3.Rahasia Reza

200 21 4
                                    

Jangan lupa vote yaa

Happy reading

~~~~~~~~~~

"Gue Devon Samuel Adriano." jelas lelaki itu memperkenalkan diri. Namun pandangannya masih fokus kedepan

"Gue Raresha Bianca Alnaendra" balas Resha.

"Udah tau, semua orang juga tau siapa lo kali." ujar Devon.

Resha mengangguk-angguk seraya paham apa yang dikatakan Devon.Itu adalah fakta, ia tidak bisa mengelaknya.

"Lu ngapain teriak-teriak ngga jelas kek gitu?" tanya Devon.

"Ehh, eum.. gapapa kok, gua duluan ya." Balas Resha dengan tergesa-gesa.
Ia tentu langsung menggunakan lift, karena ia tidak ingin mengulangi kesalahannya lagi.

Huft.. hampir saja, batinnya.

Setelah sampai di lantai 2, Resha segera berlari menuju kelas 10-A, ia tidak ingin melewatkan pelajaran IPA Bu Fetty. Bisa-bisa pecah gelendang telinganya mendengar celotehan maut Bu Fetty.

"Lu darimana aja sha? ditoilet lama bener, berak ya lo?" Tanya Naura dengan wajah tanpa dosa.

"Ish, enak aja, g-gue habbis dipanggil ama Pak Rizky nih." ujar Resha tersenyum canggung.

"Tumben, disuruh apa lo?" balas Michel heran. Tak biasanya guru olahraganya itu menyuruh siswa untuk membantunya.

"Eum.. disur-"

"SELAMAT PAGI MY HONEY SWEETIE PIE!!" sapa Bu Fetty dengan teriakan andalannya.

Huuhh, untung saja Bu Fetty datang.Jika tidak, apa yang harus ia katakan pada teman-temannya.

Makasi Bu Fetty cantik, jadi sayang deh, batin Resha.

Saat pulang sekolah, Resha diantar Pak Henry,supir pribadi-nya yang sudah mengabdi puluhan tahun.

"Resha pulang..." salam Resha.

Dan seperti biasa tidak ada yang menjawab karena Reyhan sedang belajar kelompok dengan teman-temannya, Reldy sedang bersama pacarnya yang entah keberapa, sedangkan Reza selalu pulang malam.

"Hmm, enaknya ngapain ya?" gumam Resha sambil membuka pintu kamarnya.

Ia pun segera mandi dan ganti baju.
Sepertinya ia akan membeli bahan Ramyeon untuk dirinya nanti malam.

Resha pun turun ke basement dan memilih mobil Porsche Cayman putih kesayangannya. Dia diantar oleh Pak Henry.

Ia pun memutuskan untuk ke supermarket terdekat dan membeli bahan juga cemilan untuk drakor maraton nanti malam.

Tentu saja ia menyita banyak perhatian banyak pengunjung malam itu. Bayangkan mereka bisa melihat bidadari belanja ke supermarket.
Oke, mungkin itu berlebihan.

"Ini kebanyakan nggak ya?" gumam Resha sambil memilah jajan-jajan yang ia pilih.

Resha mambeli jajan sebanyak dua trolly, satunya untuk Snack dan satunya untuk bahan masak.

Hobinya adalah makan, tapi berat badannya tidak bisa naik sedikit pun. Mungkin itu sudah keturunan dari ibunya?

Resha pun segera kekasir dan membayar belanjaannya.Ia dibantu membawa belanjaanya oleh pegawai disana dan Resha pun memberi tip lumayan banyak kepada pegawai itu.

Belum merasa puas, ia pun memutuskan untuk pergi ke mall-nya untuk membeli parfum,masker dan sepatu untuk memperbanyak koleksinya.

Mall Diamond adalah hadiah dari ayahnya saat ia berulang tahun ke 15.

Me and My 3 BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang