U

1.9K 160 2
                                    

28 Oktober 2018

Aku tidak bisa membiarkan diriku diam ketika jauh dalam lubuk hatiku yang paling kecil. Aku ngin gadis kenak-kanakan itu di sekitarku.

Aku sudah tahap terobsesi padanya. Seolah-olah aku dan dia diciptakan memang untuk bertemu dan saling melengkapi. Aku terhipnotis oleh betapa manis dan menggairahkannya dia.

Aku mengerang.

Memikirkan dia saja sudah membuatku basah.

Rahangku mengetat dan kedua tanganku mengepal. Aku sudah tidak bisa menahan diri untuk bertemu dengannya.

Menjadikan dia sepenuhnya milikku. Hak paten.

Tanganku merampas telpon genggam, lalu mencari kontak seseorang yang bisa aku  andalkan untuk saat ini.

Pada dering pertama telpon itu langsung terhubung.

"Hal-"

"Lidya!"

"Ms. Indira?!"

"Aku punya tugas untukmu."

"Apa itu Miss?"

"Aku ingin kamu menyelidiki seseorang...

Terperinci dan detail...

Saya ingin tahu siapa keluarganya...

Bagaimana kesehariannya...

Siapa saja sahabatnya....

Dan siapa pacarnya...

Kalau-kalau dia punya."

"Baik, Miss.

Tolong, berikan saya namanya?"

"Namanya,

Shania Gracia."

Seringai tercetak di bibirku ketika panggilan terputus.

Ketika aku mengatakan bahwa dia milik saya, maka itu akan, apapun yang terjadi.

SUB URBANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang