🌟Penguntit ganteng🌟

169 101 21
                                    

Hai semuanya❤️❤️
Minal Aidin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Maaf ya typo☺️

Ketika Tuhan menginginkan dua hati bersatu, Dia akan menggerakkan keduanya, bukan hanya satu

🥀
🥀
🥀

Memei menatap sekelilingnya. Hanya ada mereka berdua di halaman belakang kampus yang sangat luas itu, ia berdehem berkali-kali agar Jiangwu memulai pembicaraan, tapi Jiangwu malah menatap Memei sambil tersenyum. Saat mata mereka saling beradu, Memei mengalihkan pandangannya dari Jiangwu.

"Bisakah kau menatapku?"

"Tidak". ucap Memei

"Mau ku cium lagi?"

Memei menghela nafas. "Iya iya... Ada apa?" kata Memei sambil menatap Jiangwu malas.

Jiangwu terkekeh melihat reaksi Memei. "Kau marah karena aku menciummu?"

Memei tidak merespon, ia hanya memutar-mutar bola matanya sambil sesekali memonyongkan bibirnya.

"Kau wanita pertama yang menciumku." ucap Jiangwu

"Kapan aku menciummu?"

"Malam itu, saat kau mabuk."

Mendengar perkataan Jiangwu, Memei mulai berpikir keras berusaha mengingat kejadian malam itu. Sebentar.... sekilas kejadian malam itu terbayang di pikiran Memei. "Aaaah aku benar-benar menciumnya." batinnya. Memei mengalihkan pandangannya dari Jiangwu, Lalu menyentuh bibirnya dengan jemarinya.

"Udah ingat kan?" Jiangwu tersenyum

"Gak... aku gak ingat." kata Memei sambil bangkit dari duduknya lalu berjalan menghindar dari Jiangwu. Pipinya memerah, ia tidak berani menatap wajah Jiangwu. Jiangwu ikut bangkit dari duduknya lalu menyusul Memei dari belakang.

"Mau kabur kemana?"

Memei tidak merespon. Yang harus dilakukannya sekarang adalah kabur dari hadapan Jiangwu, kemudian Jiangwu menarik tangan Memei lalu dengan cepat mengecup bibir Memei.

 Yang harus dilakukannya sekarang adalah kabur dari hadapan Jiangwu, kemudian Jiangwu menarik tangan Memei lalu dengan cepat mengecup bibir Memei

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memei tidak menolak ciuman itu. Jantungnya kembali berdetak kencang, beberapa detik kemudian Jiangwu melepaskan kecupannya.

"Gimana? Udah ingat kan?"

Memei tetap diam, ia hanya menatap Jiangwu dengan wajah yang memerah dan jantung yang masih berdetak kencang. Melihat Memei masih terdiam kaku di hadapannya, Jiangwu mencubit pelan hidung Memei.

"Aku menyukaimu, mungkin karena kau wanita pertama yang sudah lancang menciumku." bisiknya di telinga Memei

"Aku tidak menyukaimu." teriak Memei di telinga Jiangwu, sontak Jiangwu memegang telinganya kesakitan. Setelah itu Memei langsung berlari sambil menjulurkan lidahnya mengejek, Jiangwu tertawa melihat tingkah Memei yang sangat kekanak-kanakan itu.

Jiangwu berjalan di belakang Memei. Memei yang menyadari Jiangwu mengikutinya malah acuh berpura-pura tidak peduli, Memei masuk ke dalam ruang kelas. Jiangwu berdiri menunggunya di luar, seluruh mata di dalam ruangan kelas tak berkedip menatap Jiangwu. Wajar saja, Jiangwu sangat tampan. Memei sedikit kesal menyadari Jiangwu jadi sorotan orang-orang di ruang kelasnya.

Lian berjalan mendekati Memei. "Lihat lah dia mengikuti kau sampai kesini." ucap Lian. Memei tidak merespon ucapan Lian.

"Ngomong apa aja kalian tadi?"

"Gak ada."

Lian geram di acuhkan Memei, lalu mencubit lengan Memei.

"Aaaaw sakit Lian." teriak Memei sambil merintih kesakitan

"Jiangwu menatapmu, bodoh!" ucap Lian. "Aku gak tega melihat lelaki setampan Jiangwu menunggumu di luar, dia sangat tampan, pasti banyak gadis cantik dan sexy yang menyukainya" sambung Lian menggoda Memei yang mengacuhkannya dari tadi.

Memei menatap Jiangwu. Mata mereka saling beradu, lalu Jiangwu melambaikan tangannya ke arah Memei. Memei membuang muka pura-pura tak peduli.

"Jangan sok jual mahal, nanti di ambil orang." bisik Lian

Memei menghela nafas lalu menatap Lian, cemberut. Lian terkekeh melihat reaksi Memei, Lian udah bisa menebak Memei menyukai Jiangwu tapi masih bisa membodohi perasaannya sendiri.

Setelah selesai mengikuti mata kuliah, Memei berjalan keluar dari ruang kelas. Ia melihat Jiangwu masih menunggunya di luar, Memei berjalan ke arah Jiangwu.

"Sampai kapan kau mau menguntitku?"

"Aku akan terus menguntitmu sampai kau menyukaiku." ucap Jiangwu sambil tersenyum.

"Aku tidak akan menyukaimu." ucap Memei.

"Uumm...kalau gitu aku akan terus menguntitmu sampai kapanpun."

"Kauuu...," Memei mencubit pinggang Jiangwu. Jiangwu meringkis kesakitan. "Aku tidak menyukaimu. Berhentilah menggangguku, dasar penguntit!"

Jiangwu tertawa mendengar perkataan Memei. Melihat reaksi Jiangwu seperti itu, Memei kesal. Ia meninggalkan Jiangwu yang masih tertawa keras, lalu dengan cepat berjalan ke parkiran kemudian melajukan mobilnya. Jiangwu menatap Memei dari kejahuan sambil tersenyum.

🍁🍁🍁

Happy Reading ❤️❤️

Gimana ceritanya?

Semoga kalian suka ya

Jangan lupa Tinggalkan jejak setelah membaca ❤️

Aku Tak Ingin Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang