1.Pagi yang buruk

445 25 8
                                    


Haii teman teman..

Jangan lupa vote yaa.

Happy reading

~~~~~~~~~

"Non Resha, bangun sudah jam 7,non"
ucap wanita paruh baya sambil menyiapkan seragam.

"Iya bi, makasih ya" ujar gadis bersurai coklat panjang.

Raresha Bianca Alnaendra.
Gadis bungsu dari Keluarga ternama, Alnaendra. Seorang gadis SMA yang dipandang beruntung karena kekayaan,kepintaran dan kecantikannya. Ia sangat mendekati kata sempurna.

Gadis itu segera mandi dan memakai baju seragamnya. Ia segera turun untuk sarapan.

"Selamat pagi Resha" sapa seorang lelaki dengan ramah.

Reyhan Bagaskara Alnaendra
Anak sulung dari keluarga Alnaendra.
Tinggi, baik, ramah, pintar dan tentu saja tampan membuatnya menjadi most wanted di sekolah.

"Pagi juga kak Reyhan." jawab Resha

Gadis itupun duduk disebelah lelaki bersurai coklat.

Reldy Pramudita Alnaendra
Anak ketiga dari keluarga Alnaendra.
Kepribadian nya yang humoris membuat keluarga ini sedikit harmonis. Ya, sedikit.

"Apa lo liat-liat?!" tanya Reldy.

"Ih, lu aja kali yang kepedean!"jawab Resha

Resha dan Reldy memang sering menggunakan kata 'lo-gue' meski hanya selisih satu tahun.

"Mana kak Reza?" Tanya Resha.
Seketika ruangan menjadi hening.

"Mungkin sudah berangkat duluan" jawab Reyhan dengan senyum seadanya.

Entah mengapa,suasana sarapan pagi itu menjadi canggung.

"Gue masih disini bodoh" ujar lelaki yang baru turun dari tangga dengan seragam yang tidak terkondisikan.
Dasi tidak terpasang,kancing dibiarkan terbuka dan baju dikeluarkan.

Reza Canavaro Alnaendra
Anak kedua dari keluarga Alnaendra.
Cuek, dingin, dan kejam merupakan sifatnya. Meskipun begitu, wajahnya yang tampan menjadi keunggulannya.

"Kak Reza berangkat bareng sama kita ya?" tawar Resha

Satu alis Reza terangkat."Gue ga mau berangkat sama pembunuh." ujar Reza tajam.

Lagi-lagi kalimat yang di ucapkan Reza menyakiti hatinya.

"Jaga omongan Lo Reza" peringat Reyhan dengan nada dingin.

"Betul kan? Dimana letak kesalahan gue?" ujar Reza meremehkan.

"Keluar!"

"Iya, gue emang udah gatahan seatap Ama pembunuh."

Tes..

Tangisan Resha sudah tak bisa di bendung lagi. Sial, mood nya sudah hancur di pagi hari.

"KELUAR!!" teriak Reyhan dengan marah. Kak Reyhan sudah tidak bisa mengontrol amarahnya.Ia tidak suka orang yang membuat kerusuhan di pagi hari.

"Tch." remeh Reza dan segera pergi dengan motor sport kesayangannya.

"Kita berangkat aja yuk." tawar Reldy dan dibalas anggukan oleh Resha.

Mereka berangkat menggunakan mobil yang disetir Pak Henry. Supir pribadi keluarga Alnaendra.

Saat sampai di sekolah, suara jeritan, siulan dan gombalan menjadi satu di lapangan SMA Golden.

"GILAKK REY GANTENG BANGETT!!"

"ADUH BANG RELDYY, KAPAN KITA JALAN!"

"KURANG REZA NIHH!"

Ya, teriakan dan pujian sudah menjadi asupan Resha di pagi hari.
Terlebih Reyhan yang membalas para siswi dengan senyuman manisnya dan Reldy yang mulai genit dengan mengedipkan satu matanya.

Para siswa laki-laki pun dengan lantang memuji kecantikan Resha. Dari yang mengedipkan matanya sampai memuji dengan gombalan-gombalan manis.

Lebih baik ia segera keluar dari tempat mengerikan ini. Bisa-bisa ia menjadi tuli. Resha pun memutuskan untuk masuk ke kelas.

Dilihatnya Kak Reza yang sedang berkumpul dengan teman-temannya.
Tetapi ia tidak bisa melihat senyuman terukir di wajah tampan kakaknya.
Sudah lama sekali ia tidak melihat senyuman Reza. Sudah 10 tahun lamanya.

~~~~~~~~

Haii ini cerita pertama author

Maaf kalo agak berantakan atau banyak typonya.

Aku usahain bakal sering up-nya.

Lopyuu🖤

Me and My 3 BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang