•13•

507 29 0
                                    


"Lu tenang aja sekarang, jangan nangis lagi ya,lu jelek kalo lagi nangis. Selesai kelas gua langsung kesini buat jemput lu, kita pulang bareng lagi ya" ucap Sam sambil menyodorkan sekotak tisu

Tiara tak merespon perkataan Sam. Sam meninggalkan Tiara karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.

Tiara menunduk, mengambil tisu yang tadi Sam simpan diatas meja lalu ia menghapus air matanya. Beruntung karena air matanya itu tidak melunturkan bedak di pipi Tiara.

"Lu bodoh,Ra. Ngapain lu nangisin dia buat malu aja lu. Tapi gua benci sama lu, Nuc" ucap Tiara dalam hati sambil menghapus jejak air matanya.

.........

Sam menarik tangan Tiara begitu Tiara terdiam di ambang pintu.

"Yuk cari makan dulu. Tadi istirahat lu cuma nangis nangis doang di kelas. Dasar lemah"

Tiara hanya terdiam menunduk mengikuti langkah Sam yang Menggenggam tangan nya.

"Lu ga apa-apa kan?" tanya Sam.

Sam bodoh, mana ada orang patah hati baik-baik aja.

"Bodoh lu, gua ga apa-apa. Tapi gua sedikit kecewa, sedikit banget" jawab Tiara sambil menunjukan jempol dan telunjuk nya beradu.

Sam mengalihkan genggaman tangan nya menjadi rangkulan hangat. Mereka terus berjalan melewari koridor tanpa melepaskan rangkulan mereka. Rangkulan yang selalu bisa membuat Tiara tenang.Rangkulan yang membuat Tiara nyaman didekatnya. Rangkulan yang Tiara anggap sebagai rangkulan seorang sahabat.

.........

"Lu udah lakuin hal luar biasa hari ini, salut gua punya sepupu kaya lu"

"Kita udah selesaikan? Jangan lu ganggu Tiara lagi"

"Tunggu tunggu,lu beneran suka sama Tiara?" tanya Leo keheranan

Nuca tersenyum sinis.

"Lu gausah berharap lagi sama gadis bego itu, dia udah gamau sama lu, dia benci sama lu"

Nuca berbalik meninggalkan Leo sendirian di pojok kantin. Nuca tak peduli dengan apa yang baru diucapkan Leo.

"Apa bener Tiara benci sama gua?" pikiran itu yang mengisi batin nya.

"Apa gua harus minta maaf?"
"Ishh gua gasuka sama dia,ini cuma taruhan gua gaboleh mikir macem-macem"
"Dia pulang sama siapa hari ini?"
"Arghhhh"

Kalimat kalimat itulah yang bermunculan di benak Nuca. Dengan keheningan Nuca mobilnya melaju menorobos membelah jalanan yang sepi.

.........

Sam menatap gadis dihadapan nya yang sedang makan begitu lahap nya.

"Ngapain lu liatin gua?"

"Pede banget sih lu, gua jijik liat lu makan kaya orang kesurupan gitu" ucap Sam berbohong,sebenarnya ia senang melihat Tiara yang makan dengan lahap.
"Lu aneh ya liat cewe secantik gua makan nya kalap kaya gini? Iya kan?" ucap Tiara dengan nada sedikit menggoda.

"Lu janji ya sama gua, habis ini jangan nangis nangis lagi, kalau lu ada apa apa lu bisa telpon gua nanti gua langsung datang ke rumah lu"

"Lebayyyyy,,,, gua ga apa apa lagian"

Sam memberhentikan kegiatan makan nya, dia menatap Tiara. Kemudian tangan nya mencubit pipi Tiara yang sebenarnya tidak chubby.

"Iya gua janji, bisa lepasin gak? Gua mau lanjut makan nih"

Sam melepaskan cubitan nya kemudian mengacak rambut Tiara sebentar. Mereka pun melanjutkan kegiatan nya.

_________________________________________

Tentang Setelahnya |✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang