggu sebentar ya"

Setelah itu mereka berdua tertidur dengan kondisi tangan renjun memegang tangan jaemin, memberikannya kehangatan dan ketenangan

Hai buat yang sudah baca,vote dan comment terima kasih ya~,kali ini flashback jaemin udh ada tuh dikit hahaha,sengaja di gantung dulu biar pada penasaran . Jangan lupa follow biar dapet notifikasi update an selanjutnya,atau cek juga work lain wofu,stay safe sijeunie deul

kitsune ookami? {RENMIN}Where stories live. Discover now