A

1.6K 135 1
                                    

15 November 2018

Bagiku, hubungan ini seperti sudah aku tunggu-tunggu selama hidupku. Tidak pernah benar-benar merasakan kebahagian dalam hidup ini membuatku terbiasa melakukan apapun tanpa perasaan. Sisi dingin selalu aku tunjukan ketika berinteraksi dengan orang lain. Aku ingin menunjukan dominansiku dengan rasa intimidasi yang membuat orang segan terhadapku. Itulah kenapa Ayah memilih aku untuk meneruskan perusahannya, karena dia yakin aku lebih dari mampu untuk itu.

Aku senang mendominasi Gracia, bukan dengan sisi dinginku. Gracia membuatku menunjukan sisiku yang lain, yang lebih lembut dan hanya diperuntukan untuknya saja.

Aku ingin Gracia merasa special dan merasakan betapa aku mencintai dia.

Aku tidak akan membiarkan dia telas dariku dengan mudah.

"Gre.."

Gadisku yang sedang memasak nasi goreng menoleh menyadari kehadiranku lalu meneruskan kegiatan memasaknya.

"Kakak cuci muka dulu sana! Bentar lagi sarapannnya siap."

Aku mengangguk lantas ke kamar mandi. Senyum kecil tercetak di bibirku melihat Gracia berada di dapur membuat kita terasa seperti pasangan yang sudah menikah.

Setelah melakukan apa yang di perintahkan Ratu-ku, aku kembali ke dapur. Gracia sudah duduk di kursi meja makan lalu aku mengambil tempat duduk di hadapan Gracia. Aku senang duduk berhadapan seperti ini karena bisa memandang Gracia sesukaku.

"Baunya harum!"

Gracia menyeringai lucu "Tentu. Seorang Chef Gracia enggak akan mengecewakan Princess-nya."

Aku mengusak rambutnya gemas.

"Kakak yang pimpin do'a ya."

"Okay, Sayang!"

Lalu kusatukan tangan dan menundukkan kepala, berdo'a atas segala nikmat yang telah diberikan Tuhan pada hidupku.

Terutama Gracia, dia adalah mutiara yang sangat berharga.

"Kakak hari ini enggak kerja 'kan?"

"Iya, Ge... Hm, aku lagi cuti seminggu ini."

Aku ingin menghabiskan waktuku dengan Gracia, bahkan rasanya cuti seminggu masih tidak cukup untuk menebus waktu sebelum aku memiliki Gracia.

"Bagus!" Ucap gadisku dengan senyum lucunya.

"Memang kenapa Sayang? Aku engga akan kemana-mana kok. Aku milik kamu 7/24 jam."

"Aku mau ngajak Kakak ketemu Mama." Ucapnya dengan senyum lebar, matanya ikut tersenyum, menenggelamkan diriku dalam pesonanya.

Gadisku ini...

Aku bangkit mencondongkan tubuhku ke depan, meraih bahu Gracia dan mengecup dahinya. "Terima kasih Sayang."

SUB URBANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang