Bagian 11.

1.6K 120 23
                                    

Lalu bagaimana agar hantu itu tidak menggangu kita?
***

"Jujur kami sangat tergangu." Rapmoon.

"Dulu, warga desa juga seperti itu terganggu. Tapi setelah perwakilan dari warga mengunjungi makam ibunya dan anaknya itu desa kembali aman." Pak Duto.

"Jadi kami harus mengunjungi makamnya pak.?" Suga.

"Tapi kami tidak tau dimana makan wanita itu, yang kami tau hanya makam yg didepan itu pak." Rapmoon.

"Kalau begitu saya antar saja, sebelum hujan turun." Pak Duto.

Mereka akhirnya diantar oleh ketua adat desa itu untuk mengunjungi makam Lafentra.
Perjalanan dimulai, jam menunjukkan pukul setengah 2 siang. Awan makin mengabu, tanda hujan sebentar lagi akan turun.

Lika liku perjalanan menuju makam Lafentra membuat mereka bingung akan arah jalannya, Pak Duto menjelaskan bahwa makam Lafentra ada di tengah bukit. Bukit yang semula mereka kunjungi dan membuat Jungkook hampir saja hilang.

"Jadi kita pernah kesini, tetapi beda jalur. Dulu Jungkook pernah hilang dan ditemukan dibawah pohon, dan yang menunjukkan itu hantu wanita itu." Jimin.

"Jadi disini memang ternyata dekat kuburan Lafentra. Tetapi dia baik sudah mau menolong kami." Taehyung.

"Lafentra memang gadis yang baik, mungkin kalau masih hidup kalian akan menyukai hehe." Pak Duto.

"Haha, bisa aja pak." Jungkook.

Kurang lebih 1 jam berlalu akhirnya mereka sampai di bukit tempat Lafentra dikubur.
Suasana yang sejuk dan hembusan angin membuat siapa saja betah berada di bukit ini. Tetapi memang bukit ini adalah tempat untuk mengubur orang yang sudah meninggal, termasuk Lafentra.

Makam disini semua terawat, banyak taburan bunga yang baru Yanga rotinya keluarga dari mereka telah mengunjungi makamnya. Tetapi tidak dengan kuburan Lafentra yang dipenuhi ilalang ilalang yang menggerombol, yang menutupi makamnya.

Pak Duto membawa mereka menuju makan Lafentra, dan menyuruh mereka agar mendoakannya. Suasana berbeda terjadi, seperti keluar cahaya dari makamnya, sulit di percaya cahaya itu keluar setelah mereka mendoakannya.

"Pak, Cahaya apa yang keluar dari makam Lafentra.?" Hoseok.

"Begitulah, jika kalian berniat baik maka akan disambut dengan cahaya dari makamnya yang menandakan Lafentra menerima kunjungan kalian." Pak Duto.

Mereka melanjutkan dengan mencabut ilalang yang menghalangi makamnya. Sampai akhirnya terlihat tulisan nama Lafentra di batu nisan itu. Setelah itu Pak Duto memberikan bunga yang dibelinya dari penjual bunga di makam itu.

Mereka kembali mendoakan agar tenang di alam sana, dan meminta agar tidak menggangunya lagi, mereka berharap untuk tidak ada gangguan di rumah yang mereka tempati itu.

Setelah selesai, mereka kembali kerumah Pak Duto untuk mengantarnya, dan berterimakasih atas bantuan yang diberikan sehingga mereka tau apa yang sebenarnya terjadi. Mungkin jika tidak ada Pak Duto mereka masih berusaha memecahkan misteri yang menggangu mereka.

"Terimakasih pak, sudah membantu kami untuk menyelesaikan misteri yang dari dulu kami ingin selesaikan." Jin, sambil menjabat tangan Pak Duto.

BLOOD HOUSE ||BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang